8

427 55 17
                                    


"Lama tidak bertemu Rafael, "

Kevin menatap laki-laki yang sedang duduk disamping saudara perempuannya, Evey.

"Sepertinya ada hal serius sehingga ada yang membawa lo kesini, Rafael, "ujar Jonathan yang dari tadi berdiam diri disamping kanan Evey, sedangkan laki-laki yang dipanggil Rafael tersebut duduk tepat disamping kiri Evey, wajahnya tampak terlihat tampan dengan senyum tipisnya.

"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan Evey, "ucapnya tenang, Evey hanya diam dengan wajah datarnya namun terdapat sebuah arti dibalik raut wajahnya.

"Evey, "panggil Cara pelan, Evey seketika menatap saudara perempuannya itu.

"Bicaralah dengan Rafael! Mungkin ada yang ingin ia bicarakan, "tambah Caramel dengan tersenyum tipis.

"Iya, Evey. Semoga dengan membicarakan banyak hal dengan kekasih hati lo yang sudah kembali itu, sikap acuh lo bisa sedikit berkurang, "ucap Jonathan dengan nada mengejeknya sedangkan si empu yang dibicarakan hanya mendengus kesal.

"Baiklah, ayo Rafael! "ucap Evey buka suara dan berdiri dari duduknya.

"Semuanya, aku dan Evey permisi? "ucap Rafael dengan tenang dan dibalas anggukan pelan oleh Kevin, Jonathan dan Caramel.

"Tapi ingat, jangan ketaman mansion Evey! jika lo tidak mau dimarahi Alfa karena menganggu aksi romantisnya bersama Lilly, "teriak Jonathan usil sebelum Evey dan Rafael menghilang dari balik pintu ruang utama.

"Ck, dasar vampire usil, "ujar Caramel sebelum menghilangkan dirinya dari ruangan tersebut, sedangkan Kevin dan Jonathan yang menyaksikannya hanya terdiam takjup.

"Wow benar-benar Technique disappears (Teknik menghilang) yang sempurna, "ucap Jonathan dengan wajah takjub nya.

"Sepertinya ia menemukan kekuatan barunya, "ucap Kevin sebelum akhirnya melesat menembus dinding.

"Sepertinya aku juga harus menemukan kekuatan baruku, Jika Cara bisa pergi dengan menghilang mungkin aku bisa pergi dengan terbang mengepakkan sayap, yah itu terdengar sangat menakjubkan, "

Wusss. Settt.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa yang ingin kau bicarakan Rafael? "
"Maafkan aku Evey? "

"Maaf untuk apa Rafael? jika karena selama ini karena kamu jarang menemuiku, itu bukan salah mu, tapi itu juga salahku karena aku... "

"Bukan karena itu Evey! "potong Rafael dengan cepat, raut wajahnya seakan memancarkan penyesalan.

"Lalu? "tanya Evey sambil kenaikan sebelah alisnya.

Rafael memejamkan erat kedua netra onixnya, ia kemudian terdiam beberapa saat hingga hening seketika, hanya terdengar suara pergesejan lembaran dedaunan karena angin.Saat ini keduanya sedang berada dibelakang mansion besar kediaman keluarga Iluzio.

"Rafael? "panggil Evey menyadarkan Rafael dari keterdianannya.

Rafael memandang dengan intens wajah anggun Evey, bibirnya seakan kelu untuk mengatakan sesuatu walau hanya sepatah kata.

"Ada apa Rafael? katakan ada apa? "tanya Evey lagi saat lelaki itu tak kunjung angkat bicara.

"Percayalah apapun yang terjadi, aku tetap mencintamu, "ucap Rafael seperti putus asa membuat Evey yang mendengarnya hanya menautkan alisnya tanda heran.

"Aku... Aku dijodohkan oleh Ayahku, "

Degh.

Raut wajah Evey menegang seketika, tubuhnya terasa sulit untuk digerakkan bahkan dadanya terasa sakit seperti ada sesuatu yang menimpanya, mimpikah ia saat ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Little MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang