Pagi itu, matahari mulai menampakkan wajahnya dengan suasana yang riang dan hangat, membuat siapa saja ingin memeluknya. Sinarnya menembus ke celah jendela kamar ayesha. Ia mengerjapkan matanya, dilihatnya jam menunjukkan pukul 6.30 pagi.
"Pagi bun, yah" Ayesha segera turun setelah memakai jilbabnya. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah sebagai anak baru.
Namanya Ayesha Shafaara. Kata orang tuanya, artinya sama dengan Aisyah, hanya saja Aisyah sudah terlalu banyak yang memakainya, maka jadilah Ayesha.
"Halo anak buna udah bangun, sini sayang" ucap nana, lalu menepukkan kursi untuk anak sematawayangnya.
Buna adalah panggilan kesayangan dari ayesha, singkatan dari nama ibunya Bunda Nana.
"Hari ini kamu mau kesekolah baru loh"
Ayesha mengangguk. "Iya bun"
"Buna doakan semoga dapet temen baru yang baik-baik" ucap nana tersenyum, lalu mengelus rambut anaknya.
"Aamiin"
Hari ini ia diantar bersama supirnya, dan ayahnya yang juga ingin pergi bekerja.
***
Ayesha turun dari mobilnya, berpamitan kepada ayahnya, lalu memasuki gerbang bernamakan SMA TUNAS BANGSA. Dilihatnya banyak siswa-siswi yang juga baru berdatangan. Ada yang membawa kendaraan, menaiki angkutan umum atau ojek, bahkan tak sedikit pula yang berjalan kaki.
Langkahnya tiba-tiba dikejutkan oleh seorang cowok yang menabraknya dengan penampilannya sedikit urakan, bajunya keluar.
"Fajaarrr sini kamu ya, masukin baju kamu. Saya kasih nilai C nanti kamu" Seorang guru wanita yang sudah lumayan umur tengah berlarian.
"Aduh aduh buuu sakitttt!!, jangan ditarik dong bu, nanti telinga saya panjang kayak pinokio lagi" Fajar meringis menahan sakit.
"Itumah hidung kali. Kamu tuh ya makanya jangan bandel". Ucap bu tina sambil menunjuk-nunjuk, kali ini emosinya sudah naik ke ubun-ubun.
Bu tina adalah salah satu guru senior yang belum pensiun, karna tubuhnya yang gemuk, banyak siswa yang menyebutnya termasuk Fajar dan teman-temannya 'Tinton". Plesetan dari Tina Toon, bedanya kalau Tina Toon subhanallah, kalau ini astagfirullah.
Bu tina menengok ke arah gadis disebelahnya. Ia menyipitkan matanya, dan menurunkan sedikit kacamatanya. "Kamu? Saya kok nggak pernah ngelihat kamu?"
"Nah iya bu, saya juga belum pernah lihat" ucap fajar sambil meniru gaya bu tina.
"Kamuuu iniiii, mau saya jewer lagi"
"Ampun buu enggak". Fajar menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'V' atau pisss.
"Iya bu, saya murid baru disini, mau ke ruang kepala sekolah dulu". Ayesha merunduk, lalu tersenyum sopan.
"Nah, saya aja bu yang antar" ucap fajar yang kemudian mendapat pukulan dari bu tina. "Kamu ini, masuk kelas sanaaaa"
"Ih bu tina ini galak bener, awas bu nanti mukanya keriput loh" Fajar langsung berlari. Muka bu tina sudah seperti banteng yang ingin menyerang mangsanya.
Tak sengaja ayesha tertawa melihat tingkahnya. "Kamu? Ngetawain saya juga"
"Ah enggak bu, maaf bu" ujar ayesha menunduk.
"Yasudah, kamu pergi keruang kepala sekolah. Dari sini, lurus terus nanti ada tulisan Ruang Kepala Sekolah. Ya? Saya ada urusan" Bu Tina pergi meninggalkan ayesha sendirian.
"Huhh semangatt" ucap ayesha bergumam dan menyemangati dirinya sendiri.
Ia segera mencari ruang kepala sekolah, setelahnya ia dipilihkan masuk ke kelas XII IPA 1.
"Hai, nama gue mita" Ujar mita menyodorkan tangan, yang kali ini menjadi teman sebangkunya. Ayesha tersenyum, dan bersalaman "Ayesha shefara"
"Ayesha? Susah amat, gue manggilnya apa nih?"
Ayesha menoleh dan tersenyum. "Ica aja".
Beruntungnya ia mendapatkan teman sebangku yang juga memakai jilbab sama sepertinya. Ia fikir, sekolah favorit dan terkenal seperti ini tidak ada yang memakai jilbab.
***
Kantin mulai ramai karena pelajaran telah usai, saat ini tengah dipenuhi siswa-siswi yang mulai memadati untuk mengisi perutnya. Ayesha dan mitapun ada disana.
"Bu, bakso sama es teh satu ya. Eh ca lo mau apa?"
"Samain aja deh"
"Okedeh, bu tambah satu lagi ya"
Terdengar riuh teriakan dari area tengah kantin, banyak siswa yang berkerumun, terlebih siswi perempuannya.
Ayesha melirik ke arah kerumunan tersebut. "Itu ada apaan sih?
"Oh itu, biasa lah rombongannya fajar, vino dan aldo, anak kelas IPS, lo harus mulai terbiasa sama suasana kantin sini. Yang tiap hari pasti ada mereka"
"Emang mereka itu siapa? Sampe dikerumunin gitu? Artis?"
Mita tertawa lepas mendengarnya. "Hahaha mending kalo iya, ini mah tukang rusuh. Ya biasa itu, fans-fansnya mereka"
Ayesha mengangguk-anggukkan kepalanya. Sesaat kemudian pesanan keduanya datang. "Udah makan, nggak usah diurusin nggak penting"
"Tenang satu-satu ya yang mau minta tanda tangan sama abang vino" Ucapnya ditengah kerumunan, bukannya dijawab, malah dicuekin. "Yah tetep kalah sama yang ganteng"
"Hahaha makanya nggak usah sok kecakepan lo, sadar muka pas-pasan"
"Sialan lo!!" Vino menoer kepala aldo yang meledekinya.
"Subhanallah ada ukhti ukhti berkumpul" ucapnya.
Aldo melihat kearah yang dituju vino, begitupun dengan fajar.
"Ada apaansih"
"Itu ada ukhti ukhti, yaallah adem hati adek bang"
Memang benar, dilihatnya ada dua cewek berjilbab yang tengah duduk disana dengan pesanan mereka, sesekali keduanya tertawa.
"Eh eh mereka ngeliat ke arah kita nih" ucap mitha yang melihat ketiga cowok tadi melihat kearah mereka.
"Siapa?"
"Ituloh anak-anak rusuh itu"
Ayesha melihat kearah yang dituju mita, benar, ketiganya melihat kearah mereka berdua. Eh tapi bukannya itu cowok yang dikejer sama bu tina tadi? -batinnya.
---
Sampai jumpa di part berikutnya
Semoga sukaa😉❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayesha
Teen Fiction---- "Jodoh, rezeki, maut itu udah ditentuin, jadi nggak usah takut" "Kalo jodoh gue ternyata elo, lo mau?" Tanya fajar. Ini kisah tentang Ayesha, gadis cantik berhijab dan pintar. Hidupnya yang damai, tiba-tiba dikejutkan oleh cowok badboy yang sel...