(CHAPTER 4)

122 9 0
                                    

Pagi yang cerah, suasana kota surabaya yang sangat sejuk, membuatku menghirup udara yang begitu segar. aku mengembangkan senyumku, mengisi hari liburku dengan mengelilingi kompleks. aku hanya ingin tau banyak, karena aku pindahan dari bandung, abangku mendapatkan tugas disurabaya.

Setelah begitu lama akupun kembali kerumahku, dan membaringkan tubuhku dikasurku, menantap atap-atap dengan tatapan kosong. terkadang aku merindukan sosok Ayah.

Suara ponselku bergetar dengan nyaring, membuatku langsung beranjak mengambil ponselku dan terdapat notifikasi dari grup khusus aku, jasmine, kania dan rani yang dibuat oleh Jasmine.

Jasmine Rachellia
Gimana nih? gabut gue!

Kania Vanesshania
Ke rumah Cinta? kita kan gak
pernah kesana ya kan?

Rani Moree Syabilla
Gaslahhh

Jasmine Rachellia
Cinta muncul ngapa lo!

Rani Moree Syabilla
Ngebo terus lu
  
                     Cinta Levrondria Nugroho
                     Apasih! berisik!

Jasmine Rachellia
Buruan send location!

Kania Vanesshania
Buruan cuk!
  
                     Cinta Levrondria Nugroho
                     Oke, sabar!

Sesudahnya, aku pun menaruh ponselku kembali dimeja belajarku. sedangkan dirumah tidak ada siapapun, Ibuku mengajak abang untuk membeli keperluan dirumah.

***

Suara ketokan yang begitu keras membuatku mendesis pelan, lalu ku buka pintu rumahku. ternyata aku sudah melihat wajah kegembiraan teman-temanku yang pastinya akan membuat keributan. Segera aku menyuruhnya masuk kekamarku.

Kania mengeluarkan laptopnya yang ia bawa, dan menyuruhku, Jasmine dan Rani membaringkan tubuh dikasurku.

Ia memperlihatkan koleksi video yang penuh dengan drama korea. Ya akupun menontonnya, aku juga suka sih. setelah lama menghabiskan menonton drakor, kini kejenuhan datang kepada Rani, ia tersenyum penun arti.

"Main TOD skuyyy" ucapnya dengan lantang.

Kania dan Jasmine mengiyakan dengan kegembiraan, sedangkan aku masih terdiam.

"Main nggak lo, jangan bilang lo nggak mau? pokoknya harus main!" ucap Jasmine dengan penuh penekanan kepadaku, akupun menganggukkan kepalaku dengan pasrah.

"Oke, kita mulai dari Rani dulu. gak usah banyak protes. Truth or dare?" tanya Jasmine dengan senyuman penuh arti.

Rani terdiam sejenak, aku dapat melihat wajahnya yang begitu panik. "Truth" kini Rani pun membuka suara.

"Lo suka sama Rangga?" kini pertanyaan muncul dari Kania. dengan tersenyum sinis.

"Apasih" suara Rani yang lantang membuat aku, Jasmine dan Kania tertawa puas. "Jawab jujur!" sambung Jasmine.

"IYA, PUAS?"

Kami bertiga pun tertawa pelan, "BANGET" jawabku disusul dengan keduanya. meskipun aku tidak tau menauh tentang percintaan Rani tapi aku bisa melihat kalau Rani sangat suka dengan Rangga.

"Giliran lo Jasmine!" sorak Rani.

"Truth"

Kini aku dapat mencium bau-bau pembalasan dendam. "Pernah ngapain aja lo sama kak Bisma?" suara Rani yang terdengar sangat lantang. "Jujur lo" sambung Kania, aku memilih diam saja.

"Pelukan"

"Lalu?"

"Cium kening"

"Lalu? cium bibir?"

Aku tertawa pelan, melihat Jasmine menjitak kepala Rani, begitupun Kania ia yang sejak dari tadi tertawa tidak ada hentinya.

"Apasih! otak mesum lo! nggak ada!" ucap Jasmine dengan lantang, akhirnya Rani bisa tertawa dengan puas, melihat kekesalan Jasmine.

"Giliran lo!" ketus Jasmine mengarah ke arah Kania, membuat Kania bungkam.

"Truth"
"Truth mulu ah nggak asik!"
protes Rani.
"Pokoknya gue Truth!" sahut Kania.
"Oke, jujur lo lagi deket sama adek kelas kan?" Kini Jasmine yang membuka suara, tersenyum penuh arti.
"Tau dari mana lo?
Jasmine mendesis pelan,"Buruan jawab Kania!"

Kania tertawa pelan, "Iya"
Jasmine tersenyum picik, "Suka banget lo ya sama dedek-dedek gemes?" tanyanya sembari tertawa puas.
"APASIH" suara Kania dengan lantangnya, seperti tidak terima dengan ejekan Jasmine.

Aku mendenguk ludahku dengan susah payah, kini giliranku. "Truth or dare? tanya Kania, aku terdiam sejenak. "Dare" Aku terkejut ingin sekali ku merutuki mulutku sendiri, entahlah kenapa dengan gampangnya aku memilih 'Dare' aku dapat melihat teman-temanku tertenyum licik.

"Gue.. mau.. lo.. ngedate bareng BRIAN!" ucap Kania, sedangkan Jasmine dan Rani tertawa puas.

"Nggak!" tolakku dengan cepat.
"Nggak boleh gitu! pokoknya harus!" protes Rani.
Akupun terdiam sejenak, "Emang harus Brian gitu?" tanyaku.
"Harus!" ucap Rani, Jasmine dan Kania dengan serompak.
Akupun mengangguk dengan pasrah, sungguh menyebalkan.

***
Setelah makan malam akupun membaringkan tubuhku dikasur, menantap atap-atap kamarku. otakku mulai berpikir, dengan ucapan Kania, sungguh menyebalkan.

Keesokan Harinya..

Aku melangkahkan kakiku dengan lambat, otakku masih memikirkan cara untuk ajakanku ke Brian, pasti cowok itu akan kegeeran. "Ishh!"

Sebelum kekelas, aku berniat menemui Brian dirooftop sekolah, sudah kuduga pasti cowok menyebalkan itu sedang berada disana dengan teman-teman brandalnya itu, dengan penuh keberanian aku langkahkan kakiku untuk kesana.

Ya seperti dugaanku, aku melihat Brian dan kedua temannya merokok, pasti bolos, Cih!.

Kuberanikan diriku menghampirinya, ia menatapku dengan senyum yang ia kembangkan, sementara aku? menatapnya dengan acuh tak acuh.
"Wih bidadarinya lo tuh yan!" ketus salah satu dari temannya aku tidak mengenalnya dan tidak menghiraukannya.

"Ada apa? kangen gue ya? ucapnya dengan penuh percaya diri, membuatku mendesis pelan.

"Aku perlu ngomong sama kak Brian" sahutku dengan mengarah kearahnya.
"Ngomong aja" katanya, dengan tenang, sementara aku? sangat gugup.
"Nggak disini" tolakku.
"Kenapa? malu sama temen gue?" akupun menganggukkan kepalaku. Lalu Brian memberikan kode keteman-temannya untuk meninggakannya, Ya kini hanya ada aku dan dia.

"Kak Brian bisa nemenin aku makan nggak?" ucapku dengan mencoba tenang.
Brian tersenyum lebar, "Kapan?" tanyanya.
"Pulang sekolah" ucapku, lalu beranjak pergi meninggalkannya, namun ia menahanku sejenak, "Siap dengan senang hati" ucapnya.

Akupun tidak menghiraukannya, kembali pergi dari hadapannya, kalau saja kalian mengetahui wajahku saat ini, sangat pucat, ingin aku mengutuk teman-temanku. namun apa boleh buat. Menyebalkan!

***

Xixixi-,-

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang