~ Boun P.O.V ~
"Papa, tidak bisa gitu donk. Terus Boun gimana?" rengekku.
"Ya Papa tidak bisa apa-apa, kamu tunggu lah, hari ini kamu makan mie instan saja dulu. Salah kau sendiri lah." Omel Papa.
"Ya sudah, besok kalau sudah transfer uangnya, kabari Boun."
"Iya. Kau telpon lah Koko mu itu, minta uang dulu pada dia."
"Bisa habis dimaki aku kalau Koko tau."
(Koko disini adalah kakak kandung Boun yang sudah kerja.
Boun di Belitung juga dipanggil Koko sama sepupu2nya)"Ya salah kau sendiri, dikeadaan seperti ini malah kau beli sesuatu yang tidak perlu."
"Iya iya Papa. Aku tutup dulu kalau begitu. Titip salam untuk Mama dan semuanya"
Panggilanpun terputus.
Sebuah kesialan bodoh melanda. Setiap awal bulan Papa selalu mengirim uang bulanan, lalu beberapa hari yang lalu karena sisa uang bulananku masih banyak, dengan nekatnya aku membeli action figure dengan uang yang ada, dengan pemikiran bahwa lagipula hari ini aku akan mendapatkan uang. Ternyata keberuntungan tidak sedang bersamaku. Pagi-pagi sekali Papa menelpon bahwa ia tidak bisa mengirimiku uang, ditengah pandemik yang semakin menjadi, banyak kegiatan ekonomi yang akhirnya terhenti, termasuk bank didekat rumah kami di Belitung yang terpaksa harus tutup untuk sementara waktu. Sedangkan sisa uang di ATM ku sudah benar-benar 0, untuk memesan makanan tidak akan cukup, dan atas saran Papa disinilah aku sekarang, didepan kompor menunggu air mendidih dengan 2 bungkus mie instan yang selalu aku sediakan untuk stock ketika tengah malam merasa lapar. Aku tidak mungkin makan mie ini untuk pagi, siang dan malam kan? Bisa keriting ususku lama-lama.
(Anggap aja Papa Boun ini gak mengenal yg namanya MBanking dan Ibanking wkwkwk)
"Heh, kuntet" Sapaku saat seseorang diseberang sana mengangkat telponku.
"Gak ada akhlak banget emang yaaa lu, telpon bukannya ngucapin salam malah langsung menghina" caci Earth.
"Iya deh iya, maaf yaaaa Bumi Datar-ku."
"Beneran minta di block manusia satu ini."
"Jangan donk! Eh hari ini di rumah kalian masak apa?"
"Kenapa tiba-tiba tanya?"
"Ih nanya doank! Sensi banget sih."
"Fluke sama Prem lagi bikin pudding sih, kenapa? Mau minta"
"Ya ampuuunn, peka banget sihh bebs"
"Jijik banget! Belilah kalau mau!"
"Yaampun bebs, kasihani aku donk. Papa belum bisa transfer uang karena bank pada tutup, masa aku makan mie terus seharian ini?" pintaku memelas.
"Lahh, emang uang jajan kakak udah abis?"
"Abis, gara-gara beli action figure"
"Ihh beneran tak berotak, lagi pandemi gini bukannya mikirin stock makanan malah stock wibu. Kakak IQ nya minus apa gimana sih?"
"Duh kalo gak inget butuh belas kasihan lu, udah gua hujat nih."
"Hujat aja, biar makan mie sampe usus buntu sana."
"Jahat banget sih."
"Yaudah sini, Fluke sama Prem juga lagi mau coba bikin Kari Ayam buat makan siang."
"Yaampun, pasangan idaman banget emang dedek Prem tuh. Jadi ingin cepat menghalali. Aku kesana nanti pas makan siang aja deh, udah nanggung bikin mie, pake topping Chitato."
"Beneran gak ngotak emang."
Dan setelah panggilan berakhir, aku pun menikmati mie instan topping Lays ku. Setidaknya untuk makan siang dan makan malam, aku bisa menikmati masakan calon pacar, alias dedek Prem.
----------------------------------
Boun emang beneran bobrok sihh, ini mie pake Chitato coba.
Ehhh, yg lagi puasa jangan ngiler yaaa. mari kita menahan ngiler bersama.
monmaap yaa, udah lama banget sepertinya gak update. lagi banyak kerjaan dan lagi UTS, jadinya cibuk.
ku kasih yang ringan-ringan dulu yaa ceritanya, buat ngasah otakku lagi yang udah melempem gak dapet ide terlalu lama. wkwkkw
have a nice day, all. Selamat berpuasa untuk yang menjalankan. dan jangan banyak jalan2 dulu yaa kalian, diem dirumah aja, menikmati hidup dan rebahan.
Looney
28/04/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Twins
Fanfiction(Lokal AU) Kenakalan si kembar Earth dan Fluke. Bagaimana keluarga, kekasih, dan sahabat-sahabat mereka menghadapinya?