3. Rencana Deron

25 4 0
                                    

Jangan lupa Vomentnya🤗

Siang ini ada gerimis. Pelangi berdiri di tangga, menunggu Deron yang tak kunjung ia liat batang hidungnya. Pelangi sudah lama berdiri membuat kakinya pegal. Bel pulang sudah berbunyi 25 menit yang lalu dan sekarang Pelangi menunggu Deron di tangga.

Tak lama, Deron datang. Dengan malas Pelangi ingin membuka suara. Tapi, sebelum Pelangi membuka suara, Deron sudah mendahuluinya.

"Maaf lama," ucap Deron dengan suara beratnya.

"Ngapain aja si, bang?"

"Lagi bicara sama Rasya," seketika Pelangi mengangguk, ada sesuatu yang janggal. Ketika Pelangi ingin berbalik badan, tak sengaja ia mendengar percakapan Deron dengan seseorang.

"Iya, lo anter Pelangi. Gue ada urusan mendadak sama Fadel," jelas Deron. Pelangi berbalik, ia melihat Rasya yang berjalan ke arahnya.

Pelangi mengedipkan matanya beberapa kali. "Mazi, ini Rasya. Dia yang mau nganterin lo pulang. Gue ada urusan di rumah Fadel," Pelangi menatap abangnya dengan kesal.

"Emang dia tau rumah kita bang?" tanya Pelangi polos.

"Tau, tinggal lo tunjukin aja arahnya, selesai. Gue duluan," pamit Deron. Pelangi menatap punggung abangnya yang semakin menjauh.

"Kalo aku tau gini sih, gamungkin Nunggu bang Deron setengah jam," ucapnya pelan, namun Rasya bisa mendengarnya.

Pelangi mendahului Rasya. Rasya mengikuti Langkah Pelangi. Namun dengan langkah panjang, Rasya yang mendahului Pelangi.

"Kak Rasya, kenapa juga mau-mau di suruh sama bang Eron?" tanya Pelangi setibanya mereka di parkiran.

"Karena abang lo temen gue," jawabnya.

"Jadi, kalo ga temen. Kak Rasya gamau anterin aku, gitu?" Rasya berbalik badan melihat Pelangi. Ketika tatapan mata mereka bertemu, Pelangi mengerjapkan matanya.

"Gak juga, Pey," Pelangi melongo, Pey? Sejak kapan ia ganti nama?

"Pey apa, kak?"

"Gue panggil lo, Pey,"

Pelangi berjalan menuju lantai 2 di rumahnya. Hari ini sangat melelahkan, ia masih mengingat panggilan untuknya daru Rasya. Aneh, baru saja kenal, Rasya sudah mengubah namanya dengan sebutan yang aneh. Pelangi teringat sesuatu hal, teman kecilnya yang memanggil namanya dengan sebutan, Pey.

Pelangi menggeleng cepat. Apakah Rasya itu...Atar? Pelangi tidak percaya. Ingin sekali ia berteriak. Semoga saja benar.

Hari sudah sore yang siap untuk memperlihatkan senja. Jam sudah menunjukkan pukul 17:26. Pelangi sedang berada di dapur sekarang, membantu Bi Atun dan Bunda-nya di dapur.

Pelangi mencicipi santan yang ia buat. Pelangi tersenyum, akhirnya Pelangi bisa membuat santan sendiri.

🍀🍀🍀

"Rasya, mau makan apa sayang?" tanya Raya, mama Rasya.

Rasya membuka kulkas lalu berkata, "makan apa aja, yang penting mama yang masak," mendengar itu Raya tersenyum sambil membawa mangkuk di tangannya.

"Yasudah, mama masakin dadar telur ya?" Rasa mengangguk.

"Mah, sepertinya Rasya udah ketemu sama Pey. Teman kecil Rasya dulu," ujar Rasya sebelum meminum minuman kaleng yang ia ambil dari kulkas.

"Oh iya? Namanya siapa? Nama panjangnya," tanya Raya penasaran.

"Pelangi Salzhalia," jawab Rasya seadanya.

The Rainbow (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang