3

892 93 73
                                    

Jam pelajaran telah usai. Sebagian dari mereka ada yang pulang dan sebagiannya lagi ada yang ngumpul-ngumpul dulu.

"Kalian abis ini mau kemana?"
Tanya Jaehyun kepada teman-temannya.

"Gw sama Jihyo mau ngerjain tugas"
Jawab Eunha yang sudah membawa tas.

"Ngerjain tugas dimana?"
Tanya Chan, selaku pacarnya Jihyo.

"Dirumah Eunha"
Jihyo menjawab pertanyaan Chan.

"Kesana naik apa?"

"Please deh Chan, Jihyo itu mau kerumah gw cuman buat ngerjain tugas aja. Jangan terlalu posesif ngapa"

"Bener apa kata Eunha, jangan terlalu posesif sama Jihyo"
Dawon menyetujui perkataan Eunha.

"Gw cuman takut aja"

Eunwoo dan Jiho memilih untuk cabut duluan. Males mereka tuh dengerin bacotan teman-temannya itu.

"Gw cabut duluan ya"
Eunwoo berpamitan kepada teman-temannya.

"Kalian mau kemana?"
Tanya Younghoon kepo.

"Mau ke kantin, si Jiho katanya laper mau makan bakso"

Seketika Jiho mencubit lengannya Eunwoo.

"Gausah bawa-bawa nama gw ngapa!"

Eunwoo hanya tertawa melihat ekspresi kesalnya Jiho.

"Duluan ya guys!"

Tanpa menunggu lebih lama lagi. Akhirnya Eunwoo dan Jiho cabut duluan.

"Kalau dilihat-lihat, mereka lucu banget ya"
Mingyu melihat Eunwoo sedang merangkul Jiho.

"Iya, lucu banget. Kadang berantem kadang bucin"
Timpal Younghoon.

"Gausah iri sama hubungan orang!"
Teriak Rose tepat ditelinga Younghoon dan Mingyu.

Mingyu dan Younghoon hanya bisa mengelus dadanya. Dalam hati, sebenarnya mereka ngedumel ga jelas.







Sekarang mereka berdua sedang berada di kantin. Jiho sedang makan bakso sedangkan Eunwoo hanya menatap Jiho yang sibuk makan.

Jiho risih, soalnya daritadi dilihatin mulu sama Eunwoo.

"Kamu kenapa ga makan?"

"Aku tadi udah makan dirumah"

"Seriusan? Emangnya ga laper?"

"Enggak sayang, aku masih kenyang banget.

Jiho hanya mengangguk paham.

"Eh iya, aku boleh nanya sesuatu ga sama kamu"

"Mau nanya apa?"
Jiho langsung merapihkan alat makan yang ia gunakan, lalu menatap mata Eunwoo yang menurutnya sangat indah.

"Sticky notes itu"

Jiho langsung memberikan semua Sticky Notes itu kepada Eunwoo. Dan Eunwoo langsung membaca semuanya.

"Tulisannya mirip kayak tulisan perempuan"
Ucap Eunwoo.

"Maksud kamu, pelakunya perempuan?"

"Belum tentu juga sih, bisa aja ada cowok yang tulisannya sebagus ini"

"Tapi, kenapa cuman aku dan Chan aja yang dapet. Kenapa yang lain ga dapet?"

"Aku juga ga tau, mungkin pelakunya ngincer kalian"




Saat ini, Jihyo sudah berada di kamarnya Eunha. Jihyo melihat isi kamarnya Eunha. Ada satu hal yang membuat Jihyo penasaran. Yaitu, Sticky Notes milik Eunha.

"Warnanya hijau tosca, persis yang baru aja gw lihat"

Jihyo berusaha berpikir positif. Mungkin aja sebuah kebetulan.

"Tapi, kenapa warnanya mirip banget"

Jihyo pusing tujuh keliling. Ia harus memberitahu kepada orang yang tepat. Kalau dia ngasih tau ke Rose, yang ada Rose langsung menuduh Eunha sebagai pelakunya. Kalau dia ngasih tau ke Jiho, yang ada Jiho makin panik.

"Sepertinya Dawon adalah orang yang tepat"
Final Jihyo.







Setelah semua urusannya sudah selesai. Akhirnya Jihyo memutuskan untuk kerumahnya Dawon. Kebetulan, rumahnya Dawon sangat berdekatan dengan rumahnya Eunha.

"Assalamualaikum, Dawon!"

"Walaikumsalam, eh ada Jihyo. Masuk yuk"

Dawon langsung membukakan pintu pagarnya. Lalu mempersilahkan Jihyo untuk masuk kerumahnya.

"Tumben lu main ke rumah gw, ada apa?"

"Gw mau cerita sama lu, masalah sticky notes"

"Sticky notes? Kenapa?"

"Jadi gini, tadi kan gw ke rumahnya Eunha untuk ngerjain tugas power point. Trus gw ngeliat di meja belajarnya Eunha ada sticky notes yang berwarna hijau tosca"

"Trus lu curiga sama Eunha?"
Tanya Dawon kepada Jihyo.

"Ada sedikit rasa curiga, tapi gw ga mau nuduh Eunha tanpa adanya bukti yang jelas"

Jihyo dan Dawon langsung terdiam beberapa saat. Mereka bingung harus berbuat apa.

Jebakan (97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang