----
"Gila brooo!!! Lo ngapain tadi jar ngedeketin ukhti ukhti itu? Lo naksir?" Ujar Aldo.
Kali ini ketiganya sudah berada didepan kelas, duduk diatas bangku yang dibentuk dari semen, sambil melihat beberapa siswa yang mengikuti pelajaran olahraga dilapangan. Bel masuk sedari tadi sudah berbunyi, namun karna guru mereka belum datang, alhasil ketiganya masih didepan kelas.
"Iya nih? Lo naksir sama yang mana? Anak baru itu atau siapa tuh namanya temen SMP kita dulu" Tanya Vino.
"Mitha, maksud lo? Kan dulu lo naksir sama dia vin". Aldo tertawa karna mengingat dulu, Vino mengejar-ngejar Mitha, ujungnya nggak dapet sampe sekarang.
"Aishhh sialan lo!!!". Vino merangkulkan tangannya kasar ke leher aldo, membuatnya sedikit terbatuk-batuk.
"Gila lo, mau gue mati!!" Ucap aldo sambil terbatuk-batuk.
Fajar mendecak kesal, kemudian berdiri dengan kedua tangan berkacak pinggang. "Lo berdua tuh gimana sih? Katanya kemaren ngasih gue tantangan. Kalo nggak karna tantangan gitu mana gue mau"
Vino menepuk jidatnya. Ia lupa, kalau kemarin, ia memberi tantangan kepada temannya itu, akibat kesal atas perlakuan sombong gadis tersebut. "Oh iya lupa gua njir!!"
"Jadi itu taktik lo?" -tambahnya bertanya.
Fajar menyeringai puas, kedua tangannya beralih melipat didada. "Keren nggak?"
Aldo bertepuk tangan, disusul siulan dari Vino. "Anjirrr gilaaa, kayak beneran gitu. Pakar bener urusan cewe, bener-bener fakboy lo jarr!!" Ujar Aldo.
Fajar menaikkan kerah bajunya, lalu merapihkan rambutnya, sebelah alisnya naik keatas sedikit. "Yoi dong"
"Eh jar, kita masuk kekelas duluan ya" Ujar Aldo, lalu lari masuk kedalam kelas, disusul Vino.
"Kurang ajar yaaa!!! Woyy!!!" Ujar fajar, sembari menunjuk-nunjuk keduanya.
Tiba-tiba pundaknya dipegang oleh seseorang. "Siapa sih pegang-pegang, nggak tau orang lagi kesel apa?" Ucapnya.
Fajar menengok kebelakangnya, ia terkejut karna keberadaan guru yang selalu menjadikannya buronan. "Eh ibu Tinton. Eh Tina, bu Tina maksudnya" Ujar fajar sembari menampar mulutnya sendiri karna salah menyebutkan nama.
"Kamu lagi kamu lagi. Capek saya sama kamu ini" Ujar bu Tina, tangannya memegang penggaris panjang yang ditepuk-tepukkan ditangannya, seperti akan memukul orang.
"Santai bu, kalem-kalem. Saya nggak ngapa-ngapain kok bu"
"Nggak ngapa-ngapain apanya. Ini ngapain masih diluar kelas? Kamu nggak denger bel masuk?"
"Hah udah bel ya? Waduh bu saya nggak denger tadi bu. Gara-gara itutuh Aldo sama Vino ngajak ngobrol" ucapnya sembari menunjuk kedua temannya didalam kelas yang menunjukkan tanda piss.
Fajar mengepalkan tangannya, sembari melotot kearah kedua temannya.
"Kamu ini yaaa!!! Masuk sanaaa!!!". Bu Tina melayangkan penggaris yang sudah dari tadi dipeganggnya ke lengan fajar.
"Aduh bu sakit, ibu ini ih kan saya bilang jangan marah-marah bu. Harus sabar"
"Kalo ngadepin kamu, saya nggak bisa sabar"
Baru saja, fajar ingin menjawabnya. Bu Tina langsung memberikan ancaman. "Apa? Mau jawab lagi kamu, saya hukum keliling lapangan 100 kali dengan gaya jongkok"
"Yaallah bu, ibu tega sama saya. Yasudahlah saya masuk". Ucap fajar sembari berdrama seolah-olah ia korban, lalu masuk kedalam kelas.
Bukan ia tidak bisa lari, hanya saja sudah disuruh lagi 100 kali, ditambah dengan gaya jongkok. Bisa-bisa tubuhnya langsung tidak bisa berdiri, pikirnya.
****
Ayesha tengah serius memerhatikan Pak Anto yang sedang menjelaskan pelajaran Fisika. Beberapa kali ia menulis contoh soal dan menjelaskannya.
"Ca, lo beneran di telpon fajar semalem?" Tanya Mitha penasaran.
Ayesha masih diam memerhatikan penjelasan didepan papan tulis. Namun mitha terus saja menyenggol tangannya, sehingga membuat tulisannya tercoret. Ayesha berdecak kesal, lalu menengok ke arah mitha.
"Caaaaa" Kali ini suara Mitha sedikit keras, membuat pak Anto yang sedang menjelaskan menengok ke arahnya, begitupun dengan teman-temannya.
"Kamu kenapa?" Tanya pak Anto.
"Ah enggak pak"
Pak Anto kembali melanjutkan pelajaran. Mitha masih terus menyenggol lengan ayesha. "Ihh iya mithaa" Jawabnya.
"YAALLAH SERIUS, DEMI APASIH!!" Ujar Mitha lagi-lagi dengan suara kali ini yang cukup keras. Membuat pak Anto menggebrakkan papan tulisnya dengan spidol.
"Mitha Ramadhina, kamu mau saya suruh keluar kelas?" Ucap pak Anto marah.
Mitha menggelengkan kepalanya takut, lalu menunduk, membuka buku dan pura-pura menulis sesuatu disana.
"Yasudah. Awas kalau kamu berisik lagi"
"Baik pak" Ujar mitha.
Ayesha sedikit tertawa. "Kamu sih, makanya kalo lagi belajar itu jangan ngobrol"
Mitha mengerucutkan bibirnya kesal, lalu keduanya mengikuti pembelajaran dengan baik. Sampai akhirnya bel pulang berbunyi.
"Lo beneran nggak mau bareng gue ca?" Tanyanya, yang kini keduanya sudah berada didepan gerbang.
"Enggak, duluan aja. Nanti aku dijemput kok"
"Okedeh dah. Assalamualaikum"
Ayesha tersenyum menjawab salam, lalu melambaikan tangannya. Dilihatnya didepan pintu satpam, fajar dan kedua temannya sedang mengobrol, ditambah satu cewek yang tadi ia liat dikantin.
"Jar lo beneran nebengin Laras?" Tanya Aldo, dilihatnya Laras sudah menunggunya didepan gerbang.
"Hm, ya mau gimana lagi, daripada dia terus ngelendot ke gue. Jadi iyain aja"
"Jar, jar ada ukhti lo tuh" Ujar Vino melihat ayesha yang tengah menunggu jemputan disana.
Fajar melihat kearah yang ditunjuknya, wajahnya menyeringai, lalu menghampiri gadis tersebut.
"Hai"
Ayesha menoleh kesampingnya, melihat fajar disana. "Iya?" Tanyanya heran.
Belum sempat fajar melanjutkan pembicaraannya, tiba-tiba Laras datang, lalu menggandeng tangannya. "Ih kamu tuh ya, aku udah nungguin kamu dari tadi" Ujarnya, sambil sesekali melirik ayesha sinis.
Fajar merasa risih, lalu melepaskan pegangan tangannya. "Apasih lo"
Laras mengerucutkan bibirnya, namun masih menggelendoti fajar dengan manja.
Mobil jemputan ayesha datang. Ia segera meninggalkan keduanya, lalu bergegas menasuki mobilnya.
"Ayesha! Hati-hati" Ucap fajar sambil melambaikan tangannya.
Ayesha menoleh sebentar, lalu memalingkan mukanya, masuk kedalam, kemudian mobil melaju.
----
TBC😉
Jangan lupa bintangnya yahh. Terimagajih😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayesha
Teen Fiction---- "Jodoh, rezeki, maut itu udah ditentuin, jadi nggak usah takut" "Kalo jodoh gue ternyata elo, lo mau?" Tanya fajar. Ini kisah tentang Ayesha, gadis cantik berhijab dan pintar. Hidupnya yang damai, tiba-tiba dikejutkan oleh cowok badboy yang sel...