Chapter 6

282 34 10
                                    

"Caraku menatap, sama sepertimu. Caraku berjalan, sama sepertimu. Mengapa?"

****

Happy Reading........

Namjoon sudah memberitahu tentang Yewon pada orang tuanya, mereka sedang dalam perjalanan. Sedangkan Seokjin tengah membujuk Jimin untuk makan, kalian tahu sendirikan bagaimana keras kepalanya seorang Kim Jimin?

"Aku tidak lapar, hyung."

"Tapi kau harus makan, Jim. Kalau kau sakit bagaimana?"

"Hyung kan ada." Ucap Jimin santai.

"Aishh.... anak ini. Tidak ada bantahan! Cepat pergi ke kantin, susul saudaramu yang lain!" Paksa Seokjin.

"Iyaiya.... jika Yewon sadar, telpon aku ya hyung." Ucap Jimin sembari keluar dari ruangan Yewon. Menyisakan Seokjin dan adik bungsunya.

****

2 jam yang lalu, Yewon sudah sadar dan disambut pertanyaan dari kakak - kakaknya yang membuat ia kelimpungan. Tapi So eun menyuruh putranya untuk diam, agar Yewon bisa istirahat.

Siang harinya, teman - temannya datang bersama Sowon.

"Kenapa kalian bisa dengan Sowon eonnie?"

"Kami bertemu didepan. Bagaimana keadaanmu? Maaf baru datang, eonnie pergi ke restoran sebentar." Memang, ibu Yewon menyuruhnya untuk menemani Yewon karena semua kakaknya sedang ada urusan.

"Tak apa. Aku baik - baik saja." Jawab Yewon. Lalu tatapannya  beralih pada kelima temannya.

"Kalian menjengukku, tapi tak membawa apa - apa. Pelit sekali." Rajuk Yewon.

"Jangan merajuk seperti itu, setidaknya kami menjengukmu Kim. Kalau tidak, kau akan mati kebosanan." Timpal SinB.

"Tetap saja kalian menyebalkan, Hwang. Oh ya, dimana Yuna eonnie?"

"Yuna sedang ada acara keluarga, ia juga meminta maaf tidak bisa datang menjengukmu." Jelas Yerin.

"Ahh... baiklah." Balas Yewon menunduk.

"Bagaimana jika kau sudah sembuh, kita makan es krim direstoran Sowon eonnie?" Usul Eunha. Memang jika urusan makanan, dia yang paling semangat. Mendengar kata es krim, membuat Yewon mendongak dengan mata yang berbinar dan langsung mengangguk antusias.

"Kau memang yang terbaik Jung!" Ucap Yewon memberikan jempolnya.

"Yak! Aku lebih tua darimu. Panggil aku eonnie!" Kesal Eunha.

Walaupun belum lama menjadi teman, tapi tetap saja sifat Yewon yang terbuka membuat ia bisa beradaptasi dengan baik. Ia juga tahu batasannya jika bercanda, seperti tadi.

Sudah biasa jika mereka memanggil marga masing - masing, terkadang mereka juga memanggil nama jika tak lupa. Sampai - sampai, Sowon pun ikut pusing melihat tingkah teman Yewon.

Sedangkan yang bersangkutan hanya menatapnya tanpa mengatakan apa - apa.

"Hehehe..... Agar Yewon tak murung, eonnie." Ucap Eunha dengan cengiran kudanya.

About Us [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang