Happy reading and enjoyed
:
:
:
:Sesampainya di jakarta,Aku dan sinta langsung menuju kearah rumah masing-masing,sungguh sangat melelahkan. Bagaimana tidak, penerbangannya hampir 6 jam lebih dan membuatku sangat kecapean
Ditambah lagi dengan perdebatanku dengan Danny saat turun di pesawat tadi. Aku tidak membencinya,hanya saja Ayahnya yang membuatku menjadi kesal dengannya, Aku hanya membenci ayahnya, walaupun 'Benci' tidak boleh. Tidak denganku, waktu itu aku masih kecil dan tidak terlalu paham dengan perkataan ayahnya
Akupun berjalan masuk kedalam rumah dan disambut semrigah oleh Auntynya,kya dan tak lupa denga fatih. Ia melupakan beban pikirannya dan tersenyum saat melihat Auntynya
******
{Author Pov's}
Danny berada di rumah ayahnya dan juga keluarga lainnya. Ia disambut dengan sangat hangat,apalagi dengan adik perempuannya yakni bernama Alisya Damatha, adiknya sangat senang dan memeluk Danny dengan erat
Danny berjalan menuju kamarnya dan menaruh barang-barangnya di samping kasur king size nya. Ia lalu menghempaskan tubuhnya diatas kasur empuknya dan menatap langit-langit
Ia memikirkan perkataan Tanaya saat turun di pesawat tadi
Flasback:
"Apa kamu mengenal nama ayahku?" tanya tanaya
"Tidak,lagian siapa yang ingin tau nama ayahmu" jawabku dan berjalan mendahuluinya,tapi tanganku di tahan olehnya
"Jangan bohong,Danny,Aku tau itu kamu, Kamu sahabat aku waktu kecil kan!" ucapnya agak mengeraskan suaranya dengan wajah masih datar
Aku berbalik dan menatapnya lekat
"Jika aku sahabatmu. Apa yang akan kau lakukan padaku?" ucapku dengan mengunci tatapanku dengannya
Tanaya terdiam tak menjawab apa-apa melainkan hanya menatapku
"Apa yang akan kau lakukan,jika aku sahabatmu Tanaya!" ucapku agak melekatkan wajahku kewajahnya dengan tatapan berbeda. Yah selayak meminta jawaban
Tanaya masih diam tak bergerak maupun menjawab pertanyaanku, Ia mundur selangkah dan menunduk lalu mengangkat wajahnya kembali dan menatapku tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
BE YOUR SELF
Non-FictionSeorang wanita yang memiliki seorang teman laki-laki saat kecil dan pertama kali bertemu Apakah itu cukup asing untuk langsung berteman atau bersahabat? Rasanya tidak. Suatu saat musibah datang kepada gadis kecil yang masih belum bisa menerima kenya...