Part 9 : Explain

941 121 11
                                    

Jimin merasa di posisi yang canggung sekarang. Saat ini ia bersama seulgi dan sana,mereka bermusuhan sejak seulgi mengetahui hubungan sana dan jimin. Merekapun masih sangat dingin dan dari 2 jam lalu tak ada perbincangan apapun.

"Baiklah kita akhiri saja kesunyian ini. Sana,apa kau bisa membantu kami untuk pulang?"

"Hmm... "

"Baiklah,aku sangat berterima kasih padamu" wajah jimin tampak bersungguh-sungguh

Sana menatap seulgi dan jimin dengan pandangan yang tak bisa di artikan. Seulgi yang sebenarnya risih dipandang seperti itupun hanya bisa diam sampai mantan sahabatnya itu membuka suara.

"Kalian datang kesini berdua? Bukankah kau sudah punya suami, kang seulgi?" Sana sedikit menyinggung seulgi dan seulgi hanya diam tak peduli

"Tidak,tidak. Bahkan kita tidak tahu kalau kita satu kapal. Aku sampai ke pulau ini duluan dan setelahnya aku melihat seulgi yang terdampar"

"Nasib malang. Ku kira kalian berdua liburan bersama untuk mengenang masa lalu"

"Mana mungkin" jimin terkekah pelan

"Mungkin saja. Sudah berapa lama kalian disini?"

"Hampir 2 minggu"

"2 minggu? Hmm ku kira itu cukup untuk membawa 'semua'-nya kembali. Walaupun aku pernah jadi tamu di hubungan kalian...."

"Selingkuhan" ucap seulgi tajam dan menusuk

"Apa katamu sajalah. Tapi bagaimanapun kalian pernah bersama untuk waktu yang lama. Aku prediksi cepat atau lambat perasaan itu akan datang kembali"

"Tidak akan" jwab seulgi ketus

"Ishh kau ini,jangan coba memancing" jimin berusaha menjadi penengah

"Kira-kira kalau suamimu tahu kau terdampar dengan satu-satunya mantanmu,bagaimana ya reaksinya? Aku yakin dia tak akan bisa berpikir positif lagi"

"Jangan salah paham,kami tak melakukan apapun. Ini benar-benar murni terdampar tanpa ada memanfaatkan keadaan sedikitpun" ucap jimin membela

Mendengar hal itu ingin rasanya seulgi memukul kepala jimin dengan batok kelapa. Bukankah baru saja ia mencium seulgi? Bukankah itu sama saja memanfaatkan keadaan?

"Aku percaya padamu,tapi apa suami seulgi percaya? Belum tentu"

Sial. Seulgi menggerutu dalam hati. Ia bahkan tak kepikiran sampai kesana. Rasa khawatirpun kembali muncul di dalam hatinya.

Selama terdampar ia seakan tak memiliki waktu untuk memikirkan yoongi. Ia hanya sibuk mencari makan dan menikmati penderitaannya bersama jimin.

"Baiklah lupakan saja. Sana,bisa kau jelaskan kita ada dimana dan bagaimana tak ada kapal satupun yang lewat?"

"Naik ke kapalku. Aku akan jelaskan semuanya"

Sana berjalan pelan menuju kapal kecilnya diikuti oleh jimin dan seulgi. Sana dan jimin tampak akrab dan tak canggung sedangkan seulgi hanya bisa mengeluh dalam hati.

Jika bukan karena terdampar di pulau,ia tak akan sudi meminta bantuan pada mantan sahabatnya itu.
Mereka naik ke atas kapal kecil itu dan masuk ke ruang kendali kapal. Sana tampak sibuk mencari sesuatu.

"Woah kapal kecilmu ini bagus juga"

Jimin memakan beberapa camilan yang ada di meja. Ia memaknnya dengan lahap tanpa memperdulikan seulgi yang masih canggung dengan keadaan ini.

"Duduklah" ucapnya sana singkat pada seulgi

Seulgi duduk di sofa yang berhadapan dengan jimin. Melihat jimin yang asik sendiri membuat seulgi kesal,ia tampak bahagia di selamatkan oleh kekasih gelapnya itu.

Hear The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang