6. Rehan?

452 52 4
                                    

Hujan pun reda🌥️

Jam menunjukan pukul setengah 2 siang. Sudah 4 jam mereka terjebak didalam rumah pohon.

Disepanjang jalan, mereka berdua melihat pemandangan indah ciptaan tuhan, langit yang cantik berwarna biru cerah dan pepohonan yang menjulang tinggi dengan dedaunan yang lebat.

"Eh Rey, gue mau nanya deh sama lo" Ucap Aca yang berjalan di belakang Reynand.

"Apa?"

"Kenapa lo manggil gue Alexa? Kenapa gak Aca aja?"

"Biar beda" Jawabnya singkat.

"Tapi Rey, Cara manggil lo itu sama persis sama sahabat gue, dan gara-gara lo panggil gue Alexa, gue jadi keinget dia lagi"

"Hm..kapan ya gue bisa ketemu dia lagi, gue kangen banget sama Rehan"

Reynand tiba-tiba memberhentikan langkahnya, membuat Aca yang berjalan dibelakangnya menabrak punggungnya.

"Aw, Kepala gue" Aca mengusap kepalanya yang tertabrak punggung Reynand.

"Lo kenapa tiba-tiba berhenti sih? Kepala gue kejedot tau!"

"Siapa tadi namanya?" Tanya Reynand.

"Nama? Alexa pu--"

"Sahabat lo"

"Oh, kirain nama panjang gue,"

"nama dia Rehan, emang kenapa?"

'Rehan? Apa bener dugaan gue? jangan-jangan Alexa orang yang selama ini gue cari?'

Reynand melihat Aca dengan tatapan intrograsi, ia melihat lagi luka dikening Aca.

"Oke, lo bener orang yang gue cari" Ucap Reynand tiba-tiba.

"Hah? Orang Lo cari? Maksudnya?" Tanya Aca, namun tidak digubris Reynand.

__

Saat mereka memasuki komplek Cemara, hanya melewati 5 rumah saja sudah terlihat rumah Aca yang minimalis didominasi dengan warna putih.

Didepan rumah Aca, "Nih rumah gue, mau mampir dulu gak?" kata Aca basa basi.

"Next time aja ya"

"Oke, kalo gitu gue masuk  ya, bye" Aca menutup gerbangnya.

Tanpa mereka sadari, sebenarnya dari Taman sampai masuk kedalam komplek mereka di ikuti oleh mobil sport berwarna hitam yang terus memperhatikan mereka dari kejauhan.

__

Didepan rumah Reynand, ia memencet bel berulang kali tetapi tidak tidak ada respon dari kedua sahabat gesreknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didepan rumah Reynand, ia memencet bel berulang kali tetapi tidak tidak ada respon dari kedua sahabat gesreknya itu.

"Bangsat! Mereka lagi ngapain coba dikamar gue?" gumam Reynand kesal, dan akhirnya Reynand terpaksa memanjat pagar yang cukup tinggi itu.

Sebuah Harapan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang