Sera menatap laki-laki yang ada dihadapannya. Bibirnya mulai manyun. Laki-laki yang ada dihadapannya bingung. Apa yang sedang Sera lakukan saat ini?
"Ngapain lo masih disini?" ucap Sera.
"Nganter lo lah," jawab Jaehyun.
"Dah, pergi sana Lo!" usirnya.
"Lo ngusir gua?"
"Iya. Emang kenapa? Gak terima?" Tanya Sera.
"Iya gua balik dah. Lo gak kelupaan sesuatu gitu?" tanya Jaehyun.
"Engga."
"Terima ka.."
Brakk!
Pintu sudah tertutup. Jaehyun yang belum sempat menyelesaikan perkataannya kini diam, terkejut dengan perlakuan Sera. Ia menghembuskan nafas berat dan kemudian berbalik melangkah pergi. Mungkin lebih baik dia pulang.***
Yiren menatap kakaknya yang sedari tadi tengah memelototi hp yang ada digenggaman tangannya. Yunho tampak senyam-senyum melihat hpnya. Yiren yang melihatnya tampak sangat heran."Hyaaa!!! Yunho!!!" Teriak Yiren.
"Iiih apaan si! Budeg tahu!" Jawab Yunho kesal dengan perlakuan adiknya.
"Ngapain lo senyam-senyum gak jelas gitu?" Yiren.
"Besok Lexa mau ke sini."
"Oh." Yiren ketus.
"Oh? Lu ya... Adik gak tahu diuntung. Udah tadi manggil gak pake embel-embel Oppa kek brother kek, main sebut nama aja. Ini malah cuma bilang oh?" Gerutu Yunho pada adiknya.
"Kan lu yang ngajarin! Terus gua salah gitu?" Seru Yiren tak mau kalah.
"Awas ya Lo! Kalau Lexa bawa oleh-oleh Lo gak bakal gua kasih."
"Dih, siapa juga yang mau oleh-oleh dari si nenek lampir itu.." jawab Yiren.
"Ya udah kalau gak mau, dah sana pergi Lo."
***
Ting tong... Ting tong....
Terdengar suara bel yang berbunyi. Sera yang sedang berbenah pun menghentikan aktivitasnya dan pergi melihat siapa yang datang ke rumahnya. Tak butuh waktu lama Sera kemudian membukakan pintu gerbang rumahnya. Ia melihat seorang gadis yang masih memakai seragam sekolah.
"Eonni...." Serunya.
"Kamu tetangga depan rumahku kan?" Tanya Sera.
"Hehehe iya," jawabnya.
"Oh ya, ada keperluan apa kamu?"
Tanya Sera."Bolehkah aku main disini?"
Tanyanya."Tentu saja, mari masuk."
Gadis berseragam itu pun masuk kedalam rumah Sera. Ia pun terkagum-kagum dengan arsitektur bangunan rumah Sera, begitu pula furniture yang digunakan membuatnya takjub. Gadis itu melihat Sera sedang membuatkan teh untuk nya.
"Ini diminum dulu," ucap Sera.
"Terimakasih," jawab gadis itu.
"Oh ya, siapa namamu?" Tanya Sera.
"Namaku Yiren, aku adik dari Yunho tetanggamu."
"Oooh kau rupanya adiknya, usiamu berapa sekarang?" Tanya Sera.
"Aku? Emmm 18 tahun."
"Wah kita sama,"
"Benarkah? Kalau begitu bisakah kita berbicara nonformal saja?" Tanya Yiren.
"Tentu. Gua lebih nyaman kek gitu." Jawab Sera.
"Tapi kenapa Lo gak sekolah SMA?"
"Gua udah lulus, jadi ceritanya gini..."
Sera dan Yiren pun kemudian saling berbincang hingga tak terasa waktu yang mereka habiskan untuk bercerita sudah hampir dua jam lebih. Namun, mereka masih saja ingin bercerita. Sepertinya mereka cocok, apa lagi mereka seumuran.
"Jadi gitu... Keren ya Lo!" Ucap Yiren.
"Lumayan, hahahahah.."
"Sumpah mending gua sama Lo disini, dari pada sama Abang gua dirumah... Gua sebel banget sama dia," jawab Yiren.
"Gara-gara yang Lo cerita tadi?" Tanya Sera.
"Hemmm iya, nyebelin banget..."
"Sabar aja, pasti suatu saat ada balasannya.." jawab Sera.
"Mampus. Eomma gua telpon. Gua balik dulu ya... Btw makasih!"
"Iya sama-sama, bye..."
**** Udah lama mimin gak update 😭
Btw, maaf ya... Soalnya waktu itu mau post malah ke delete semua. Jadi ngulang dehhh...
Jangan lupa follow, vote dan share ya
Terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
On Track
Teen FictionSeperti mereka yang menginginkan kebahagiaan begitu pula dengan gadis itu, Sera. Masa lalu yang terus mengejarnya, kekejaman para mata jahat yang haus akan kematian, hingga tumbuh beberapa benih membuat bingung mana yang akan diambilnya. Tetap berja...