5. Joging 2

396 56 3
                                    

Sementara dirumah Reynand🏠

Jam weker sudah berkali-kali berbunyi membangunkan pemiliknya, tetapi Reynand masih saja tertidur pulas.

Brakkk!!!

Pintu kamar Reynand didobrak dari luar.

"Masih tidur nih si bos? " ucap Zayn sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Pantes, gue telponin nggak diangkat-angkat, ternyata masih molor" Timpa Revan.

"BOS BANGUN BOS!" teriak Geo sambil melempar guling tepat diwajah Reynand.

Reynand yang setengah sadar pun terbangun.

"Udah jam berapa ni suhu? Tadi janjinya kan jam enam pas, sekarang?"tanya Revan sambil menunjukan jam ditangan nya.

"Yaelah, lewat 5menit doang ribet!"

"Yaudah ayok cepetan! keburu siang nih panas" Ajak Zayn.

"Eh iya, lo udah mandi Rey?"Tanya Geo.

"Reynand mandi gak mandi tetep aja ganteng jir, heran gue"

"Emang lo ya jen"

"Brisik!" potong Zayn, sambil menoyor kepala geo.

"Woi! Ini jadi joging gak?" Bentak Reynand yang ingin menutup pintu kamarnya.

"Eh bentar-bentar, emosian aja pagi - pagi" Ucap Revan.

"Au lo Rey, cepet tua lo kek Revan" Timpa Zayn.

Di taman asri🍃


"Eh, Reynand kemana? gue baru sadar dia gak sama kita"Tanya Geo.

Zayn melihat kebelakang.

"Lah iya, kok gak ada?"

Pov Reynand.

Reynand berjalan di belakang ketiga sahabatnya itu, namun saat masuk kedalam taman Asri, ia melihat rumah pohon yang berdiri di dekat lapangan basket. Sebenarnya ia sudah lama ingin masuk kedalam rumah pohon itu. Dan tanpa bilang ke sahabatnya Reynand langsung berlari ke rumah pohon.

Sesampainya disana, ia mendengar suara tangisan perempuan, Perlahan-lahan ia menaiki tangga memastikan itu adalah manusia bukan setan. setelah sampai diatas, ia mengintip dari balik jendela. Dilihatnya, seorang perempuan berambut panjang duduk memeluk kedua lututnya.

"WOI! LO MANUSIA BUKAN? " teriak Reynand dari luar.

Hening...

Pletak!

Reynand melempar batu kecil tepat mengenai kepala perempuan itu.

"AW, SAKIT BEGO!" Teriak perempuan itu mencari tahu siapa yang melemparkan batu kepada dirinya.

"Elo?" pekiknya.

"Re-Reynand?" 

"Ngapain lo nangis disini?" Reynand membuka pintu dan langsung masuk kedalam rumah pohon itu.

"Lo juga ngapain disini? Mau macem-macem sama gue ya? Hush Hush sana pergi" Usir Aca.

"Dih, Siapa juga yang mau macem-macemin lo, GR!"

Sebuah Harapan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang