part 2 ~ 29.04.20

2.3K 257 9
                                    

<<<°°°¤_____⛧_____¤°°°>>>
.
[REMAKE]

cheonleongiya

Unpredictable Love
XiaoWang
Written by Xiyira250604
© 2020

Happy reading
.
<<<°°°¤_____⛧_____¤°°°>>>


Ada alasan kenapa aku tidak suka makan di kantin yang pertama, Xiao Zhan. Yang Kedua Xiao Zhan akan mengangguku. Yang ketiga Xiao Zhan akan mengacau disana.

Ya. alasan itu menjadi konkrit jelas mengapa aku benci kekantin dan sialnya, Xiaojun menarikku kesana untuk makan dikantin sekolah yang laknat.

Didepan sana, Xiao Zhan menyunggingkan senyum miring ketika melihatku dikantin seperti orang bodoh-berdiam diri, duduk tegang dimeja- dan Xiaojun meninggalkanku untuk mengambil dua piring nasi kari.

"Heh cingcong, masa temenan sama cingcong lagi? gak bosen?"ujar Xiao Zhan sok remeh dengan so asik merangkul bahuku. Segera ku tepis lengannya.

"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu, keparat!"bisiku dengan tajam.

Dia terkekeh ketika melihat Xiaojun membawa satu nampan dan dua piring diatasnya, kemudian memberikannya padaku.

"Eh, Xiao Zhan disini?"tanya Xiaojun dengan ramah, aku sangat ingin memukul kepala kecilnya itu untuk tidak usah bersikap baik dengan iblis jahanam macam Xiao Zhan.

"Iya, mau nemenin dia makan, katanya biar nafsu makannya bertambah"jawab Xiao Zhan sok manis, kemudian mengusap-usap rambut belakangku.

"Eh,ini berikan padaku, kalian beli lagi gih"Xiao Zhan mengambil satu gelas lemon tea milik siswi disampingnya kemudian memberikan uang lima puluh ribu ke siswi tersebut.

senyumannya penuh dengan kelicikan didalamnya, Xiaojun pun menotis diriku yang tidak memakan satu suapanpun kedalam mulutku.

"kenapa tidak dimakan?" tanya Xiaojun, dia terlihat khawatir.

"khawatir tidak punya minum? nih aku kasih"Xiao Zhan menempatkan satu gelas lemon tea disamping piringku.

ini benar-benar sangat canggung, dengan pelan aku mengambil satu suapan, kemudian melanjutkannya dengan suapan kedua.

Xiao Zhan masih mempertahankan senyuman konyolnya. yang sangat aku benci darinya, dan yang pasti, sangat ku benci senyuman licik tersebut.

"Nih minum akau tau tenggorokanmu terasa serak"Xiao Zhan menumpahkan isi lemon tea tersebut kedalam piringku, membuat nasi kari milikku penuh dengan lemon tea, dan banyak bertumpahan mengotori meja. dan dia tertawa keras kemudian meninggalkan aku dengan Xiaojun berdua.

"Yibo, maafkan saya" ujar Xiaojun menyesal. aku hanya menghela nafas dengan berat.

"tidak seharusnya saya memaksamu untuk makan dikantin" aku menyunggingkan senyum tipis, sebelum pria itu makin menyalahkan dirinya.

"takapa Xiaojun, aku bisa membeli roti tuna dan susu lalu memakannya dikelas" aku mengangguk mengerti, aku juga enggan membahasnya.

aku mengepalkan ke dua tanganku dan membeli sekotak susu dan membukanya, kemudian menghampiri Xiao Zhan.

"Xiao Zhan"panggilku dengan tenang, tanpa ada kemarahan didalamnya. Xiao Zhan pun tidak menghiraukan aku yang memanggil namanya.

"XIAO ZHAN!" teriakku dan hampir saja menjambak rambut Hitamnya.

"pacarmu mengamuk seperti singa betina nah!" ejek Willie. aku menatap pria sipit itu dengan garang. namun pria itu tidak peduli.

"Wah masih minum susu, benar-benar anak kecil, pasti di rumah suka minum susu bundanya"ejek mark sembari menyebat sebatang rokoknya.

Tolong ingatkan aku untuk memasukkan kepala bule kanada itu kelubang pantat sapi!.

"Kenapa?"

"Ada barang tertinggal di tempatku tadi, aku berniat mengembalikannya padamu"jawabku masih tenang. Pria dihadapanku menaikkan alisnya bingung. Aku tertawa setan di dalam hati. Menahan sudut bibirku untuk menyunggingkan senyum jahat kepadanya.

"Ap-YA!!!"teriaknya murka ketika aku menyiram kepalanya dengan sekotak susu yang aku beli.

"Kau mau mati hah?!"amuknya langsung berdiri dari tempat duduknya, ia mencengkram leherku begitu kuat. Membuatku kesulitan untuk mengambil nafas.

"Xi-xiao Zhan..."tersampir nada bergetar dalam bicaraku.

"Xiao Zhan! Dia bisa mati bodoh"teriak Willie membantuku dengan berusaha melepaskan cengkraman Xiao Zhan dileherku.

"Argh!"ketika aku menusuk matanya dengan kedua jariku. Lalu kususul dengan satu tendangan di 'permata' nya kemudian pergi dari sana dengan senyum lebar di wajahku.

Rasanya senang. Kau harus berani melawan jika di tindas.

Unpredictable Love [ZhanYi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang