♡Part 8♡

81 12 0
                                    

Seseorang yang hampir membunuh Rasulullah SAW, Umar Bin Khattab, kini terbaring di samping makam Rasulullah karena hijrahnya.

Karena hijrah, seorang Khalid Bin Walid yang dulunya adalah orang terdepan yang menentang agama Allah, kini menjadi pedangnya Allah.

Begitu pula...

Dengan hijrah, seorang Mike Tyson yang dulunya meragukan islam kini menjadi muslim yang kokoh yang menegakkan syariat islam.

Karena hijrah, Habib Bin Zaid R.a rela berdakwah hingga tubuhnya di potong-potong hingga mati di jalan Allah.

Juga...

Untuk hijrah, Abdullah Bin Amr Bin Haram Al-anshary R.a rela berdakwah hingga titik darah penghabisan.

Itulah yang menjadi pikiran sofia. Jika semua sahabat rasulullah rela mengorbankan segalanya bahkan nyawa untuk berdakwah, lalu apa yang ia korbankan?.

Sofia tidaklah semulia Umar Bin Khattab yang rela menyerahkan seluruh hartanya untuk berdakwah, bukan pula Abu Jabir yang rela mati hingga tersayat-sayat saat perang uhud.

"Eh maaf-maaf" tukas sofia saat tak sengaja menabrak tubuh seseorang pria, lalu mengambil beberapa buku yang terjatuh dari tangannya.

Sofia sontak menengadahkan wajahnya guna melihat seseorang yang ia tabrak.

"Eh? Kok aku ketemu lagi sama dia? Apa jangan-jangan kami jodoh?!" Batin sofia. Sontak sofia menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikirannya yang mulai mengada-ada.

"Kamu gak papa 'kan?" Tanya cowok yang sofia tabrak. Cowok yang satu minggu lalu sofia tabrak juga dikafe saat bersama teman-temannya. Cowok yang berhasil buat sofia speachlees. Cowok yang bertanggung jawab atas penyakit jantung mendadak sofia saat bepapasan dengannya. Huuuhh. Menyebalkan sekali memang.

"Eemm...kamu gak papa kan?" Tanya cowok itu lagi dengan melambaikan tangannya di depan wajah sofia, membuat sofia terjingkat kaget dengan mata melotot dan tangan memegang dada.

"Umm. Gak papa kok. Maaf ya udah nabrak lagi" tukas sofia sembari berjalan terburu-buru menjauhi cowok itu.

"Huuuh. Sebel. Kenapa sih aku harus ketemu dia lagi. Jadi kepikiran 'kan. Huuuaaa" rengek sofia pelan.

"Duuh. Jantung aku kok deg-degan ya? Serasa kayak pas lagi ujian kelulusan masuk kampus aja. Kenapa harus ketemu lagi coba?!" Gerutu sofia pelan, lalu sofia berjalan menuju mushala kampusnya untuk menenangkan hatinya.

●●●●🌺🍃🌺●●●●

Sofia berjalan keluar perpustakaan dengan langkah pelan  sambil membaca novel yang baru ia pinjam. Tanpa ia sadari, seseorang menjengkalkan kakinya ke sofia hingga ia jatuh.

"Aduh" keluh sofia pelan dan membuatnya menjadi bahan tertawaan. Sofia mendongak dan ternyata keira 'lah yang menjengkalkan kakinya dengan smirk smile nya.

"Sabar sofia" desis sofia sambil mengelus dada dan berusaha bangkit. Sofia menepuk-nepuk kedua tangannya.

"Woi teroris...ya jatoh ya. Kualat lo...azab tuh udah jadi teroris dan pengkhianat" teriak keira disamping telinganya membuat orang-orang tanpa kasihan menertawai sofia.

"Pengkhianat? Kapan aku khianatin kamu keira?"

"Eeh...lo bego apa gimana sih. Lo udah hancurin persahabatan kita. Dan lo sekarang berakting seolah lo adalah orang yang tersakiti. Dasar! Pencintraan. Ih, najis punya sahabat kayak lo. Munafik lo sialan"  teriak keira menggebu-gebu, terlihat jelas kilatan amarah dari garis wajahnya, hingga merah padam.

Cadar Sang Pendosa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang