CZ4

12 5 3
                                    

"Rin.. Kok diem aja?"

Shava yang duduk disamping Sherin dibangku tengah memandang Sherin dengan raut khawatir.

"Bukannya Sherin emang suka diem? Ya biasa donk.. Gak ngomong setahun juga gak aneh kan.." celetuk Shuzan dari bangku depan disamping supir.

Ya, kini mereka sedang berada didalam mobil dalam perjalanan kerumah Tristan sesuai perjanjian mereka dikantin siang tadi.
Malam minggu kali ini akan berbeda bagi mereka karena ada kaum adam yang kini ikut mengisi ruang mereka.

"Ck.. Diamlah! Dasar gak peka!" Shava mencebik.

"Heii! Aku bicara fakta loh. Ya kan, ya kan?" ucap Shuzan dengan wajah sok polosnya.
Lalu tertawa, "Hahaha.. Ayy, aku bercanda. Serius sekali kau ini." kepalanya menggeleng pelan sambil tertawa pelan.

"Kau tak apa, kan? Seumur hidupku, Sherin yang ku kenal adalah seorang yang tak peduli dengan omong kosong yang dilontarkan oleh orang-orang sinting yang mengganggu. Tapi kenapa sekarang kau tampak sangat memikirkannya, hm?" ucap Shuzan, matanya melirik Sherin yang duduk dibelakang bangku supir lewat spion tengah mobil.

"Ck! Jika dia memang menyukai Allen, kenapa harus aku yang jadi sasaran? Dia memang benar-benar tak waras!" Sherin berdecak kesal mengingat perlakuan Karin yang membuatnya jengkel setengah mati. Memang apa salah dia sampai-sampai Si Karin itu menyebutnya jalang. Dia sendiri tak mengaca, siapa yang sebenarnya jalang. Memang dasar. Otak udang ya gitu semua kelakuannya.

"Kurasa hidup kita disekolah tak akan tenang lagi setelah kedatangan mereka. Mereka sepertinya memang anak-anak yang nekat deh. Kita harus berhati-hati dengan mereka." ucap Shava menerka-nerka.

"Kayaknya gitu. Aku masih kepikiran sama omongannya si Sella." Shuzan menatap jalanan yang ramai karena malam minggu.

Flashback

"Eh, tunggu!"

Teriak Sella, si cewek cakep yang wajahnya mirip kayak orang Korea, ketua kelas dikelas 10 IPA-1, pinter, murah senyum, terus perhatian.

Dia memanggil Sherin, Shuzan, dan Shava yang sudah mau keluar dari kelas karena bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memanggil Sherin, Shuzan, dan Shava yang sudah mau keluar dari kelas karena bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Keadaan sudah sepi, tinggal mereka berempat yang didalam kelas setelah tiga cewek temen sekelas mereka baru saja keluar ngelewatin Sherin dkk yang diem ditengah pintu sambil memandang Sella bingung.

"Apa?" tanya Shuzan.

Sella sedikit berlari untuk menghampiri tiga gadis itu.

"Aku denger dari anak-anak dikelas tadi, kalian ribut sama kakel. Bener?" tanya Sella. Wajahnya yang tampak serius membuat suasana sedikit kaku.

"Kita nggak ribut, kok. Mereka yang dateng duluan, mereka yang ngajak ribut." jawab Shava, wajahnya yang biasanya selalu berekspresi tiba-tiba berubah datar.

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang