Part 13 : Coming Home

710 113 3
                                        

Yoongi duduk di meja kerja hotel yang ia tempati. Ia memegang surat pengadilan bahwa secara resmi ia telah menggugat cerai seulgi dengan alasan perselingkuhan. Iapun kini resmi menjadi duda muda. Sudah lebih dari 6 minggu seulgi tak kunjung pulang. Ia menghilang bagai di telan bumi. Yoongi memang berprasangka kalau seulgi menduakannya,apalagi passport seulgipun tak ada.

"Argghhh"

Jika boleh jujur,yoongi sedikit menyesali keputusannya. Seulgi memang menghilang dan passportnya-pun tidak ada,tapi sekalipun ia menjadi gila dengan berselingkuhpun kenapa ia harus pergi selama itu.

Tak ada kabar,tak ada komunikasi. Bahkan orangtua seulgi tak mendapat kabar apapun darinya dan orangtua seulgi jelas sangat kecewa dengan keputusan yoongi yang tergesa-gesa.

"Apa kau bahagia dengannya?"

"Bukankah jimin mantan terindahmu?" Ia bermonolog ria,bibirnya tergurat senyum pahit.

Yoongi tak ingin berlama-lama memikirkan hal yang ia sudah pikirkan matang-matang. Bagaimanapun kali ini semuanya berjalan cukup lancar. Ia membuka pintu balkon kamarnya. Pemandangan pantai indah pulau bali membuat yoongi tenang.

Perusahannya mengadakan gathering setelah target terpenuhi dan kabar baiknya lagi,wendy bersedia kembali bekerja walaupun sikap wendy tetap dingin pada yoongi.

Yoongi bertekad untuk membenah diri agar wendy bisa kembali ceria seperti dulu,ia tak ingin hubungannya dengan wanita cantik itu kaku seperti saat ini. Langit perlahan-lahan menggelap.

Gathering perusahaan yoongi sampai di bali sore hari dan di hari pertama ia memutuskan untuk membebaskan karyawannya pergi kemanapun.
Setelah puas merenung segala hal,yoongi berencana mencari wendy untuk mengajaknya menikmati suasana malam di bali.

Yoongi membooking hotel yang tidak terlalu besar itu khusus untuk karyawannya. Hotel tampak sepi karena sudah pasti karyawannya berkeliaran entah kemana.
Yoongi berjalan menuju kamar wendy di lantai dasar yang menghadap kolam renang.

Yoongi menghentikan langkahnya saat melihat wendy yang sedang bercumbu ria dengan hoseok. Hatinya memanas saat lengan wendy mengalung indah di leher hoseok. Tak berpikir panjang yoongi menghampiri mereka dan memisahkan keduanya.

"Brengsek kau!" yoongi menarik hoseok lalu menghantamnya dengan keras

"Yoongi !! Hentikan!!"

"Apa kau gila jung hosoek?" Yoongi mencengkram erat kerah baju salah satu bawahannya tersebut

"Pak yoongi,ada apa?" Hosoek tampak kesakitan dan bingung dalam waktu yang bersamaan

Bug

Yoongi menghajar wajah hoseok untuk kedua kalinya. Tak tahan lagi,wendy menarik yoongi dan menamparnya dengan keras.

"Apa kau gila huh?!!" Wendy berteriak dengan keras

"Wendy..."

"Apa kau bisa berhenti menggangguku?!!"

Yoongi menarik wendy ketempat yang cukup jauh. Ia menarik paksa meskipun wendy tak mau.

"Yoongi lepakan!!"

Ia berhenti di bagian paling ujung hotel dimana tak ada siapapun disana. Yoongi akhirnya melepas tangan wendy.

"Apa itu? Apa maksudmu huh?"

"Apa yang salah?"

"Wendy aku sangat marah padamu! Seulgi memghianatiku dan kini kau menghianatiku juga,ada apa dengan kalian? Apa salahku?!!"

"Apa katamu? Siapa yang menghianati siapa? Kau punya bukti mantan istrimu berkhianat ? Dan lagi,apa kita punya hubungan? Kau tak berhak membatasiku. Aku muak karena kau terus memaksaku kembali dan akupun setuju untuk kembali. Kita hanya sebatas bos dan asistennya,kau paham itu?" Wendy hendak pergi namun yoongi menahannya

"Apa kau sengaja melakukan ini? Kau tak mencintainya bukan?"

"Aku bukan wanita yang mencumbu banyak pria sesuka hatiku,kau mengerti maksudku bukan?"

Yoongi mendorong wendy ke tembok dan mengecup bibirnya dengan paksa. Wendy berusaha melepas namun semakin keras ia mencoba semakin keras pula cengkraman itu. Air mata mengalir dari mata keduanya.

Wendy yang merasa dipaksa dan yoongi yang sudah lelah hati. Tubuh yoongi terjatuh di hadapan wendy,ia bukan orang yang cengeng namun hati yoongi merasa dihianati secara bertubi-tubi.

"Maafkan aku,kau boleh pergi"

"Kau sudah gila!! Kau benar-benar kehilangan akal sehatmu!!"

Wendy pergi dengan seluruh kemarahannya. Entah apa yang merasuki yoongi sampai seperti ini,wendypun tak perduli. Ia hanya memikirkan bagaimana hoseok akan bersikap padanya setelah ini.


🎐🎐🎐🎐


Sana berhasil membawa seulgi dan jimin ke pulau jeju secara diam-diam. Rencananya dan taktik penyusupnya berjalan lancar tanpa hambatan.

"Sana,terima kasih banyak" seulgi menggenggam tangan mantan sahabatnya itu

"Tak perlu sungkan" sana memeluk seulgi sebentar dan ia tersenyum senang,setidaknya ia bisa melakukan 1 kebaikan untuk menebus kesalahannya di masa lalu.

"Terima kasih banyak" jimin tersenyum simpul

"Hiduplah lebih baik kali ini,semoga bisnismu sukses" sana menepuk bahu jimin lembut

"Baiklah,aku harus datang ke opening usaha jika bisa"

"Tentu saja. Baiklah pertemuan kita sampai disini,setelah ini aku sarankan kalian berpencar saja. Ini ada sedikit uang untuk kalian. Pastikan sampai dengan selamat"

"Maaf jika merepotkanmu. Aku anggap ini sebagai pinjaman"

Jimin dan seulgi menerima amplop yang diberikan sana,sebenarnya mereka merasa tidak enak hati. Namun bagaimana lagi,setelah terdampar mereka tak punya apapun selain badan dan baju yang menempel di tubuh. Meskipun sana berkata jika itu sedikit,tapi itu tak bisa di bilang sedikit.

Badan seulgi sedikit tidak enak,tubuhnya hangat dan juga lemas. Jimin yang tak tega mengurungkan niatnya untuk berpencar. Ia memutuskan pulang ke seoul bersama untuk memastikan seulgi selamat sampai tujuan.

Sesampainya di seoul mata mereka berbinar terang. Seulgi sudah berkaca-kaca sejak kakinya mendarat di seoul. Mimpi buruknya kini telah berakhir,mereka bisa kembali ke kehidupan semula setelah menghabiskan waktu di pulau terpecil itu.

"Ini seperti mimpi"

"Siapa sangka kita bakal terdampar di pulau? Bukankah itu konyol?" Jimin terkekah pelan

"Sangat konyol. Tapi aku bersyukur bisa pulang dengan selamat"

"Ya,itu sangat bagus. Kau akan langsung pulang?"

"Tentu saja"

"Baiklah,hati-hati di jalan. Sampai ketemu lagi" jimin menepuk lengan seulgi pelan

"Kau juga,kabari aku jika perusahaanmu di resmikan"

"Tentu"

Merekapun memasuki taksi yang berbeda dan pulang ke tujuannya masing-masing.

Hear The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang