O2, Demigod.
Wujud demigod adalah manusia biasa namun biasanya tangguh, hebat, berani dan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia normal karena adanya unsur dewa pada diri mereka. Mereka biasanya melakukan petualangan melawan monster atau kejahatan yang tidak dapat dilawan oleh manusia biasa.
Soobin menutup bukunya, ia masih tidak paham dengan apa yang di bahas oleh buku tersebut.
Kemarin, Felix memberikannya dan mengucapkan bahwa sesuatu tentang ayahnya ada disitu. Namun setelah Soobin membaca 123 halaman, dengan susah payah memfokuskan penglihatanya, bahkan Soobin harus menggunakan kacamata agar semua bisa terbaca. Ia belum juga menemukan sesuatu tentang ayahnya.
"Parah nih si Felix, dia boongin gue." Soobin menghela nafas sebal.
Tiba-tiba, pintu kamar Soobin terbuka dan menampakan dua ekor manusia, "Assalamualaikum." Ucap keduanya bebarengan.
"Ngapain sih lo bedua, pagi-pagi udah ke rumah gue aja." Soobin melepas kacamatanya dan menaruh buku, beserta kacamatanya kenakas.
"Kemaren waktu gue ngasihi buku itukan, gue udah bilang kalo kita mau ke rumah Hyunjin." Felix menjatuhkan tubuhnya ke kasur Soobin, Soobin pun harus menekuk kakinya agar tidak ditimpa badan Felix.
"Iya, Bin. Katanya si Hyunjin ada sesuatu yang mau dibahas." Ucap Haechan sambil menarik kursi meja belajar Soobin ke dekat kasur.
"Yang mau dibahas apaan?" Soobin bertanya-tanya.
Sedangkan Haechan dan Felix hanya mengangkat bahu.
"Haechan, Felix nih tante bawain cemilan sama minuman. Dimakan, ya." Ucap Sally saat masuk ke kamar Soobin sambil membawa nampan berisi makan dan minum.
"Ah tante ini repot-repot segala, kan jadi enak." Felix dengan cepat langsung berdiri meraih nampan dari Sally dan menaruhnya di meja belajar Soobin.
"Tante tau aja kalo kita belom sarapan." Haechan berkata sambil meraih sebuah kue.
"Oh, kalian belom makan. Yuk kebawah, Tante masak banyak kalian makan nasi aja."
"Nggak usah Ma, Ntar kebiasaan. Tiap hari kesini minta makan." Soobin berbicara sambil memberikan tatapan tajam ke arah dua gelandangan yang sedang mencomot kue, dan yang kena tatapan Soobin acuh-takacuh.
"Beneran nih Tan, alhamdulilah makan gratis." Felix berkata sambil meminum segelas Jus jeruk.
"Rejweki wanak syoleh." Kata Haechan dengan mulut penuh dengan kue, yang membuat ucapanya sedikit tidak jelas.
"Nggak papa, Bin. Ya udah yuk, turun ke bawah." Sally berkata sambil melangkah keluar, disusul oleh Haechan dan Felix.
Soobin mendengus, dan menyusul turun ke bawah.
"Pelan-pelan makannya, ntar keselek." Ucap Soobin agak kesal melihat cara Haechan dan Felix makan, Haechan makanya udah kayak nggak makan lima tahun, mana Felix ngambilin lauk mulu.
Sally yang duduk di sebelah Soobin, menyenggol lengan Soobin menyuruhnya untuk tidak berkomentar lagi.
"Gawat Chan, Gawat Lix!" Tiba-tiba saja Jaemin membuka pintu rumah Soobin dengan keras, membuat yang didalam terlonjak kaget.
Haechan yang lagi enak-enak ngunyah makanan tiba-tiba keselek, sedangkan Felix yang lagi ngambil ikan pun terkejut dan menjatuhkan ikanya.
"Uhuk-uhuk." Haechan memukul-mukul dadanya karena kesakitan dan berjalan ke arah kulkas mengambil minum. Ya maklumlah udah kayak rumahnya Haechan sendiri.
Sedangkan Felix sedang merenungi ikanya yang jatuh, "Huhuhu, kasian banget lo ikan. Belum juga nyampek lambung gue udah kotor."
"Lo apa-apaan sih Jaem, ngaggetin aja. Lain kali salam dulu kek." Soobin menghampiri Jaemin yang ngos-ngosan sambil mengelus dada.
Jaemin memang salah satu teman Soobin yang lain, hanya saja mereka berbeda kelas.
"Assalamualaikum." Jaemin berbicara sambil mengatur nafas.
"Waalaikum salam, Whathappen-whathappen?" Tanya Haechan yang sudah berhenti dari keseleknya.
"Nganu Chan, itu si nganu nemuin nganu." Jaemin berbicara dengan nada panik.
"Nganu-nganu. lo jahat Jaem njatuhin ikan gue, hiks. Mana belom gue makan tu ikan." Felix yang masih tidak merelakan ikanya, datang bergabung di depan pintu. //ni kenapa cogan pada ngumpul depan pintu dah.
"Itu si Hyunjin dapet kertas, kayak pesan gitu."
"Siapa pengirimnya?" Kini Felix bertanya serius.
"Hermes bapaknya, dan kayaknya itu dari olympus deh."
Felix, dan Haechan saling bertukar pandang. Sendangkan Soobin yang nggak tau apa-apa, cuman cengo.
ini kenapa dari tadi siang pada liat-liatan dan cuman gue yang nggak tau apa-apa dah.
"Ada apa Jaem?" Tanya Sally yang ikut bergabung ke depan pintu.
"Mmm, gini tante si Hyunjin dapet pesan dari olympus dan sesuatu kayaknya sedang terjadi." Jelas Jaemin gugup.
Sally tampak tertegun mendengar perkataan Jaemin barusan, "Tante, boleh nggak kita ngomong berdua dulu." Felix bertanya dengan hati-hati.
Sally menatap Felix yang ada disebelahnya, lalu mengangguk. "Kalian masuk aja dulu. Bin, ajak temen kamu duduk dulu." Ucap Sally lalu melangkah menjauh dari ketiga laki-laki tersebut, disusul Felix.
Soobin pun mengajak kedua temanya duduk, sambil menunggu Mama dan Felix kembali.
"Isi pesanya apaan?" Haechan yang penasaran bertanya.
"Nggak tau, belum di baca ama Hyunjin. Eh, ntar ke rumah gue aja ya."
Haechan hanya mengangguk.
" Eh, bapaknya Hyunjin namanya Hermes? gue baru tau." Kata Soobin.
Namun, bukanya jawaban yang di dapat Soobin malah diketawain ama dua manusia tersebut.
"Iya bapaknya Hyunjin namanya Hermes, emang kenapa?" Jaemin berbicara sambil memgangi perutnya.
"Namanya kayak-"
"Kayak dewa pengirim pesan, pencuri, kalo yang dimaksud itu. Jawabnya Iya." Haechan menjawab dengan santai.
Mulut Soobin menganga, ia tak percaya dengan perkataan Haechan. "Nggak mungkin, lo becanda. Mana ada yang kayak gitu."
"Nggak percaya yaudah, ntar juga lo tau." Ucap Haechan santai sambil menyendarkan badanya ke sandaran sofa.
Soobin masih tidak percaya, dan masih ingin bertanya. Namun, ia terhenti saat Felix dan ibunya datang.
"Kamu ikut mereka Bin, kayaknya masalah Hyunjin itu serius." Kata Sally dengan mimik muka yang sedikit sedih.
"Memangnya kenapa?" Tanya Soobin pada Sally.
Sally menghela nafas berat, "Mereka butuh bantuan kamu, dan juga sesuatu yang Mama rahasiakan ke kamu soal Papamu, dia-."
Kata-kata Sally terhenti beberapa saat, "-dia Poseidon, Dewa laut."
Mata Soobin membulat, ia tak percaya apa yang dikatakan oleh ibunya. Selama ini, Ibunya merahasiakan soal Ayahnya dan tiba-tiba ibunya bilang kalau ayahnya seorang dewa.
Siapa yang akan menyangka bahwa Soobin seorang demigod? dan juga sebuah misi dan ramalan telah menunggunya.
°♆
Tidak lelah untuk mengingatkan, votement nya juseyo <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood
Fanfiction♆|ft. 최 수빈 ↷ Soobin ❝Siapa menyangka seorang Choi Soobin adalah demigod?❞ Start ::22-04-2020 (( higest rank )) #1 blessing -030920