ceritaku 10 : Haidar

43 15 16
                                    

"Misel!" seru seseorang, yang suaranya sudah familiar menurutku

Aku langsung pergi meninggalkannya, menuju karindra yang memanggilku dari kelas, lalu berkata : "Apaan?"

"Kunci loker gua sel" pintanya dengan mengulurkan tangannya

"Nih!, gua kira apaan" kataku seraya memberikan kunci lokernya

Aku membalikan tubuhku, orang itu masih melihatku, bahkan sekarang melihatku sambil tersenyum, aku tidak membalas senyumannya, itu hak ku bukan?

Saat itu aku tidak memerdulikan dirinya, aku langsung menuju lokerku lalu mengganti bajuku di fitting room dan sekarang sedang mengantri bayar tarif parkir di post satpam sekolahku

"Makasih ya, pa" kataku kepada satpam sekolahku sambil memberi duit parkir

Aku langsung pulang setelah ekskul basket, tidak ke gandaria ataupun gultik. Tadi sempat kuajak Karindra ke gandaria, untuk santay sejenak sambil mabar, dia menolak, katanya dia udah ada janji dengan abigail.

"Kringgg...., kringggg...." nada dering handphoneku, pertanda ada voice call masuk

Aku yang sedang memarkirkan motorku di samping mobil ayahku langsung melihat siapa yang memnelfonku

"Hai" suara seraknya terdengar, dia pacarku, haykal

"Hallo"
"Kenapa kal?" tanyaku seraya memakan pie yang kubeli di restoran fast food sebelum sampai rumah tadi

"Ada waktu ga, sel?" dia berbalik bertanya

"Iya, kenapa?" tanyaku dan kembali memakan pie tadi

"Makan di gandaria yuk"
"Sekalian nonton" ajaknya yang langsung ku terima

"Ayo," ujarku menyetujui ajakannya

"Yaudah, tunggu dirumah,"
"Gue otw"

"Ditunggu!" kataku dan langsung mematikan voice call ini

Aku berjalan menuju teras rumahku, lalu mendapati kakaku yang sedang sibuk dengan laptop silver miliknya dan sesekali melihat handphonenya

"Siapa tuh kal?" tanya kakaku kepo dengan tangan yang masih mengetik di laptopnya

"Pacar gue lah" balasku yang langsung duduk sambil memakan pie tadi

"Mana, coba gue liat fotonya"
"Paling bopung jaksel, hahaha!" ejeknya disandingi tawa

"Nih!" kataku sambil menunjukan foto haykal

"Makannya jangan sotoy jadi orang" kataku menasehati kakaku dengan nada yang tidak bersahabat.

"Bocah kemaren aja belagu lu" ujarnya dan langsung masuk membawa laptop dan beberapa buku tebal miliknya.

"Misell" Tegurnya setengah teriak dari luar pagar dan masih diatas motornya.

Aku yang sedang melihat beberapa pesan yang kutimbun dari dulu di hanphoneku langsung melihat siapa yang memanggilku dari luar pagar sana

"Sebentar, kal" kataku setelah menyadari yang memanggilku itu Haykal, aku langsung masuk kerumah, lebih tepatnya kemarku dan mencari dompet yang berisi beberapa debit card dan credit card milikku.

"Nah," kataku setelah menemukan dompet hitam yang kubeli di gandaria bersama Karindra saat aku beli celana beberapa minggu kemarin

Aku langsung keluar kamar setelah menemukan dompetku, dan jalan mengendap endap keluar karena ada ayahku yang sedang ngopi santay di ruang keluarga

"Ceklek" suara pintu yang aku tarik dari dalam

"Misel" Tegur ayahku seraya berjalan menujuku

"Apa, pah?" tanyaku sambil senyum senyum dan menutup kembali pintu rumah

journey KarindraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang