Dua hari kemudian di Sekolah, Gue, Dimas, Resya, Dewi, dan Ruli mempresentasikan hasil videoklip kita depan Kelas ke Ibu Sondah dan tema-teman. Dan ternyata teman-teman kita suka dengan vidoeklip yang kita buat, dan gak nyangka juga nilai kelompok kita mendapatkan nilai tertinggi di Kelas. Setelah kelar pelajaran Seni Budaya saat jam istirahat Sekolah kita berlima makan bareng di Kantin, sambil mengobrorkan rencana liburan setelah Ujian Nasional.
"Mang Aan Batagor biasa ya satu." Teriak Dimas yang memesan Batagor dari meja Kantin
"Oke siap Kang Dimas, segera muluncur." Balas Mang Aan dari gerobaknya.
"Wi wi, lo mau mesen Mie Ayam kan ? gue nitip satu ya, yang kering." Ucap gue ke Dewi yang mau menghampiri Mas Nono mesen Mia Ayam.
"Iya Ndi, eh Res lo mau sekalian pesen gak ?" Dewi menawarkan Resya yang sudah duduk di meja Kantin.
"Gak Wi, gue hari ini bawa bekel nih." Balas Resya yang sambil menaruh bekel makanan dari Nyokapnya.
"Bau-baunya kayanya enak nih Res, bawa bekel apa tuh ?." Ucap Dimas yang keliatanya mau ngicipin bekel makananya Resya.
"Ini tadi gue dibuatin Omlet Sosis sama Ayam Goreng Mentega, kalian kalau mau ambil aja, Nyokap gue bawain banyak nih." Balas Resya sambil membuka bekal makananya dan menawarkannya ke kita.
"Boleh juga nih gue cobain ya Res." Ucap Dimas yang langsung nyosor ambil Ayam Goreng Menteganya.
"Heh semprul, lo main nyosor aja, Resya yang punya makanannya aja belum dimakan." Ucap gue ke Dimas yang lagi enaknya memakan Ayam Goreng Mentega.
"Hahaha gak papa kok Ndi santai aja, nih Ndi cobain ambil juga." Saut Resya yang menawarkannya juga ke gue.
"Tuh kata Resyanya juga gak papa, kenapa lo yang sewot." Balas Dimas yang ngeliatin gue sambil memegang Ayam Goreng.
"Duh... perkara Ayam Goreng aja kalian ribut, kaya kucing rebutan aja." Ucap Dewi yang datang sambil membawakan Mie ayam pesenanan gue.
"Tau nih Wi mereka hahaha, oh ya Wi mau ngicipin Ayam Goreng Mentega buatan Nyokap gue gak ?." Ucap Resya sambil menawarkan bekelnya ke Dewi.
"Boleh deh Res, kayanya enak nih masakan Nyokap lo." Balas Dewi yang duduk di samping Resya.
Mang Aan datang mengantarkan batagor pesanan Dimas "Nih Kang Dimas Batagornya special seperti biasa pake telor goreng."
"Nah sip deh Mang, makasih ya." Ucap Dimas sambil menerima Batagornya.
"Res gue juga ngicipin ya buat sama Mie Ayam." Ucap gue sambil mengambil Ayam Goreng Mentega di kotak bekelnya.
"Iya Ndi ambil aja." Balas Resya dengan senyumnya.
"Haa..ah... ujug-ujugnya lo juga mau kan, pake malu-malu kucing segala tadi." Saut Dimas sambil memakan Batagornya.
"Ya lu tadi kaya kucing garong, main nyomot aja." Balas gue ke Dimas yang duduk di samping gue.
"Husstt... Kucing-kucing diem, kalau makan jangan pada ribut." Ucap Dewi yang galak dengan melototnya sambil menenangkan kita berdua untuk makan. Yang saat itu Gue dan Dimas sedang berhadapan saling melotot sambil memegang Ayam Goreng Mentega, yang terlihat seperti kucing oren dan kucing hitam sedang merebutkan tulang ayam.
Tak lama kemudian kita yang sedang makan, Ruli datang menyusul ke kantin. " Sorry ya guys, gue tadi abis ke ruang osis dulu, buat ngurusin acara perpisahan SMA kita."
"Iya Ri santai aja, Lo gak mesen makan ?" Ucap Dewi yang hampir kelar makan Mie Ayamnya.
"Gak Wi, gue masih kenyang." Balas Ruli yang duduk di samping gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Jawaban
Teen FictionAndi seorang jomblo yang cukup lama karena trauma dengan kisah cintanya waktu SMP membuat dia takut untuk mendekati cewe lagi. Ketika SMA dengan dibantu oleh Dimas sahabatnya sejak SMP, mengajaknya untuk kembali menemukan cintanya. Hingga bertemu de...