Awal Jawaban

27 10 0
                                    

Ayah, Ibu, Era, dan Garsa seperti biasa mengurus rumah. Mulai dari menyapu lantai, halaman, berkebun.

"Oke Era, Garsa. Kalian siap mulai opsi hari ini?" Riang Ayah.

"Opsi apaan Yah?" Tanya Garsa.

"Operasi Kebersihan, gitu aja gatau." Ketus Era

"Ini kakak siapa sih." Ledek Garsa.

"Kakaknya Larey." Tambah Era.

"Era tolong angkat rumputnya yang sebelah sana." Ayah mengaligkan pembicaraan.

"Larey siapa dah?" Tanya Garsa.

"Ga adaa, kamu banyak nanya banget jdi anak (Era menutupinya lagi)." Jawab Era.

"Cepet selesain, biar kita dapat bersantai santai dirumah." Ungkap Ibu.

Mereka satu keluarga melaksanakan kegiatan tersebut. Melestarikan keadaan halaman, dan menjaga kebersihan dirumahnya.

Sedari awal, Garsa tampak bengong. Melihat langit dan awan.

"Eh Kak berasa ada yang kurang ya di hidup kita." Ucap Garsa.

"Kurang apa? Bukannya perutmu dah kelebihan gitu." Ledek Era.

"Hidup Kak!! Hidup!1!
Bukan perut." Marah Garsa.

"Oiya,, makanya jaga tuh perutnya." Ledek Era lagi.

"Ngapain dijaga, dari lahir juga udah nempel disini." Ketus Garsa.

Garsa menjauh dan mengerjakan pekerjaan lain, membiarkan Era dan tak peduli padanya.

"Wah ada bunga,, Bu apakah ini juga diurus?" Riang Garsa.

"Boleh nak, tapi udah tau caranya?" Tanya Ibu.

"Opasti dong bu, anak Ibu gituh." Garsa meyakinkan.

"Kalo bunga ini tumbuh, pasti akan cantik. Kupu kupu juga pasti akan suka dan hinggap dengan sayap manisnya." Ucap Garsa dalam Hati.

Ada satu yang mereka lupakan. Padahal tempat itu menjadi pertemuan raut muka yang senantiasa riang.

Namun, semenjak melihat bunga. Garsa dapat mengingat apa yang kurang dalam hidupnya. Kegembiraan di atas pohon yang lama belum terjalin kembali.

"Eh eh, bunga ya? Serasa ada apa gitu sama bunga." Garsa berbicara sendiri.

"Bunga bunga bunga... hmm,, oh iya. Kak! Kakak masih ingat ga sama Taman Flarsi?" Tanya Garsa.

"Apaaa!!" Kakak di sebelah sini.

"Lah dimana?" Tanya Garsa.

"Ini nih sama Ayah,, sini aja jangan teriak teriak." Pinta Era.

Garsa berlari menuju Era yang tengah memangkas daun dari tanaman sejenis Pucuk Merah.

*srek srek srek

Era dan Ayah memangkas rapih tanaman tersebut.

"Disini rupanya." Ucap Garsa.

"Iya emang disini, apaan sih nyariin kakak?" Tanya Era.

"Bentar, Garsa mo nafas dulu bentaran." Garsa kelelahan.

Garsa menghembuskan nafas layaknya yang lari marathon (padahal cuma beberapa meter aja dari jarak awalnya:v).

"Ke Taman Flarsi yu kak!" Ajak Garsa.

"Oh iya ya, udah lama gak kesana. Eh ngapain juga kamu tiba tiba ngajak Kakak?" Tanya Era.

"Main aja Kak. Udah lama ga diurus juga loh itu taman, ntar ga cantik lagi kayak Kakak gimana." Ledek Garsa.

"Iya apa?!!!" Ketus Era.

MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang