siapa?

48 3 4
                                    

-jika kamu menemukan sains itu membosankan, maka kamu belajar dari guru yang salah-

richard feyman

.....................................................................

"lebih deket feri...ya ampun— ini scane pura pura ciuman! Bukan scane orang yang lagi sakit pinggang." Omel eva sebagai penanggung jawab. "ULANGI!!"

"astaga— ini udah yang ke Sembilan kali."keluh andika.

"ulang sekali lagi setelah ini bisa bisa dapet gelas." Tambah iwan.

Akhirnya drama diulang kembali dari scane penyihir meracuni sang putri.

Aen datang mengetuk pintu. Alin keluar, menyambutnya dengan senyuman.

Aen menawarkan apel dagangannya. Alin membelinya karna kasihan tanpa menaruh curiga sedikitpun. Saat memakannya— alin langsung jatuh pingsan.

Aen tertawa jahat namun terdengar sumbang (sudah Sembilan kali ia mengulang adegan ini tanpa minum! Tenggorokannya serasa kering).

Aen pergi meninggalkannya.

Tak lama kemudian tujuh kurcaci pulang dari hutan dan menemukan alin yang tergeletak di depan rumah mereka.

Adegan selanjutnya harusnya para kurcaci berhambur ke arah putri salju lalu menangis.

Namun tangisan mereka kini malah terdengar seperti balon kemps yang kehilangan udaranya.

Eva memijit pelipisnya.

Adegan berikutnya adalah feri datang menunggangi kuda kudaan lalu melihat alin yang terbaring didalam sebuah peti berisi bunga bunga.

Eva cepat cepat menulis sesuatu diatas sebuah papan tulis kecil lalu mengarahkannya pada feri.

—BACA TEKS-NYA!!—

Alin mendengar feri mendengkus.

"aku melihat sesuatu." Ujar feri seraya berjalan mendekat.

"ternyata legenda itu tidak bohong....disini benar benar terbaring seorang putri yang sangat—" feri meneguk ludah, seakan kata ini adalah hal yang paling berat untuk diucapkan di dunia.

"Cantik~" tambahnya serak.

"hanya ciuman cinta sejati yang bisa membangkitkannya dari kematian....baiklah, aku akan menciumnya—" feri mulai menunduk— bersiap siap untuk scane pura pura mencium.

Disisi lain, karna hampir mati kebosanan, aen merampas dengan paksa kertas curhatan yang di tulis oleh icha. Akibatnya terjadi kejar kejaran kecil diruangan itu.

Feri terus mendekat— eva baru akan bilang 'CUT' saat dia sudah benar benar dekat dengan alin.

Lagi lagi aen berhasil lolos. icha berusaha menangkapnya. Aen tertawa— berusaha menepisnya dengan mendorong tubuh icha cukup keras.

icha terhuyung kebelakang, lalu dengan tidak sengaja menubruk punggung seseorang.

Feri tersungkur kedepan hampir benar benar mencium alin.

Satu ruangan hening— menatap mereka berdua.

"m-maaf fer..." cicit icha.

alin tidak tau apa yang terjadi karna selama adegan ini berlangsung matanya terpejam.

Merasa suasana tiba tiba hening, alin reflek membuka matanya—.

Feri balas memandangnya penuh benci dalam jarak yang terlalu dekat.

Time TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang