Jangan lupa vote sebelum membaca😊
•Happy Reading•
"Ar! Dia siapa? Kamu kok jahat banget sih sama aku?! Aku punya salah apa sama kamu hah?!" Seorang perempuan berteriak di dalam restaurant seafood yang langsung mengundang perhatian banyak pasang mata.
"Siapa sih Mau? Nggak jelas banget teriak-teriak di tempat umum." Rachel mendengus kesal ketika mendengar teriakan dari meja sebelah yang otomatis mengganggu acara makan nya.
"Nggak tau dan nggak mau tau." Putus Maudi setelah melirik sebentar ke arah meja yang tadi.
"Arkan jawab! Dia siapa kamu?!" Ketika mendengar nama Arkan, Rachel terperanjat dan langsung berjalan menghampiri arah meja tersebut yang langsung di susul Maudi. Untuk memastikan, apakah Arkan yang dimaksut perempuan tadi adalah Arkan-nya.
Ah, sepertinya Rachel harus meralat pikirannya. Memangnya dia siapanya Arkan sampai-sampai menyebutnya dengan sebutan Arkan-nya?
"Baru kemaren kan kamu ngajak aku balikan?! Kenapa sekarang kamu sama jalang itu?!"
PLAK
Satu tamparan mendarat di pipi mulus perempuan yang tadi membentak Arkan.
Rachel tersentak ketika sampai di meja mereka. Melihat si cowok menampar perempuan tadi. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, ternyata yang menampar tersebut memang Arkan. Arkan yang dia kenal, juga ada Dea, dan...satu perempuan yang Rachel tidak tahu sama sekali siapa dia.
Saat itu juga, semua pengunjung berhamburan mengerubungi meja Arkan.
"Tasya bukan jalang! Lo yang jalang!" Arkan marah ketika Dea menyebut perempuan di sebelah Arkan dengan sebutan jalang.
"Kamu bilang aku jalang? Jika aku jalang kamu apa? Laki-laki murahan? Iya?!" Dea teriak.
"Maksut lo apa?" Tanya Arkan dengan nada pelan tapi terkesan sarkas.
"Kamu kan yang kemarin ngemis-ngemis minta balikan sama aku? Dan sekarang kamu jalan sama perempuan lain?!" Skakmat.
Arkan terdiam menanggapi kata yang dilontarkan Dea.
Tasya? Huh jangan tanya lagi, dia ketakutan melihat Arkan berdebat dengan perempuan. Bahkan sekarang dia sudah menangis.Sekarang semua pengunjung resto mulai berbisik-bisik tidak jelas karna menurut mereka Arkan terkesan murahan mengemis-ngemis minta balikan sama perempuan. Bukannya di luar sana masih banyak perempuan?
Arkan tidak peduli, dia langsung menggenggam tangan Tasya, lalu pergi meninggalkan restaurant. Disaat membelah kerumunan, Arkan tak sengaja melihat Rachel, lalu tertawa sinis. Setelah nya Arkan benar-benar pergi dari tempat tersebut.
Rachel dibuat melongo oleh sikap Arkan. Biasanya jika ada seseorang menghina pacar nya yang entah ke berapa, dia tidak akan marah. Tapi tadi? Kenapa Arkan marah disaat Dea mengatakan jalang kepada perempuan disebelahnya? Dan...siapa namanya tadi? Tasya? Memangnya dia siapa Arkan? Ahh tidak masuk akal.
***
"Rachel pulaaangg."
Setelah insiden di restaurant seafood tadi, Rachel memutuskan untuk pulang. Tentunya Maudi menyetujuinya, karna dia tahu suasana hati Rachel sedang kacau balau memikirkan siapa Tasya yang Arkan bela tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHEL
Fiksi RemajaCERITA HIATUS!! Ada yang bilang, senja adalah waktu terindah yang berbatasan langsung dengan nestapa, yang seketika senja hilang, kita akan menemui kehampaan. Waktu dimana kita menyadari bahwa perjalanan pasti akan ada waktu istirahatnya. Sama halny...