Dulu di saat itu,
Jiwa ku pernah mati.
Dan kau hadir dalam balutan-balutan menghangatkan
membuat jiwa dan sukma ku kembali hidup.
Dan entah mengapa aku tak mengerti
Apa kau melakukan itu dengan sengaja atau tidak.Tetapi, setelah kau berhasil membuatku jatuh
dan setelah untaian surat telah tersampaikan tanpa sepengetahuan ku.
Kau menghilang di telan waktu.
Tanpa seuntas pamit di akhiri, diri mu membuatku begitu amat menyedihkan.Dan setelah itu,
Di persimpangan jalan itu aku melihatmu tertawa bersama orang lain.
Meruntuhkan semua benteng yang ku tata sedemikian rupa.30.12.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
tulisan biru
Poetryhanya sebuah curahan hati sang biru yang menghitam. .. Tulisan ini yang kurangkaikan dengan rasa, sebab hanya ingin menaruh rasa sunyi dan ego di dalamnya. Dan yang sedang patah, koyak, dan bersemi silahkan untuk menaruh dan membawa pikiran mu di si...