Part 11 : Disunity

953 122 7
                                    

Kapal sana sampai di siang hari. Mereka memasuki rumah sana yang cukup besar itu. Designnya-pun di sesuaikan dengan kondisi alam yang membuat rumah tersebut tampak sangat nyaman.

"Ini rumah musim panas keluargaku. Tapi tahun ini mereka memilih untuk liburan ke hawaii jadi kalian bisa leluasa tinggal disini"

"Terima kasih banyak" ucap jimin senang

"Ada 4 kamar,kalian bisa memilih kamar manapun. Aku akan pergi untuk mengambil pesanan kue dan aku akan membawakan pakaian. Kalian beristirahat saja dulu"

"Terima kasih" ucap seulgi singkat,sana tersenyum simpul.

Ia menepuk punggung seulgi pelan kemudian ia pergi dengan mobilnya.
Jimin dan seulgi memilih kamar masing-masing. Seulgi memilih kamar paling belakang dan jiminpun memilih kamar di sebelah seulgi. Mereka keluar kamar dan berkumpul di ruang tamu.

"Kau bisa hidup lebih baik sekarang" jimin mengelus pelan rambut seulgi

"Aku ingin pulang"

"Tentu saja,kau akan pulang sebentar lagi. Setelah ini hiduplah dengan baik"

Seulgi memeluk jimin,ia menangis pelan. Ada perasaan lega,sedih,dan tenang yang tak bisa ia jelaskan.

"Terimakasih sudah menemaniku,aku tak bisa membayangkan kalau aku tersesat sendiri" jimin membalas pelukan seulgi,ia mengusap punggung seulgi pelan

"Bahkan dalam keadaan terburukpun akan selalu ada keajaiban"

Seulgi melepas pelukan mereka. Jimin mengusap air mata seulgi,ia tersenyum tipis.

"Setelah ini apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku ingin meresmikan gedung kebugaran yang sudah aku persiapkan. Di lantai pertama ada lobby,restaurant makanan sehat,dan akupun menjual baju untuk olahraga. Di lantai kedua tempat gym,lantai ke 3 untuk yoga dan pilates,lantai ke 4 dance studio,dan lantai 5 sebagai kantor pribadiku"

"Perencanaan masa depan yang sangat matang. Semoga usahamu sukses"

"Terima kasih,datang ke tempatku lain kali"

"Tentu saja,beri aku potongan harga untuk pilates di tempatmu"

"Bagaimana kalau 2 tahun penuh member gratis? Apa cukup menggiurkan?"

Mereka berdua tertawa lepas,entah kenapa membicarakan hal yang akan mereka lakukan saat kembali ke korea adalah hiburan kecil yang berdampak besar untuk mood mereka. Semua tampak indah jika di bayangkan.

Jimin beralih ke ruang kosong yang terdapat kaca besar disana. Jimin tampak takjub dan ia memanggil seulgi untuk datang.

"Ada apa?"

"Kaca besar"

"Lalu?"

"Dance with me?" Jimin mengulurkan satu tangannya pada seulgi,dan seulgipun menyambut tangan jimin

Jimin memulai battle dance terlebih dahulu. Dimasa lalu mereka sering dance bersama jadi tidak perlu di ragukan lagi kemampuan dance mereka yang luar biasa.
Kini jimin mengajak dance seulgi bersama,mereka membuat gerakan yang serempak.

Semangat dance mereka semakin membara. Bulir keringat perlahan menetes dari wajah keduanya. Sekarang mereka dance dengan saling berhadapan. Gerakan itu di akhiri dengan jimin yang merangkul erat pinggang seulgi. Untuk beberapa saat mereka saling berpandangan.

"Aku pulang"

Refleks jimin menjauh dari seulgi. Ia sedikit merapihkan bajunya dan menyeka keringat di dahinya. Seulgipun cukup terkejut dengan suara sana yang tiba-tiba memecah suasana.

Hear The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang