zara duduk dikasurnya sambil memeluk lututnya. mood nya langsung turun semenjak kejadian tadi. padahal zara sudah membuat plan untuk acara fangirling nya hari ini.hari hari semakin berat bagi zara karna ia harus melalui semua hal sendirian. dulu jika ada masalah atau apapun itu jevall adalah tempat pulangnya. tempat dimana ia bisa meluapkan segala keluh kesahnya.
zara sangat merindukan kakak laki lakinya itu. meskipun ia belum lama ditinggal namun zara sudah sangat merindukannya. zara tidak peduli tentang alasan mengapa sang kakak meninggalkannya. ia hanya peduli bahwa ia percaya kakaknya akan pulang.
zara mengeratkan pelukannya lalu mulai menangis. zara masih bingung dan kesal atas apa yang telah terjadi. zara bingung apa yang salah sebenarnya. mengapa semua orang meninggalkannya? mengapa carla sangat membencinya sehingga rela menipu zara seperti itu.
semua hal menjadi semakin rumit. semakin difikirkan membuat kepala zara terasa sangat sakit. zara menjambak rambutnya. ia kesal dan marah atas perlakuan orang orang kepadanya. zara memukul mukul kasurnya sambil menangis.
perasaan kesal ini membuat hatinya terasa sangat sakit dan zara kehilangan control atas dirinya. dadanya mulai sesak tapi ia tidak bisa diam. zara tidak memegang oxycan atau inhealer nya saat ini.
sakit, dadanya sangat sakit dan nafasnya pun semakin tak beraturan. semua hal ini benar benar membuat zara hampir gila. kepala dan dadanya sakit, nafasnya tidak beraturan membuatnya sesak. tanpa pikir panjang zara menggapai pisau kecil yang berada diatas kasurnya bekas ia memotong apel pagi tadi.
tanpa ragu zara mulai menyakiti dirinya, satu sayatan, dua, tiga, hingga akhirnya zara bisa merasakan sakitnya ketika ia menyayat dirinya tanpa sadar keempat kalinya. jantungnya berdetak sangat kencang dan sakit didadanya mulai hilang. ia membuka matanya mendapati luka merah dilengannya dan beberapa luka yang mengeluarkan darah.
hal itu berhasil membuat syndrom brokenheartnya hilang. meskipun harus menyakiti dirinya tapi itu lebih baik daripada ia harus tenggelam lebih lama pada syndromnya.
tubuh zara mendadak lemas. ia merebahkan badannya dikasur. pikirannya kosong bersama pisau digenggamannya dan luka luka dilengannya yang kini mulai terasa berdenyut. karna sangat lelah zara memejamkan matanya lalu tertidur.
***
sian sedang rebahan dikamarnya sambil bermain game diponselnya dan mulutnya yang sibuk dengan chewing gumnya. sian sendirian di apartemen nya. hingga ketika perutnya mulai terasa lapar ia berhenti dengan game nya.
sian terduduk dan melihat kamarnya yang sangat amat amat berantakan. baju seragam dimana mana, sampah bekas snack dan baju baju kotor yang berserakan. sian sebenarnya benci untuk melihat ini tapi ia lebih benci ketika harus membereskan ini semua.
kalo saja ken ada disini pasti dia sudah merapikan semua nya seperti saat itu. ketika mereka baru saling mengenal dan sian membawa ken ke rumahnya. awalnya sian berniat bermain PS bersama ken di rumahnya.
namun karna kamarnya yang sangat berantakan jadi mereka hanya menghabiskan waktunya untuk merapikan kamar sian. sian tersenyum mengingat kenangan itu. rasa laparnya mengingatkan nya kepada noona nya yang sudah jarang menjenguknya belakangan ini.
kalo ada yian noona pasti gue gaakan kelaperan kaya gini
tiba tiba saja sian merindukan kakak perempuannya itu. ia membuka ponselnya mencari kontak sang kakak lalu menelfonnya. kakaknya menerima panggilannya tapi belum juga sian mengatakan sesuatu kakaknya langsung memotong.
"kenapa sian? noona masih ada klien, kalo sian laper sian beli aja ya makanan keluar. terus nanti kalo uang sian dah abis bilang ya sama noona nanti noona transfer lagi. udah dulu ya sayang, noona masih sibuk"
YOU ARE READING
WHEN WE'RE A TEEN
Novela JuvenilRemaja? masa dimana seseorang mengalami banyak perubahan. dimulai dari fisik, pola pikir dan cara hidup mereka. - - semua orang pasti memiliki cerita beragam dimasa puberty mereka. ada yang berjalan dengan meninggalkan kenangan baik ada juga yang me...