Cook

161 126 44
                                    


22 Maret 2020

Sudah lima hari sejak pertamakali dilaksanakannya karantina dan sepertinya aku bersama saudara saudaraku harus bersujud syukur karena para pelayan sudah kembali ke rumah dan tidak membuat kami harus membersihkan rumah yang sebesar gaban ini. Seperti pagi ini as always selalu aku yang bangun paling pertama dan membangunkan saudaraku yang lain untuk makan pagi tapi, sepertinya ada yang mendahului ku coba tebak siapa ya dia, ya abang ku satu satunya Lucas.

"Eh bang tumben udah bangun?" tanya Nala saat melihat abangnya yang berjalan ke arah tangga

"Yeu abang selalu bangun paling awal ya, dek. Gak kayak kalian ya sana bangunin yang laen" jawab Lucas yang kembali melangkahkan kaki nya tapi ditahan dengan cepat oleh Nala

"Bang bangunin Derry gih biar aku yang bangunin Javi" jawab Nala cepat dan melangkah ke kamar adik bungsunya itu sedangkan Lucas, terdiam menatap kepergian adiknya lalu menghela nafas dan pergi ke kamar Derry

"Javiiii bangun dek" ucap Nala sambil mengguncangkan bahu adiknya itu tapi bukannya malah terusik, Javiero malah mencari kembali kenyamanan tidurnya dan melanjutkan mimpinya itu

"JAAAVVV—" teriakan Nala terhenti karena terdengar teriakan menggelegar dari kamar lain yang merupakan kamar Derry membuat Javiero segera dari bangunnya

"AAAAAKKKHHH APA APA HAH? APA KENAPA ADA APA?" teriak Javiero terbangun dari tidurnya membuat Nala sedikit berjengit karena terkejut. Keduanya saling menatap lalu menatap kearah luar pintu dan berjalan ke kamar Derry

"Ada apa bang? Kok teriak teriak masih pagi ini" tanya Nala sambil menyeruakkan kepalanya ke dalam dan nampak Derry yang mematung sedangkan Lucas yang menatap ngeri kearah Nala

"Ada apaan sih?" tanya Nala lagi kini badannya ikut masuk kedalam kamar. Lucas menunjuk lantai didekat Nala membuatnya refleks menatap kebawah dan menemukan sesuatu yang mengerikan

"AAAAAAKKKKHHHH EMAKKKK KECOAKKKK" teriak Nala yang kini berlari ke sisi saudaranya yang masih terpaku di tempat. Iya kita semua takut sama kecoak beda sama Javiero yang biasa aja tapi tetap jijik sama kecoak. Javiero ikut melongok ke dalam ruangan untuk melihat apa yang terjadi karena semuanya berteriak. Ternyata kecoaknya terbang manteman

"Oh god" ucap Javiero pelan

"Anjing pergi lo dari sini. Hush hush hush" usir Lucas yang membuat Kumi, anjingnya menoleh karena merasa terpanggil. Beda orang beda cara mengusir.

"Pait pait pait pait pait pait pait pait pait pait" ucap Derry berkali kali sambil menutup matanya. Dikira lebah apa.

"OH MYYY GET AWAY FROM MEEE, YOU F*CKING CROACH. AAAAKKHHH JAVIII COME AND HELP MEEE. HURRY UPPP" teriak Nala yang berlari menunduk menjauh dari kedua saudaranya yang heboh mengusir kecoak dengan cara berbeda, sedangkan Javiero terdiam di depan pintu

"APA YANG KAU TUNGGU ITU CEPAT USIR MAKHLUK LAKNAT ITUUU! CEPAT!" teriak Nala mendorong Javiero agar masuk kedalam ruangan dan melakukan hal sadis kepada kecoak itu dengan dikasih semprotan serangga lalu dipukul. Gak ada akhlak emang tapi kan yang salah kecoak. Sedangkan Javi hanya terdiam, sepertinya nyawanya belum genap dan saat tersadar Javi malah berlari kearah Nala dan memegang tangan kakaknya dengan erat membuat Nala mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" tanya Nala

"Jijik" jawab Javi apa adanya membuat Nala menatap datar adiknya. Udah tau kakak kakaknya takut sama kecoak dan satu satunya yang berani si bungsu malah bilang jijik.

"DEKKK TOLONGINNN INI CEPAT USIRENN WOYY" teriak Lucas heboh

"MBAKKK" teriak Derry diatas tempat tidurnya. Fyi, Nala itu sebenarnya lebih tua dari Derry cuman Derry emang jarang manggil Nala 'mbak' biasanya dia panggil cuman buat formalitas pas ada acara sama kalau serius dan takut. Kayak sekarang

QuarantineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang