Vote dulu yu kak, pencet bintang di pojok kiri bawah!
•••
O5, perkemahan.
Soobin mengerjapkan matanya, ia baru saja sadar dari pingsan. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit sebuah pondok yang terbuat dari kayu.
Soobin mencoba mendudukan dirinya, namun tiba-tiba saja rasa sakit menyerangnya. Ia merasakan kepalanya sangat pusing, badanya terasa remuk, dan juga ada sebuah luka panjang di lengan kananya.
"Aww," Soobin megangi tangan kananya yang terasa perih, padahal ia tidak ingat dari mana luka tersebut.
Soobin melihat sekitar, di pondok tersebut kosong hanya ada Soobin disana. Sampai seseorang masuk, sambil membawa sebuah minuman.
"Lo udah sadar Bin?" Haechan meletakan minuman yang ia bawa ke atas nakas sebelah tempat tidur Soobin.
Soobin menoleh, "Gue dimana?"
"Lo di perkemahan, dan lo udah pingsan selama tiga hari." Haechan membantu Soobin duduk, dan menyandarkan tubuh Soobin di sandaran ranjang.
"Tiga hari?!" Soobin terkejut, karena ia tidak mengingat apa-apa.
"Iya. Setelah kejadian lo gelud ama si monster, lo tiba-tiba aja nggak sadarin diri." Haechan menjelaskan.
"Jadi soal Mama itu beneran..." Wajah Soobin berubah menjadi sedih.
"Soal Tante Sally, gue sama yang lain minta maaf." Haechan menunduk.
"Itu bukan salah kalian, itu salah si monster banteng itu kok." Soobin mengulas senyum terpaksanya.
"Hmmm, ya udah nih minum, habis ini Chiron nyuruh gue nganter lu ke air." Haechan berkata sambil menyodorkan minuman yang tadi ia bawa.
Soobin pun meraih minuman tersebut dan segera menghabiskanya. Soobin terkejut dengan rasa minuman tersebut, ia kira itu adalah sari apel. Namun setelah menghabiskannya, minuman tersebut terasa lebih mirip seperti coklat panas.
"Gimana enak?" Haechan menerima gelas kosong yang disodorkan Soobin.
Si Soobin cuman nyengir setelah menghabiskan minuman tersebut tanpa tersisa. Tubuhnya terasa lebih baik setelah meminumnya, namun luka-luka di tubuhnya belum menghilang, begitu juga dengan duka kepergian ibunya belum hilang.
"Ya udah sekarang kita ke air yuk," Haechan menarik lengan kiri Soobin, ia tahu akan luka di tangan kanan Soobin dan tidak ingin memperparahnya.
"Aduh, jan kenceng-kenceng Chan, lo mau matahin tulang gue ya." Soobin yang masih merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya, mengaduh kesakitan saat Haechan menariknya secara kasar.
"Eh, gue lupa. Lo kan belum terlalu sembuh ya." Haechan menarik tangannya lagi, dan cuman nyengir.
Soobin cuman bisa misuh tanpa suara, sambil berusaha berdiri. Seenggaknya setelah minum minuman yang tadi dikasih Haechan, tubuhnya menjadi sedikit kuat. Soobin berhasil berdiri namun ia belum kuat untuk melangkahkan kakinya, jadinya pun Haechan harus memapahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood
Fanfiction♆|ft. 최 수빈 ↷ Soobin ❝Siapa menyangka seorang Choi Soobin adalah demigod?❞ Start ::22-04-2020 (( higest rank )) #1 blessing -030920