CZ1

25 7 6
                                    

__________


Menurutku, hati akan tau jika memang sudah saatnya akan benar-benar disatukan dan memang ditakdirkan untuk bersatu.

-SherinP.

__________

Sherin duduk di balkon kamarnya. Matanya memandang kosong kedepan. Dia terlihat tengah memikirkan sesuatu.
"Ahh.." Sherin mendesah pelan lalu mengambil ponselnya yang ada dimeja disampingnya.
Dia membuka grup chat dengan kedua sahabatnya itu lalu mengetikkan sesuatu diatas keyboard.

TheThreeSH♡
tap here for group info

Sherin
Eh, boring nih. Main yuk!

Shava♡
Tumben nyai ratu ngajak keluar?

Sherin
Yaudah, gak jadi.

Shava♡
Yailah, gitu aja ngambek.
Sorry deh, emang main kemana?

Shuzan♡
Gimana kalo ke mall. Udah lama nih gak nge mall.

Shava♡
Boleh tuh. Kita ketemuan dirumahnya Sherin aja ya, nanti pakek mobilnya Sherin aja.

Sherin
Kok gitu sih?

Shava♡
Ayolah. Nanti kalo pulang biar dijemput sama supirnya Shuzan.

Shuzan♡
Eh, terus kau ngapain?
Masak pulang pergi pakek mobilku sama Sherin.

Shava♡
Nanti aku traktir makan deh.
Gimana? Supir pribadi aku tuh lagi pulang kampung, katanya anaknya kawin. Jadi ya, gak ada yang nganter kalo bukan papa. Papa kan lagi kerja, gak mungkin dong aku minta anter ke mall dan ngebiarin pekerjaan papa tertunda. Anak macam apa aku ini? Makanya pakek mobil kalian aja.

Shuzan♡
Anak baik kau ini memang, Nak. Mama menyayangimu, uuhh. Hahaha..
Emang supir kau yang lain mana? Gak mungkin kan supirmu cuman satu, kan bisa minta antar supir mamamu, Va.

Shava♡
Aku gak suka kalo supirnya bukan supir pribadi aku biasanya. Jadi ya, males aja kalo harus dianter sama supir yang lain.

Sherin
Yaudah, cepetan siap-siap.
30 menit harus udah sampai sini. Kalo belum sampai juga sampai 30 menit kemudian, rencana ke mall batal!

Shava♡
Siap!

Shuzan♡
Oke!

_____

20 menit kemudian, Sherin sudah selesai bersiap-siap.
Dia mulai keluar dari kamarnya, lalu menutup pintu.
Sherin menuruni anak tangga menuju ruang tamu dilantai satu.

"Ma, Sherin keluar dulu ya. Nanti kayaknya pulangnya agak maleman, gapapa ya Ma?" pamit Sherin pada mamanya yang tengah duduk membaca majalah disofa ruang tamu itu.

"Iya, hati-hati. Jangan terlalu larut, anak perawan gak baik pulang malem-malem." ucap mamanya.

"Iya. Sherin berangkat ya Ma. Dahh Ma.." Sherin melambaikan tangannya kemudian berlalu.
Belum juga dia sampai dipintu utama, pintu itu sudah terbuka dengan sedikit keras.

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang