01. CECAN JELEK?

120 21 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca😊

•Happy Reading•

Dering nada alarm dari sebuah handphone, membuyarkan mimpi seorang gadis yang telah ia idam-idam kan sejak dahulu. Mimpi yang ia harap bisa menjadi kenyataan ketika ia terbangun.

"WOY RACHEL. MATIIN HANDPHONE LO! NGEGANGGU TAU NGGAK SIH!" teriak kakak Rachel, Arvano Bagas Alexandre, dari kamar sebelah.

Rachel? Oh, Rachel Alana Alexandre. Dia seorang gadis yang memiliki sifat random. Bisa lembut dan baik jika berhadapan dengan orang baik saja. Jutek, acuh tak acuh dan terkesan sombong dengan orang yang tidak dikenalinya. Dan bisa berubah gila jika sudah bersama teman-temannya.

Bukan tanpa sebab Rachel seperti itu. Dia begitu hanya demi menutupi kerapuhannya. Rachel tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain. Dia ingin terlihat baik-baik saja. Karna dia membenci orang lemah. Tapi nyatanya? Dia sendiri yang membenci, dia sendiri pula yang dibenci.

"Ck. Apaan sih! Ganggu aja," gerutu Rachel sambil mematikan dering alarm dari handphone nya.

Setelah itu, tanpa babibu lagi dia langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah gontai.

25 menit berlalu..

Kini Rachel tengah berkutat didepan cermin rias nya. Memoleskan sedikit moisturizer, primer, sunscream, dan bedak. Rachel juga menambahkan liptint pink bening yang kontras dengan warna bibir chery nya. Tak lupa, dia juga merapikan bulu alis dan menjepit bulu mata nya supaya lebih lentik.

Sempurna! Itulah yang menggambarkan keadaan Rachel saat ini. Hanya dengan sedikit polesan make up dan rambut indah nya yang digerai saja sudah membuat Rachel terlihat seperti ciwi-ciwi Korea, Hihii.

"Nah gini kan cantik, ngga kaya biasanya tomboy. Lo cantikan gini dek sumpah," ucap Vano yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar Rachel.

"Halah biasa aja kali. Sejagat raya juga tahu kalau gue itu cantik," Rachel menjawab dengan bermaksut menyombongkan diri.

"Dih muka kaya pantat sapi aja bangga," setelah mengatakan itu, Vano bergegas pergi dari kamar Rachel sebelum mendapatkan bogeman gratis dari nya.

"ABAAAAAAAAAAAANG!! AWAS AJA YA LO!! Tadi aja dibikin terbang sama pujiannya, sekarang ngejatohin. Emang ya laki-laki, omongannya gak bisa dipegang," setelah itu Rachel langsung menuju dapur untuk sarapan bersama.

***

"SELAMAT PAGI EPRIBADEH," teriak Rachel ketika sudah sampai di meja makan.

"CK! BISA NGGAK SIH NGOMONGNYA NGGAK TERIAK GITU!" balas Vano dengan nada tak kalah tinggi.

"EH BONGKAHAN ASPAL!! SITU NGGAK NGACA?" Rachel semakin terpancing emosi menjawab pertanyaan Vano.

"Udah-udah. Cepat sarapan, nanti telat loh sekolahnya," ucap Dhanni, Papa Rachel dan Vano, dengan lembut.

"Salahin Bang Vano aja Pa-" ucapan Rachel terpotong ketika Dhanni menyumpalnya menggunakan roti.

"Ngomong sekali lagi Papa tinggal."

"Isshhh," Rachel menggerutu dan memutar bola mata nya malas ketika melihat Vano sedang menahan tawa nya.

Takut Dhanni semakin marah jika mereka berdua lanjut berdebat.

***

"Belajar yang pinter. Biar jadi orang sukses," tutur Vano kepada Rachel ketika mereka sudah sampai di depan pagar menjulang tinggi yang bertuliskan-SMAN RAJAWALI.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang