Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tahu keadaannya
Kau bukalah untuk ku
Jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia aku tak apa
Biar aku yang pura-pura lupa
Terlihat tiga sahabat yang tengah asik bernyanyi dan sesekali tertawa bersama. Ya, mereka adalah Senja, Bulan dan Nakula.
"Udah lama ya kita nggak kayak gini?" Ucap Bulan sambil menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri.
Senja mengangguk beberapa kali dengan jari yang masih lincah memainkan senar gitarnya.
"Ja, lihat deh." Nakula menunjuk seorang cowok yang tengah berjalan menghampiri mereka dengan dagunya. Senja menghentikan aktivitas bermain gitarnya dan manatap ke arah yang di tunjuk Nakula.
"Cie, di apelin nih." Goda Bulan dengan mata yang di kedip-kedipkan.
"Apaan sih, Lan."
Tak butuh waktu lama, kini Billy tengah berdiri di depan Senja.
"Hai, Ja." Sapa billy dengan nada kikuk.
"Hai, kak." Jawab Senja tak kalah kikuk.
"Boleh gabung?"
Belum juga Senja menjawab, Nakula sudah berdiri dan mempersilahkan Billy untuk duduk di kursi yang dia duduki.
"Silahkan, kak. Jangan sungkan-sungkan."
Billy tersenyum kemudian duduk di sebelah senja.
"Lan, ke kantin yuk, gue laper." Ajak Nakula sambil menarik lengan Bulan.
"Ayuk. Gue juga haus banget nih tiba-tiba."
Senja menatap Bulan dan Nakula dengan tatapan sinis.
"Maaf ya, Ja. Gue duluan."
Kini Bulan dan Nakula sudah berjalan meninggalkan dua anak manusia yang terlihat aneh itu.
Senja dan Billy masih saling diam. Senja memainkan jari tangannya, sedangkan billy sesekali menatap ke arah Senja.
"Ja.." panggil Billy lirih.
"Iya kak."
"Gue boleh tanya sesuatu?"
"Tanya apa kak?"
"Gue ngerasa akhir-akhir ini loe ngindar dari gue deh."
"Gue nggak ngindar kok kak, mungkin itu hanya perasaan kak Billy aja."
Suasana kembali hening. Sebelum tiba-tiba Ega dan Dewa melintas di depan dua anak manusia yang masih terlihat canggung itu.
"Echm kak Billy, masih ada yang mau di tanyain nggak ya? Kalau enggak gue mau permisi ke kelas dulu, ada perlu dikit sama temen kelas Senja."
Billy menatap Senja dengan tatapan yang tidak dapat di artikan. Sedangkan senja kini telah beranjak dari tempat duduknya dan melangkah meninggalkan Billy begitu saja.
"Maafin senja ya kak Billy. Senja nggak mau ada yang salah paham lagi." Ucap Senja dalam hati.
****
Senja berdeham saat berdiri di samping meja Dewa dan langsung dapat tatapan dari empunya.
"Maaf ganggu. Gue cuma mau balikin ini." Ucap Senja hati-hati sambil memberikan tas berisi jaket jeans milik Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionBukankah janji di buat untuk di penuhi? tapi kenapa, setelah kamu berjanji untuk menemani ku dalam keadaan apapun, kamu malah menghilang begitu saja.