Chapter 11 : The Other Side

231 38 13
                                    


Chapter ini menceritakan sisi yang berbeda. Mengungkapkan semuanya. Happy reading !

Jinyoung pov

Sudah lama aku memperhatikan Nayeon, wajahnya terlihat familiar dari awal kami bertemu. Ketika Jaebum bertanya apakah kami pernah bertemu, tentu saja tidak.

Mungkin saja kami pernah berpapasan disuatu tempat makanya terlihat familiar.

Anehnya wajah gadis itu seperti ingin mengatakan bahwa kami pernah bertemu pada saat itu.

Dan ketika Jaebum mengatakan bahwa kami harus sering bertemu, wanita itu berteriak marah dan itu lucu.

Dan di kantor, wanita itu terlihat seperti menghindariku, entah apa alasannya.

Mungkin dia tidak suka denganku?

Pernah pada suatu malam, aku melihatnya sedang minum dan sudah mabuk parah. Jalannya sempoyongan dan itu lucu.

Aku menghampirinya dan memegang pundaknya untuk menuntunnya berjalan.

"nuguseyo" tanyanya tak sadar.

Wajahnya terlihat imut ketika mabuk.

"ya ! nuguseyo?" teriaknya sambil menggeliatkan pundaknya.

Aku kembali fokus memegang pundaknya dan mengantarnya sampai apartemennya.

Diperjalanan, dia mengomel tak henti-hentinya.

"Kenapa dia tak ingat aku? Padahal dia yang memberikan permen itu" omelnya.

Permen? pikirku. Apa dan siapa yang dimaksud oleh Nayeon.

Setelah sampai diapartemennya, Jaebum langsung menggendongnya kekamar dan mengucapkan terimakasih kepadaku.

Ketika sudah sampai dilobby bawah, aku baru sadar bahwa tas Nayeon masih ada ditanganku. Besok saja pikirku untuk mengembalikannya.

Keesokan harinya ketika aku ingin mengembalikannya, Nayeon ternyata bertengkar dengan Jaebum dan itu pasti mempengaruhi mood-nya. Jadi kuurungkan.

Apalagi melihat Nayeon ketika mengacuhkanku didepan pintu kantor. Sudah pasti mood nya hancur.

Sore hari menjelang malam aku menghubunginya untuk mengembalikan tasnya lewat pesan teks, dan wanita itu membalasnya dan mengajak bertemu.

Kami bertemu tak jauh dari apartemennya, dan penampilannya saat itu membuatku bingung dengan sejuta pikiran.

"Dia bisa berpakaian seperti itu?"

"yeopposeo".

Memang ku akui Nayeon itu cantik dan menarik, tapi sifat dinginnya yang membuat beberapa orang takut untuk berkomunikasi dengannya.

Dia berlari-lari kecil menghampiriku dan segera kuberikan tas itu, ketika dia ingin pulang aku menawarkan tumpangan kepadanya karena posisinya dia mungkin juga kurang nyaman karena pakaiannya.

Awalnya dia ragu dan setelah kuyakinkan dia akhirnya menerima ajakanku.

Diperjalanan wanita itu berpegangan pada pegangan dibelakang. Lucunya ketika aku mengerem atau mengeggas motor, dia tetap bertahan dengan posisi seperti itu.

"kyeopta" pikirku.

Wanita yang langka.

Ketika sudah sampai, dia mengucapkan terimakasih dan pergi. Namun ada suatu barang kecil yang jatuh. Dan itu adalah sebuah permen yang bungkusnya sudah kusam.

Candy Boy || Nayeon ✗ JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang