4. Joging 1

401 57 4
                                    

Pukul 06:00 WIB.

Di depan gerbang rumah Aca.

"Jes jes, menurut lo mending gue pencet bel, teriak, apa manjat? " tanya keysha kepada Jessica yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Menurut gue sih key, mending lo diem aja gimana? Gak usah ngajak gelud pagi-pagi!"

"Gue masih ngantuk tau gak, Mending gue dirumah tiduran nyetel musik, main game, makan, tidur"

"Hidup lo ga sehat anjir!"

"Biarin."


"Heh upil ipil! masih pagi udah debat aja, diomelin satpam baru tau rasa" Ucap Aca
Sambil membuka kunci gerbangnya.

"Lah, udah didepan mata aja lo ca"

"Lagian sih berantem terus,"


"Udah ayok joging, keburu siang panas" Ajak Aca.

"Emang mau joging dimana sih?" Tanya Jessica.

"Au nih Keysha"

"Hm... Di mana ya, Mau ke taman Asri? Kali aja gue bisa dapet cogan .hehe" Cengir Keysha.

"Terserah key."

"Iya gue ikut aja."

Sesampainya ditaman Asri, Aca duduk didekat rumah pohon tempat Rehan dan dirinya bermain menghabiskan waktu bersama.

"Hm.... Jadi kangen seseorang"Ucap Aca sambil melihat ke arah rumah pohon.

"Ekhem, siapa tuh?" ledek Keysha.

"Itu si Rehan, kangen banget gue main  kerumah pohon sama dia,"

"Semenjak dia pergi, gak ada lagi yang ngajak gue kerumah pohon"

"Emang kemana dia pergi?" tanya Keysha polos, padahal Aca udah ceritain semua tentang Rehan.

"Key, kan gue pernah bilang sama lo, kalo gue tau dia pergi kemana pasti gue bakal samperin!"

"Sabar bu sabar, emang ngeselin anaknya tampol aja gapapa" suruh Jessica.

"Gue mau kerumah pohon dulu ya, mau cari sesuatu sih, kali aja masih ada disana"

"Cari apaan?"

"Ada deh"

Aca berdiri dan langsung berlari menuju rumah pohon itu.

"Hati-hati kepeleset!" Teriak Keysha.

Sesampainya diatas rumah pohon, Aca membayangkan keberadaan Rehan disampingnya. Ternyata, didalam rumah pohon ini masih sama seperti dulu, tidak ada perubahan sama sekali.

Dilihatnya, ukiran yang ia buat dengan Rehan dipohon itu masih bisa terlihat dengan jelas.

(Rehan dan Alexa, sahabat selamanya) dan tidak lupa love kecil disamping tulisan itu.

Seperti itulah tulisan yang mereka ukir, Aca duduk menyenderkan tubuhnya di bangku panjang, ia sangat rindu dengan Rehan, ia masih tidak percaya kenapa Rehan tega meninggalkannya.

Apa alasan dia meninggalkan Aca? Sampai saat ini Rehan juga tidak datang menemui Aca.

Aca termenung meratapi keadaan, tidak ada lagi Rehan disampingnya, tidak ada lagi orang yang membuat Aca merasa spesial dan, tidak ada lagi orang yang bisa menghibur Aca disaat sedang sedih.

Kini, Aca sangat merasa kesepian. Tawa, canda, dan kebahagiaan bersama Rehan dulu perlahan menghilang.

....

Kemana Rehan? Mau tau kelanjutannya? Jangan lupa vote dan komen biar Author semangat lanjutin ceritanya🤗
Salam hangat dari Author :)

Sebuah Harapan [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang