Chapter 2

1K 133 13
                                    

"Enak~" Sehun tersenyum polos seperti anak kecil, mulutnya kotor karena ia makan dengan asal-asalan. Jongin tersenyum kali ini senyumannya terlihat sedih, ia sedih melihat keadaan Sehun sekarang ini. Jongin dan Sehun sudah seperti selayaknya kakak beradik walau kenyaannya dulu hubungan mereka tercipta karena Sehun menikah dengan Ravi kakak sepupunya.

Jongin lebih tua satu tahun dari Sehun, namun ia memanggil Sehun dengan sebutan 'Noona' karena menghormati hubungannya dengan Ravi, tapi kini Sehun dan Ravi sudah bercerai dan Jongin hanya memanggil Sehun dengan namanya saja. Disaat semua orang meninggalkan Sehun yang terpuruk dan hancur, namun tidak bagi Jongin. Ia tetap ada untuk Sehun sekalipun kini Sehun sudah tidak mengenalinya lagi karena kejiwaannya terganggu, Sehun menjadi kehilangan akal sehatnya karena kejadian 2 tahun yang lalu.

Sehun pada saat itu masih berstatus sebagai istri Ravi, ia memiliki seorang anak perempuan berusia 4 tahun dan sedang mengandung anak keduanya yang pada saat itu usia kandungannya masih 7 bulan. Waktu itu Sehun mengajak putrinya berjalan-jalan, ia sudah berusaha membujuk putrinya untuk bermain di dalam rumah namun putrinya menolak dan merengek ingin pergi jalan-jalan ke taman bermain dengan Ibunya. Sehun tentu tak tega melihat putrinya yang hampir menangis lalu mau tak mau mengikuti keinginan putrinya, walau pada saat itu Sehun merasa tak enak badan dan pinggangnya terasa sakit. Terlebih suaminya pun tak mengizinkan mereka untuk keluar rumah.

Ibu dan anak itu pergi berjalan-jalan ke taman bermain, hanya berdua karena pada saat itu Ravi sedang sibuk bekerja. Sehun senang saat melihat putrinya bahagia karena bisa menaiki berbagai macam wahana sekaligus makan sepuasnya tanpa banyak larangan. Namun saat hendak pulang ke rumah tragedi itu terjadi, Sehun yang pada saat itu tidak terlalu fokus pada putrinya karena ia sedang mengantri membeli Ice cream untuk putrinya baru menyadari saat putrinya berlari ke tengah jalan mengejar seekor kucing, Sehun menjadi panik apalagi ada sebuah mobil bermuatan melaju kencang kearah putrinya terlebih mobil itu seperti kehilangan kendalinya.

Sehun berteriak memanggil nama putrinya dan berlari ke tengah jalan demi menyelamatkan putrinya dengan keadaan hamil besar, namun sayang usahanya gagal. Justru ia dan putrinya tertabrak mobil itu hingga terpental beberapa meter jauhnya, Sehun memeluk putrinya yang terluka parah dengan erat sebelum akhirnya ia sendiri tak sadarkan diri dengan penuh luka. Sehun baru tersadar di rumah sakit setelah beberapa jam lalu menangis histeris saat mendengar bahwa putri dan bayi di kandungannya meninggal dunia, ia berduka dan terpuruk karena anak-anaknya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya dan ia tak bisa menyelamatkan keduanya. Sehun semakin terpuruk saat suami dan mertuanya justru menyalahkan dirinya atas peristiwa yang terjadi.

Belum ada 24 jam anak-anaknya di makamkan, Sehun sudah kembali di timpa kesedihan. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan setelah pulang dari pemakaman cucu-cucu mereka, lalu kesedihan Sehun bertambah saat Ravi menceraikannya tanpa perasaan. Semua orang menganggap Sehun sebagai wanita pembawa sial, apalagi Ravi dan orang tuanya malah mengait-ngaitkan perusahaan Ravi yang hampir bangkrut karena dirinya. Orang tua Ravi percaya bahwa kehadiran Sehun di tengah keluarga mereka hanya akan membawa kesialan dan Ravi percaya dengan ucapan orang tuanya sehingga dengan teganya membuang Sehun dari hidupnya saat Sehun sedang hancur.

Karena tak kuat menanggung penderitaannya sendiri, Sehun tak terkendali dan akhirnya harus kehilangan akal sehatnya, hingga ia harus dirawat dirumah sakit jiwa. Kini Sehun sudah 2 tahun menjadi pasien rumah sakit jiwa, tak ada sanak saudara atau suami yang menjenguknya untuk memberinya dukungan. Hanya Jongin yang akan sesekali datang untuk menjenguk Sehun di rumah sakit jiwa, walau Sehun bukan bagian dari keluarga Kim lagi namun Jongin tetap menganggap Sehun keluarganya dan tak terpengaruh saat orang lain menyebut Sehun wanita pembawa sial yang hanya akan memberikan kesialan baginya.

Jongin tak percaya ada manusia bisa membuat manusia lainnya tertimpa kesialan. Ia hanya percaya takdir, semua yang terjadi pada Sehun dan keluarga sepupunya adalah takdir begitupula yang terjadi pada rumah tangganya yang hancur. Jongin tak akan meninggalkan Sehun seperti orang lain hanya karena alasan yang menurutnya sangat konyol itu, kini Jongin berharap Sehun segera sembuh dan kembali mengingat dirinya.

Let Me Be Your Destiny | KaiHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang