satu dunia mengenalnya!

27 2 4
                                    

All pov

Alin brdecak. Hampir setengah jam ia menunggu aen disini seperti patung.

"eeeeennnnnn!!"

Tidak ada jawaban.

"ish! Lama." Decaknya lagi.

Lima belas menit yang lalu ia masih mendengar suara AC dimatikan, tandanya aen masih di dalam. Namun setelahnya, bahkan hingga detik ini—

Sahabatnya itu belum menunjukan tanda tanda akan kembali.

"EEEEENNNNN!!!!!" seru alin lagi. "kalo lo lama gue tinggal!!" suasana masih tetap hening padahal biasanya kalau diancam seperti itu aen akan langsung lari terbirit birit ketakutan.

Alin memutuskan untuk masuk ke dalam.

"en...?"

Alin bingung mau memulai pencarian dari mana karena rak buku perpustakaan disini terlalu banyak dan cukup tinggi.

Akhirnya ia memilih untuk memasuki salah satu rak secara acak.

"en....?" Panggil alin— suaranya menggema.

"lo berani ngeprank gue— gue sebarin foto candid lo pas lagi ngiler ke yuda!" ancam alin.

Tetap tidak ada jawaban.

Alin berdecak sekali lagi, merasa di permainkan.

Seraya berkacak pinggang alin mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Kemudian ia melihat sepasang mata dari sebuah celah buku di rak.

Namun itu bukan mata perempuan yang jelas.

Mungkin dia tau dimana aen~ pikir alin.

"permisi~"

Alin berlari keluar dari rak buku itu menuju rak yang selanjutnya—

BUAGH!

Alin mengaduh, kepalanya menabrak seseorang.

"Lo...?" alin menatap romi tak percaya seraya mengelus jidatnya."kok lo bisa ada di sini?" tanyanya lagi.

Romi mengernyit.

"harusnya gue yang tanya kenapa lo bisa ada di sini—kalo gue-kan dihukum bu indah tadi pagi." Kata romi." Habis itu ga sengaja ketiduran." Tambahnya pelan.

"trus, lo ngapain lari lari tadi?" tanya alin.

"gue ngeliat orang disana— cowok— dari celah rak buku belakang elo....niat gue ngejar biar bisa pulang bareng dia soalnya duit gue abis....eh ketemunya malah elo." Ujar romi." Lo juga kenapa lari lari?" tanyanya.

"gue nyari temen gue... dia bilang Cuma mau ngembaliin buku— tapi udah setengah jam dia ga balik." Jawab alin cemas. "gue juga liat mata cowok dari celah rak depan, gue ngejar dia niatnya mau nanya siapa tau dia ngeliat temen gue kan. Eh ga tau-nya malah elo."

"trus cowok yang gue liat tadi siapa dong? Temen lu kan cewek. Jadi pasti ada siswa lain yang bisa gue palakin~"

"pppfffttt....serajin rajinnya sasa baca buku di perpus— dia juga nggak akan se-goblok itu masih disini sampe sore."

"yaaa elu juga masih disini-kan.." serang romi.

"KAN BEDA...GUE ABIS LATIAN DRAMA!!"

"ngegas troosss"

Tiba tiba terdengar suara resleting terbuka.

"aen...!" gumam alin terdengar penuh harapan. "gue yakin banget itu pasti dia." Tambahnya seraya berjalan melewati romi.

Time TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang