"Maafkan ayah, anakku. Ayah sungguh minta maaf." Permintaan maaf tiba-tiba dari tuan Kim seketika mengalihkan perhatian Jongin dari Naeun yang mulai berhenti menangis dipangkuannya.
"Kenapa ayah minta maaf? Ayah tidak salah apa-apa." Jongin menyentuh punggung tangan ayahnya dengan lembut.
"Jika saja ayah tidak menyuruh Sehun pergi dari rumah, mungkin semua ini tidak akan terjadi." Ucapan tuan Kim membuat Jongin lantas terdiam. "Sehun akan aman dirumah sampai waktu kelahiran anak kalian tiba waktunya, tidak seperti ini." Terlihat raut wajah menyesal tergambar diwajah ayah Jongin.
"Tidak, ayah. Semua ini bukan salah ayah, aku tahu ayah melakukannya demi kebaikan kami semua. Sehun pun pasti berpikir seperti itu, aku yang salah karena tidak mampu menjadi kepala rumah tangga yang baik." Jongin menghela nafasnya dengan berat. Tuan Kim menggenggam tangan putranya.
"Ayah pikir dengan Sehun pergi dari rumah maka Naeun akan berhenti melawanmu. Naeun harus bisa berpikir jernih dan menyesali semua sikapnya selama ini pada Sehun, dia harus merasakan hidup tanpa Sehun dengan begitu dia bisa membedakan kasih sayang yang tulus atau kasih sayang yang hanya bersifat pura-pura." Jongin menatap ayahnya yang sedang bicara sambil menatap Naeun yang terdiam, gadis kecil itu jelas mendengarkan setiap ucapan kakeknya.
"Dan kita semua melihatnya sendiri bagaimana Naeun menjadi lebih pendiam dan kehilangan keceriaannya semenjak Sehun meninggakan rumah. Naeun begitu kesepian tanpa Sehun sekalipun ibu kandungnya selalu datang untuk menemuinya serta memberinya perhatian lebih." Tuan Kim tersenyum teduh saat Naeun menatap kearahnya.
"Dari lubuk hatinya yang paling dalam Naeun menyadari bahwa sebenarnya Sehun sangat berarti baginya, Sehun bukan hanya sekedar ibu tiri baginya."
Perkataan kakeknya seketika membuat Naeun menegakkan tubuhnya yang semula meringkuk dipelukan Jongin.
"Ayah~" Panggil Naeun dengan pelan, Jongin menoleh kearahnya. "Naeun salah. Naeun sudah menyakiti hati ibu dan menyuruh ibu untuk pergi dari rumah kita. Naeun salah karena sudah meragukan kasih sayang Ibu, Naeun yang jahat bukan ibu." Naeun kembali menangis. Jongin menariknya kembali kedalam pelukannya dan mengusap-usap punggungnya yang bergetar.
Jongin tersenyum lega, dibalik musibah ini ternyata ada hikmahnya. Putrinya menyadari kesalahannya selama ini.
Jongin tersenyum pada ayahnya yang ikut merasakan kelegaan dihatinya melihat cucunya menyadari kesalahannya.
"Naeun sayang.. Kau tidak apa-apa, nak?" Eunha berlari dan menghampiri Naeun yang masih terisak dipelukan Jongin. Darimana wanita itu mengetahui Naeun ada di rumah sakit? Jongin menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Naeun menggeleng untuk menjawab pertanyaan Eunha dan melepaskan pelukan ayahnya untuk menghapus air matanya, lalu turun dari pangkuan Jongin.
"Darimana kau tahu kami berada di rumah sakit?" Tanya Jongin. Ia sungguh terkejut dengan kehadiran Eunha dirumah sakit, setahunya ia tak memberitahu mantan istrinya itu, apa ada yang memberitahu wanita itu atau ia melewatkan sesuatu?
"Ah, Itu... Minah yang memberitahuku, dia menelponku dan memberitahuku bahwa Naeun hampir tertabrak mobil dan berada di rumah sakit." Jawab Eunha dengan melirik Minah. Jongin menatap Minah yang berdiri dibelakang tubuh Eunha.
Jongin memicingkan matanya.
"Syukurlah Naeun tidak apa-apa. Lagipula apa yang Sehun lakukan di sekolah Naeun? Mungkinkah wanita itu berniat menculik putriku untuk balas dendam karena putriku mengusirnya dari rumah? Aku berdoa semoga Sehun dan bayinya mati diruang operasi-"
"Hei! Jaga bicaramu, wanita! Atau aku tidak akan segan-segan untuk merobek mulutmu karena berani berkata buruk tentang istri dan anakku!" Jongin murka mendengar ucapan Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Destiny | KaiHun
AléatoireKim Jongin seseorang yang berusaha mengembalikan cahaya dihidup Oh Sehun yang telah redup karena sebuah tragedi. KAIHUN! GENDERSWITCH FOR UKE! Maaf gak jago bikin summary. Don't like? Don't Read!