2// Kita Pernah Dekat

18 0 0
                                    

Sri dan Dilla dengan happy membeli bahan-bahan yang telah di Whatsapp Novi. Dilla yang pegang HP, membaca apa-apa saja bahan yang di Whatsapp sama Novi,sedangkan Sri yang memilih belanjaan nya.

Selesai belanja mereka berdua langsung bergegas ke kost yang mereka kontrakin

"Viii!!! Kami pulang" ucap Sri dari jauh sambil menutup pintu pagar

Sampai depan rumah

Merekapun mengetuk pintu rumah sambil memberi salam

" Assalamualaikum Vi?" Dilla yang beri salam

Tidak ada jawaban dari dalam,Dilla bahkan sampai lima kali mengulang salam salam tersebut

"Kayak nya dia ketiduran nih" kata Sri ngomong sendiri

Tiba-tiba muncul ide dari Dilla

"Sri kau lepas sandal kau,kau naik di atas pundak ku ini. Coba kau ngintip lewat jendela,kebetulan jendela nya kebuka Sri, postur tubuh kau kan panjang" saran Dilla dengan logat medan nya

"Gilakkk!! kamu La,gimana nanti kalau aku jatuh,udah lima tahun empat bulan aku gak lakuin beginian."

"Ingat banget kamu?" tanya Dilla dengan lirikan mata ke samping dengan heran

"Becanda baby" jawab Sri dengan senyum canda

"Ya udah,ya udah,naik sini.

Kalau kau jatuh,aku yang tanggung jawab" ajak Dilla pada Sri dengan nada paksaan

"Bodo amat, apaan tanggung jawab kalau kaki aku udah patah"

"Yahh aku obatin sampe sembuh." jawab Dilla lagi dengan serius

"Gilakkk ini anak,emang bisa sembuh beberapa menit apa?

Nohh liat teman satu kelas aku,cantengan kuku aja dia gak masuk kuliah 5 hari" ucap Sri dengan nada kesal

"Panteslah cantengan kan bau, keganggu yang lain." sawut Dilla lagi

"Bukan soal bau nya,tapi sakit nya itu loh gak bisa pakek sepatu" lanjut Sri

"Udah udah cepat panggil Novi,perasaan aku dia ketiduran ini." sambung Sri dengan irama suruh fokus sama Novi

"Makanya kau naik sini." ajak Dilla lagi

Tanpa ada cara lain pintu rumah terkunci dari dalam, akhir nya mereka berusaha naik ke jendela.

Pas di jendela benar seperti tebakan nya Sri,Novi ketiduran ternyata

Dengan kuat Sri teriak "Viiiiiii buka pintuuuuuuuu"

Mendengar teriakan Sri,Novi langsung bangun dan bergegas keluar kamar.

Sambil teriak "Aaaaaaaaaawwwwwww"

Rasanya seperti dalam mimpi dia sedang medengar petir di tengah terik matahari

"Aw aw aw,Cepat buka pintu" suruh Dilla dengan nada kesal

Novi langsung membuka pintu nya.

"Kau tidur apa mati tadi? Sambung Dilla dengan penuh tanda tanya

"Kalau aku mati bukan pintu yang aku buka duluan" kalian ku cekik jawab Novi dengan nada tinggi sanking geram nya

Jarang-jarang loh kasal nya Novi begini.

Mereka pun masuk ke dalam rumah,dan istirahat di ruang tamu.

Novi yang masih berdiri di depan pintu

"Udah sana cuci muka kau Vi,abis itu kita masak sama-sama." tukas Sri pada Novi

"Hahh?? sama-sama? Yang bener kau" Sri tanya Dilla dengan logat medan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita Pernah DekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang