Chapter 10

913 117 19
                                    

Jongin seolah kehilangan nyawanya. Melihat Sehun terjatuh dari lantai tiga gedung pernikahan dan ia tak bisa menyelamatkannya.

Dan Jongin baru bisa bergerak setelah ayahnya berteriak padanya untuk segera melihat keadaan Sehun yang tergeletak bersimbah darah dihalaman samping gedung pernikahan. Semua orang berbondong-bondong hanya untuk melihat Sehun tanpa melakukan apa-apa, mereka jelas tak berani menolong.

Ayah Jongin dan bibi Jang berusaha menjauhkan Naeun yang ingin mendekati Sehun. Jongin panik bukan main melihat Sehun berdarah-darah dan tak membuka matanya, namun ia setidaknya masih bisa bernafas lega saat masih merasakan nafas dan detak jantung Sehun.

Sehun masih hidup.

Tak membutuhkan waktu lama bagi ambulan untuk tiba dilokasi dan sesegera mungkin membawa Sehun ke rumah sakit, seseorang telah menelpon ambulan dan polisi.

Melihat polisi datang untuk mengamankan lokasi. Ravi menjadi panik dan meminta Bora serta orang tuanya untuk segera pergi, mereka benar-benar pergi tanpa diketahui oleh siapapun karena semua fokus hanya tertuju pada Sehun.

"Sehun pasti baik-baik saja, nak. Jangan khawatir." Ayah Jongin mencoba menguatkan putranya yang kini sedang duduk lemas diruang tunggu rumah sakit, Sehun saat ini sedang ditangani oleh dokter.

"Ya, ayah. Sehun memang harus baik-baik saja." Sahut Jongin pelan. "Dan aku tidak akan mengampuni mereka." Lanjutnya dengan raut wajah dingin ditujukan pada Ravi dan keluarganya.

Jongin dan ayahnya baru menyadari bahwa keluarga Ravi pergi begitu saja setelah apa yang telah mereka lakukan pada Sehun.

"Lakukan apapun yang menurutmu baik, nak. Ayah akan selalu mendukungmu." Ucap ayah Jongin memberi dukungan bagi putranya untuk melakukan apapun pada orang-orang yang telah menyakiti Sehun, tak peduli mereka adalah keluarga kakaknya sendiri.

"Aku tak akan bisa melakukan apapun tanpa dukungan darimu, ayah." Jongin menatap ayahnya dengan mata berair.

Jongin sudah tidak bisa mundur ataupun berubah pikiran lagi. Tekadnya sudah bulat untuk menghancurkan Ravi, gara-gara pria itu Sehun hampir kehilangan nyawanya. Mereka pun gagal menikah, yang seharusnya hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi keduanya. Namun justru Ravi dengan teganya menghancurkannya. Jika Ravi saja bisa tega maka Jongin pun bisa 'kan?

Tak peduli Ravi akan lari sampai ke ujung dunia pun, Jongin pasti akan menemukannya.

Dokter yang menangani Sehun mengatakan bahwa Sehun mengalami patah tulang dibeberapa bagian dan yang lebih penting adalah kondisi mentalnya kembali memburuk. Jongin sangat marah mendengarnya, bukan marah pada dokter melainkan pada orang-orang yang telah menyakitinya.

Luka fisik mungkin bisa sembuh dalam beberapa waktu, namun bagaimana dengan luka dihatinya? Akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya, terlebih kini Sehun dalam kondisi mental yang buruk walau tak seburuk pertama kali Jongin menemuinya dirumah sakit jiwa.

Seminggu berlalu dan kondisi Sehun bisa dikatakan cukup stabil, walau harus tetap berada ditempat tidur hingga struktur tulang-tulangnya kembali normal. Yang membuat Jongin sedih adalah Sehun kembali menjadi pribadi yang begitu pendiam dan suka melamun dan akan tiba-tiba menangis.

Jongin benar-benar harus ekstra ketat dalam menjaga Sehun. Tak pernah sedikitpun ia meninggalkan Sehun, urusan pekerjaan ia serahkan pada sekretarisnya. Dan Naeun untuk sementara berada dalam pengawasan ayahnya dan bibi Jang.

Lalu mengenai masalah Ravi, Jongin tentu saja tidak tinggal diam walau seharian ia hanya mengurus Sehun. Orang-orang suruhannya selalu setia melapor kepadanya setiap kali ada sesuatu yang penting mengenai Ravi.

Let Me Be Your Destiny | KaiHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang