3. Kemana Rehan?

476 54 3
                                    

Sesampainya dirumah, Aca langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Namun saat ia membuka pintu kamar, betapa terkejutnya ia melihat keadaan kamar yang tadinya rapih, bersih, sekarang malah seperti kapal pecah! Dan Siapa lagi pelakunya kalau bukan.....

"RALINEEEEE!!!" teriak Aca diambang pintu.

Raline yang sedang nonton drakor di balik selimut langsung pura-pura tidur.

Khook khokk

"HALAH, JANGAN PURA-PURA TIDUR DEH BASI TAU GAK!"

Raline mengakat kepalanya,"hehe, udah pulang adik ku sayang? Ketok pintu dulu kek gitu yang sopan"

"Kebiasaan lo ya, kalo mau nonton drakor dikamar lo aja apa, kan gue mau istirahat"

"Sust diem ah! Lagi seru nih"

"Ya kalo seru liat aja di kamar lo, Ngapain di Kamar gue? Mana nyampah lagi" Gerutu Aca sembari menimpuk kepala Raline dengan remot AC.

"Aw, sakit bego! Udah lo diem aja apa, Satu episode lagi gue balik ke kamar."

"Whatever!" Aca langsung membaringkan tubuhnya dikasur, ia menatap langit-langit kamarnya. Pandangannya perlahan merambat ke sebuah foto dirinya dengan Rehan yang ada diatas meja belajarnya.

"Rin,..."Panggil Aca pelan, amarahnya sudah mereda walau hatinya masih kesal dengan Raline.

"Apaan " jawab Raline yang berada disamping Aca.

"Lo mau tau nggak?"

"Enggak, gue gak doyan"

"Bukan tahu, maksud gue lo mau tau nggak?"

"Iya gue gak doyan"

"Dahlah capek gue, gak disekolah gak dirumah, sama aja bikin gue setres"

"Canda elah, mau ngomong apa si emang, tentang Rehan? gak ada bosen-bosennya lo bahas dia mulu"

"Ya... Ada sangkut pautnya sih sama Rehan"

"Yaudah ngomong aja"

"Jadi gini rin, tadi disekolah gue kaget banget liat temen sekelas gue ada yang  miriiipp banget sama Rehan"

"Terus?"

"Terus gue jadi penasaran sama dia, apa jangan - jangan dia kembarannya Rehan? Tapi.... Kayaknya nggak mungkin,"

"Rehan anaknya ceria, humoris, sedangkan dia? Bertolak belakang banget! Mana hobinya ngerokok, berantem, cabut kalo ada kelas"

"Terus terus?"

Aca menatap datar Raline.

"Lo dengerin gue gak si?"

"Iya ca gue dengerin."

"Dengerin apaan, gue curhat tapi lo fokus ke Lee Minho yang lagi naik kuda,"

"Dahlah, mending gue tidur"

"Nah, gitu kek ca daritadi"

Sebuah Harapan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang