6. Rasa yang pernah ada

13 3 0
                                    

Next lagii!! Yuhuu

"Rasa ini masih ku pendam, masih sama yang pernah ku ucap dulu."

🌿

Sampainya di rumah Pelangi langsung merebahkan tubuhnya. Hari ini sangat melelahkan, terutama tadi di sekolah bermain basket seharian karena jam kedua dan ketiga itu hanya ada jadwal guru rapat.

Pelangi masih ingat waktu Rasya memeluknya dari belakang ketika ia akan memasukan bola basket kedalam ring. Hahaha.

Flashback on

"Pantulin bolanya terus lempar sini," ujar Rasya di sela-sela permainannya.

Pelangi menatap Rasya sebentar, lalu melemparkan bola basket kedalam ring. Tapi sebelum melempar, tubuh Pelangi terangkat membuat Pelangi kaget dan bola basket tersebut jatuh. Sungguh luar biasa.

Rasya menurunkan Pelangi lalu tersenyum. Pelangi kesal pada Rasya dengan kelakuannya yang tiba-tiba.

"Udah ah, males main," Pelangi beranjak pergi dari hadapan Rasya.

Pelangi menelusuri koridor banyak siswi yang menatapnya, mungkin tadi mereka menonton karena di lapangan hanya ada Rasya dan Pelangi.

Sesampai di depan kelas, Zia dan Alwi tersenyum jahil dan memainkan alis mereka. Pelangi menyerngit jijik lalu menerobos masuk kedalam kelas.

"Ada yang lagi pdkt nichh," ujar Alwi.

"Hooh, kak Rasya baru 2 minggu lho di sini udah dapet aja," mendengar itu, Pelangi memasang headsednya.

Coletehan itu berakhir ketika bel pulang sudah berbunyi.


Flashback off

Rasya sekarang sedang menemani Gabby berbelanja di salah satu mall yang ada di Bandung. Gabby tersenyum sambil menggandeng tangan Rasya, sesekali Rasya mencoba melepaskan gandengannya.

"Ish! Rasya, biarin aja kenapa si?!" omel Gabby.

"Gausah lebay, eby," ujar Rasya seraya memegang pergelangan tangan Gabby dan perlahan melepaskan tangan Gabby pada lengannya.

"Biar kayak orang-orang, noh liat! Ada yang saling genggam," ucap Gabby seraya menunjuk salah satu pasangan yang berjalan saling menautkan jari-jari mereka di sela-sela jari.

"Eby, lo harus tau. Gue gak suka sama perjodohan ini," Rasya berlalu dari hadapan Gabby, Gabby hanya diam tak berkutik. Pernyataan Rasya itu sangat menyakitkan.

Gabby berjalam bersisihan dengan Rasya hanya diam, ia tak ingin buka suara dari pada sakit hati nantinya. Rasya yang menyadari kediaman Gabby langsung membuka suara.

"Lo mau ice cream?" Gabby menggeleng. Ia sedang dalam badmood sekarang, tidak ingin banyak cerita ataupun membuka mulutnya.

"Kita pulang aja,"

"Kita nyari cicin dulu, baru pulang,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Rainbow (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang