Seulgi mencoba menekan password apartemennya namun sebanyak apapun ia mencoba itu selalu salah.
"Ck apa aku terlalu lama terdampar sampai ingatanku memburuk? Bagaimana ini bisa salah?"
Seulgi menggerutu entah pada siapa.
Seulgi mencoba menghubungi yoongi tapi tidak bisa,bahkan telefon perusahaanpun tak ada yang dapat dihubungi."Entah kemana manusia-manusia ini. Aku pulang seharusnya mereka menyambutku!"
Merasa cukup frustasi iapun menyerah,karena ia belum menemui orangtuanya. Seulgipun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Seulgi tak mengabari orangtuanya,ia ingin memberi kejutan.
Jarak apartemen dan rumah orangtua seulgi cukup jauh,setidaknya butuh waktu 3 jam untuk sampai disana. Seulgi naik angkutan umum untuk sampai di rumah orangtuanya. Ia tak membawa apapun selain uang dan ponsel yang diberikan oleh sana.
Senyumnya mengembang saat melihat rumah besar di hadapannya. Ia hanya menghilang beberapa minggu namun rasanya ia sudah puluhan tahun tidak berkunjung. Orangtuanya pasti senang saat tahu anaknya baik-baik saja. Seulgipun menekan bell rumahnya,tak lama pintu itu terbuka.
"Eomma aku pulang" ucap seulgi ceria dengan senyum yang mengembang
"Kau sudah pulang rupanya. Masuklah"
Seulgi terdiam,apa ia salah dengar? Hanya itu reaksinya? Anak semata wayangnya menghilang di lautan dan ibunya bersikap biasa saja? Seulgi benar-benar terkejut. Ia masih berdiri di depan pintu dengan pikirannya yang melalang buana.
"Kau mau masuk atau tidak?"
"Eoh? Ya" seulgi merasa ada yang salah dari semua ini
"Eomma dimana appa?"
"Perjalanan bisnis ke itali"
Perjalanan bisnis? Seulgi benar-benar tak habis pikir. Bagaimana mungkin ayahnya dapat pergi sejauh itu sedangkan anaknya hilang tanpa jejak.
Ibunya membuatkan teh hangat dan cookies untuk seulgi. Mereka duduk di ruang tamu dengan suasana yang dingin dan kaku. Kepala seulgi yang sedari tadi berdenyut tambah semakin parah. Badannyapun semakin memanas,ia sakit dan bingung dalam waktu yang bersamaan.
"Minumlah dulu" seulgi mengangguk,ia meneguk teh hangat itu secara perlahan.
Setelahnya ia kembali fokus pada ibunya yang tampak ingin membicarakan sesuatu.
Seulgi salah,ibunya bahkan tak mengatakan apapun. Ia bangkit dari sofa dan berjalan ke kamarnya,seulgi menjadi semakin bingung. Ia mengambil cookies dan memakannya perlahan. Setidaknya perutnya harus terisi dulu agar otaknya jernih.Tak lama ibunya keluar dari kanar. Ia tampak membawa selembar kertas yang seulgi tak tahu itu apa. Ia duduk kebali dengan wajah yang tak dapat di jelaskan. Ibunya memberikan kertas itu pada seulgi.
Surat gugatan perceraian
Disana terdapat namanya yang sudah di gugat cerai oleh yoongi dengan alasan perselingkuhan. Kejaksaanpun sudah menyetujui perceraian tersebut dan secara hukum mereka resmi bercerai.
Darah seulgi bergejolak,tubuhnya semakin memanas. Bagaimana mungkin ia di tuduh selingkuh sedangkan faktanya ia mati-matian berjuang untuk hidup di pulau tak berpenghuni? Kekejaman macam apa ini?
"Apa-apaan ini? Apa yoongi sudah gila?" Tangan seulgi bergetar saat memegang kertas itu
"Apa jimin begitu membekas di hatimu sehingga kau berpaling kembali padanya?"
"Apa? Apa yang eomma maksud? Ada apa denga semua ini?"
"Kenapa kau tampak bingung? Sudah 6 minggu kau melarikan diri dengan mantan kekasihmu,apa kau kehilangan akalmu kang seulgi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hear The Sea
Fiksi PenggemarJimin terdampar di pulau terpencil dengan mantan kekasihnya,hanya berdua. Bagaimana jimin menangani hal itu? . . . . . Cast : - Park Jimin - Kang Seulgi - Min Yoongi (Suga) - Son Seungwan (Wendy) - Jung Hoseok (J-Hope)