01 Perjuangan

278 135 66
                                    

Jangan lupa untuk Vote dan spam komen

"Bunda telornya jangan di mata sapi! Kasihan sapi nanti dia gak punya mata," kata Astennu yang sedang memakai sepatu.


Sedangkan Ratih bunda Astennu hanya menggeleng kepala heran dengan kelakuan sang anak.

"Bang kenapa dasinya enggak di pake?" Tanya Ratih yang baru saja mensajikan makanan di meja makan tanpa sengaja melirik Putrinya tidak memakai dasi.

"Enggak bun,Aste manusia bukan hewan yang lehernya harus di pakein tali biar enggak kabur," jawab Astennu ngawur.

"Eh,mulut mu itu lho minta bunda jahit?" Ancam Ratih.

"Jangan dong bund nanti Aste gak bisa bilang i love you ke Lana lagi,"kata Astennu sambil mengambil sandwich yang sudah Ratih siapkan.

"Pelan-pelan makanya!" Tegur Ratih karena melihat anaknya seperti orang tidak pernah makan selama satu abad.

"Aste di kejar waktu bun maknya Aste mau makan dengan cepat dan rapi,"

Astennu menggendong tasnya yang berwarna hitam polos itu. Lalu menyalami tangan bundanya.

"Bun doain Aste mau memperjuangkan hati doi yang susah di taklukin," ujar Aste.

"Hustt, sekolah dulu yang bener baru pacaran," perkataan Ratih membuat Aste mencibir bahwa bundanya tidak pernah merasakan masa muda saja.

"Byeee! Aste pergi dulu!" Kata Aste yang sudah berada di montor Kawasaki berwarna hijau tersebut melambaikan tangan ke Ratih.

"Hati-hati!"

***

"Bidadari!" Panggil Astennu membuat Lana mendengus sebal. Bisa tidak sih di hindarkan dari Astennu satu hari saja.

"Bidadari kok ninggalin aku!" Teriak Astennu dari belakang Lana.

"Berisik!" Satu kata yang di lontarkan Lana membuat Astennu tersenyum karena akhirnya Lana mau berbicara dengan walaupun kasar.

"Kamu tau enggak cecak-cecak apa yang bikin megap-megap?" Tanya Astennu memberikan tebak-tebakan.

Namun Lana hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan Astennu.

"Cecak napas karena melihat senyuman mu,"jawab Astennu.

Lana hanya menghiraukan perkataan Astennu.

Sedangkan Astennu sudah megap-megap karena mengejar-ngejar Lana di koridor.

"Ada aqua?!" Tanya Astennu di saat sudah sampai di Kanti.

"Ada!" Jawab penjualan.

Astennu mengambil botol minum tersebut lalu dia menengguk airnya hingga habis tanpa sisa.

Si penjual di buat melongo oleh Astennu. Ini anak habis lari maraton apa? Pikir sang penjual.

"Pak tutup dulu itu mulut nanti nyamuk masuk,"kata Astennu yang sudah selesai minum tanpa di duga dia malah mendapat pemandangan mulut sang penjual terbuka lebar.

"Hehe,aden bisa aja!" Kata sang penjual malu karena ketahuan.

"Yaudah pak saya pergi dulu!" Kata Astennu berjalan pergi dari kantin.

"Eh! Aden bayar dulu!" Teriak sang penjual di saat Astennu sudah berjalan menjauhi kantin.

***

Salana menatap tajam pria di depannya namanya Gamaliel, pria tersebut adalah saudara tiri Salana.

"Kapan lo mau nyerahin dia buat gue?!" Tanya Gama ke perempuan di depannya.

"Gue,kenapa harus gue?" Salana bingung sendiri, kenapa dia harus di libatkan oleh permainan kotor maklu dakjal di depannya ini.

"Karena hanya Lo yang bisa!"

****

JANGAN LUPA SPAM KOMEN BUAT PART SELANJUTNYA!

Mau NGOMONG APA SAMA SALANA?

MAU NGOMONG APA SAMA ASTENNU?

MAU NGOMONG APA SAMA GAMALIEL?

SALANA [HITAIUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang