Chapter 5

413 77 20
                                    

Malam itu Suga masih terjaga di tempat tidurnya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua malam tetapi ia sama sekali belum mengantuk. Manik matanya mengamati langit-langit mewah di atas sana, tempat tidur yang nyaman, ruangan yang hangat dan tempat yang sangat aman. Berbanding terbalik dengan tempat dimana Umji menghabiskan waktunya malam ini.

Suga merasa sangat marah dan tidak adil. Bagaimana bisa hal sekejam itu terjadi padanya? Gadis itu hanyalah seorang wanita biasa yang bahkan terlalu polos untuk merasakan siksaan bagai neraka. Ia harus melakukan sesuatu, tapi... Apa?

"Hyung," terdengar suara Jungkook memecah keheningan malam. Suga menoleh, entah sejak kapan pria itu sudah terjaga dan tengah menatapnya serius.

"Tentang apa yang kau ceritakan tadi siang, sepertinya aku punya ide." Jungkook bangkit dari tidurnya dan mengambil tabletnya di dalam laci nakas. Ia tampak mencari sesuatu dan membuat Suga penasaran.

"Apa itu?" tanya Suga penasaran. Suga bangun, ia mendekati Jungkook dan melihat apa yang sedang pria itu lakukan dengan tabletnya.

"Aku pikir itu masalah serius jadi aku bertanya pada kakak sepupuku. Dia adalah seorang detektive swasta di Seoul," lanjut Jungkook menunjukkan sebuah foto dan profil dari pria yang bernama Choi Jin Hyuk.

"Jika kau setuju kita bisa meminta bantuannya untuk menyelidiki kasus ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kau setuju kita bisa meminta bantuannya untuk menyelidiki kasus ini. Pasti ada pasal yang bisa di gunakan untuk melepaskan Yewon kan?" usul Jungkook yakin.

Suga tampak berpikir dan mempertimbangkan, tetapi tetap saja ia ragu itu akan berhasil. "Kau tau kan polisi tidak bisa berbuat banyak untuk kasus yang satu ini?" Suga balik bertanya.

Jungkook mengangguk, "Memang. Tapi tidak untuk detektive swasta kan? Jika menemukan celah kita bisa menuntut keluarga Cha. Terdengar sedikit mustahil sih tapi bukankah tidak ada salahnya jika kita coba?"

•••

Pagi itu Suga menepati janjinya dan datang ke mercusuar untuk menemui Umji. Ketika ia sampai disana, ia bisa berpapasan dengan bibi Ahn yang sepertinya baru saja mengantarkan sarapan. Hanya sebatas bertegur sapa, Suga masuk ke dalam ruangan sempit dan melihat Umji sudah rapi dengan rambutnya yang basah.

"Aku membawakan gaun baru," ucap Suga menyodorkan sebuah tas belanja kepada Umji.

"Apa? Tapikan gaun ini juga baru di beli kemarin," tunjuk Umji pada gaun cokelatnya. Suga tersenyum manis, gadis itu memakai lagi gaun yang ia gunakan semalam. Memang sangat cocok dengannya tetapi ia harus mengganti gaun itu.

"Yang ini juga bagus kok. Aku memilihnya sendiri untukmu," jelas Suga lagi. Mendengar itu tentu saja Umji merasa tersentuh, ia menyambut tas belanja dengan senang.

"Aku akan ganti," ucapnya sumringah.

Suga mengangguk dan bermaksud untuk keluar. Tetapi Umji menahan lengannya dan meminta Suga untuk tetap tinggal. Suga terkejut, mendadak ia merasa canggung dan malu. Apa dia akan melihatnya berganti pakaian?

TERRITORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang