Part 5 : Asgar

47 5 1
                                    

A S G A R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A S G A R

Rasanya bukan lagi sekedar teman, lebih dari itu Kita adalah Saudara tanpa harus satu darah.
~Asgar

-----+++-----

"Gua denger-denger tadi pagi Ada anak SMA kita kena keroyok sama anak SMA Elang" ucap Ahsan

"Anak SMA Elang bagian dari anggota Sagar ?" ucap Aldi bertanya

fyi. Sagar adalah Geng Penguasa SMA Elang.

"Kayanya sih" ucap Ahasan
"Ga lu udah tau berita tentang ini, kok kayanya lo nggak kaget" ucap Ahsan lagi kepada Arga

Namun Arga hanya menjawab dengan deheman saja

Kelima laki-laki tampan anggota Geng Asgar yang tengah berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka XI MIA 1 dan tentu saja sepanjang koridor mereka berlima menjadi pusat perhatian dan Ada juga yang sekarang tengah bisik-bisik kagum atau bahkan diam-diam memperhatikan kelima laki-laki penguasa SMA Rajawali tersebut.

Namun langkah kaki mereka terhenti tepat di depan kelas XI IIS 2 Ada seorang perempuan yang mukanya memerah menahan amarah pada seorang laki-laki dihadapannya yang bernametag Anton Aji S dan perempuan yang mukanya memerah menahan marah adalah Anaya Maharani Pratama.

"Eh Aya jangan mentang-mentang lu tuh sodaranya Anggara yang sekarang udah jadi Ketua Osis lu semena-mena nggak mau piket" ucap Anton

"Kenapa jadi bawa-bawa Anggara sih ?" ucap Anaya kesal pasalnya Hal seperti ini yang Anaya Tak suka dirinya yang terlihat biasa-biasa saja Tak pandai dalam pelajaran lain halnya dengan Anggara Saudara sepupunya satu itu yang Pandai sekarang menjabat Ketua Osis Dan banyak disukai Siswi-siswi SMAnya memang bertolak belakang dengan dirinya yang tak Pandai Dan biasa-biasa saja Dan kesalnya lagi Anaya selalu dibanding-bandingkan dengan Anggara.

"Lagikan Gua udah jelasin Anton kalau gua itu lagi nggak enak badan, lagi baru Kali ini aja kan gua izin buat ga piket" ucap Anaya lagi masih menahan amarahnya.

"Alesan aja lu buktinya muka lu ga ada pucet-pucetnya tuh" ucap Anton lagi

"Loh tuh ya cowok tapi mulut Dan kelakuan nyinyir aja kaya ibu-ibu lagi ngumpul belanja sayur" ucap Anaya kesal

Tanpa di duga-duga Anton mendorong pundak Anaya sampai terbentur pintu kelasnya, jangan Tanya kondisi Anaya sekarang sudah jelas punggungnya lumayan sakit bagaimanapun Anton tetap laki-laki yang tak bisa dipungkiri tenaganya jauh lebih kuat dibanding dirinya.

Anaya meringgis tanpa tahu bahwa didepannya sudah Ada seseorang yang kini berhadapan dengan Anton

"Jangan beraninya sama perempuan" ucap seseorang,

mendengar itu Anaya langsung mengarahkan pandangannya kearah sumber suara Dan dilihat punggung seseorang, Anaya tahu siapa seseorang dihadapannya kini.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang