Part 10

291 12 22
                                    

"Kok kesini ?? "Tanya Gracia resah, saat Frans memarkir mobilnya di sebuah hotel di kawasan puncak, hotel yang sama dengan tempatnya menginap bersama Vino beberapa hari yang lalu. Sebuah hotel bernuansa klasik, dengan instrument utama kayu hutan sebagai corak utama hotel ini. Hotel yang menghadap perkebunan teh dengan vila-vila kecil di sekelilingnya.

Ya jelas dia khawatir mungkin saja ada salah satu staf hotel yang mengingatnya dan mengatakan sesuatu pada Frans nanti, dan yang lebih gawat lagi kalau ternyata Frans mengetahui semuanya dan sengaja membawanya kemari untuk membuatnya mengakui apa yang telah dilakukannya selama ini.

"Hmm, kamu kan yang mau kesini cuma waktu itu aku belum ada waktu " Frans tersenyum tulus, dia seperti tak menyimpan apapun dalam senyumannya itu.

" Eh, tapi kita nginep ?? " Gracia masih sedikit ragu.

" Iya sayang, dasar " Frans mencium kening Gracia

"Aku dah izin mama kok, aku juga dah bawain baju kamu dibelakang.." 

Gracia menarik nafas panjang

"Yaudah deh.. " Jawabnya tak lagi beralasan.

Dan seperti biasa Frans selalu penuh dengan kejutan, sebuah makan malam di lobi restorant yang tepat menghadap perkebunan teh, lampu-lampu yang menyala dari kejauhan menambah indahnya pemadangan , makan malam ala eropa yang menjadi kesukaan Gracia terhidang lezat diatas meja makan malam itu, sepasang lilin yang menyala hangat dan sebuah kalung dengan mata berlian yang begitu indah ditangan Frans saat ini.

Frans tersenyum berjalan ke belakang Gracia memasangkan kalung itu untuk Gracia

"Kamu suka sayang ?? "Tanya Frans berbisik tepat ditelinganya sambil memeluk tubuhnya erat.

Frans memeluk tubuh Gracia lebih erat lagi, mencium pipinya dengan begitu lembut, hangat.. Gracia merasakan kehangatan yang diberikan oleh Frans pada dirinya, rasa sayang yang dimiliki oleh lelaki ini untuknya.

"Kamu lupa ya ?? Hari ini hari tepat 4 tahun yang lalu, aku pertama kali nyatain cinta aku ke kamu" bisik Frans lagi.

"Eh.. enggak aku ga lupa .. " Gracia berbohong, dia benar-benar melupakan hari ini adalah hari yang penting bagi mereka berdua.

"Oh, bagus deh.. aku pikir kamu lupa, abis sama sekali ga bilang apapun.. " Frans sedikit merajuk, dia tahu Gracia berbohong tapi tak mau memperpanjang masalah.

"Yaudah makan yuk.. " Ajak Frans sambil berbalik kembali ke bangkunya.

Frans berbicara banyak, sementara Gracia yang lebih banyak menjawab gurauan maupun bagaimana Frans menceritakan pengalaman mereka berdua dulu, kekonyolan Frans dan bagaimana dia memuji Gracia berulang kali.

Gracia bertanya dalam hatinya, pantaskah lelaki ini mencintainya dengan begitu tulus, sementara dia, sementara dia tengah bermain api.

Rasa bersalah, ada rasa bersalah dalam hatinya, namun dia tak bisa membuat sebuah kesimpulan, sebuah jawaban dari kegalauan hatinya.

"Yang,, kenyang.. " Kata Gracia manja, memandang Frans dengan begitu hangat meski ada keraguan dalam hatinya.

" Dasar,, kamu mau karoke ga ?? ada mini karoke di hotel ini.. " Jawab Frans

Gracia menggeleng manja dia berdiri Menarik Frans dari bangkunya.. menyelusuri hotel dengan gaya klasik itu, dinding hotel yang terbuat dari kayu membuat suasana di hotel itu menjadi lebih hangat, tidak terlalu dingin, sementara Gracia bergelanyut hangat dalam pelukan Frans yang jauh lebih tinggi darinya. Itu juga yang membuat Gracia merasa begitu nyaman dengan pelukan Frans.

Gracia mengunci pintu kamar sesaat setelah mereka memasuki kamar mereka, tak menyalakan lampu sambil membimbing Frans dalam kegelapan, dia tersenyum dalam gelap sebelum menyuru Rey duduk diatas ranjang, menyalakan satu lampu tidur dan dia pun duduk di samping Frans.

Tentang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang