ceritaku 13 : Diterima.

20 4 5
                                    

Setelah bubar sekolah kini aku sedang menunggu Nayya menjemputku di post satpam dengan Diva dan Sarah yang sedang menunggu kekasihnya mengambil motor.

Karindra sudah pulang sejak tadi, sejak aku tengah meminjam beberapa buku perpustakaan, ia juga sempat berpamitan denganku, katanya ia ingin menjemput pacarnya, Abigail.

"Duluan, Syel, Div" Pamit Sarah sambil menghampiri pacarnya yang tengah membayar parkir.

"Iya, Sar" Sahutku.

"Syel, gue pengen ke toilet dulu, nanti kalo ada Haidar bilang tungguin gitu, ya" Suruhnya padaku yang lalu kuiyakan.

"Iya, yaudah sana" Sahutku.

Dan kini aku sedang mengirim pesan singkat kepada kakaku, dan menanyakan keberadaannya lalu

"Hai, Syel" Sapanya
"Belum di jemput ya?" Tanyanya sambil membuka kaca helm nya.

"Iya, kenapa?" Tanyaku sambil mengerutkan dahi ku. Dia Haidar, Saudaranya Diva.

"Bareng aja sama gue, kebetulan Diva bawa motor sendiri" Ujarnya, aku tau dia berbohong, jelas jelas tadi Diva bilang tungguin.

"Tapi tadi kata Diva, lu suruh nungguin dia, gue duluan ya, kakak gue udah jemput"
"Bye..." Ujarku lalu menghampiri mobil kakaku yang sudah terparkir di samping sekolah.

Di mobil tidak ada percakapan panjang, hanya saja Nayya yang teleponan dengan teman sekaligus rekan kerjanya sambil meggunakan handsfree hitam  yang tertempel di telinganya.

Tak perlu waktu lama, kini aku sudah sampai di tempat dimana aku les, setelah bersalaman dan berpamitan dengan Naya aku langsung memasuki kelasku.

"Buka buku paket Mate halaman 137" Titahnya seraya menulis beberapa pernyataan di papan tulis. Dia bu Prima, guru lesku dan Karindra sejak aku berumur 12 tahun, kira kira sudah 4 tahun lebih aku di ajarinya.

Aku menuruti suruhannya, dan mengisi soal soal yang ia berikan, setelah dijelaskan secara detail oleh bu Prima, yang katanya akan keluar di ujian nanti. Dan sekarang tersisa 2 soal lagi, teman teman lesku sudah selesai dan bahkan ada yang sudah pulang.

Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberi bu Prima aku langsung membereskan beberapa alat tulisku dan barang barang yang kubawa lalu kumasukan kedalam tas ransel warna kuning yang biasa kupakai.

"Ini bu" Ujarku seraya mengasih 2 lembar kertas putih penuh soal yang sudah kuisi jawaban.

"Iya, Misyel" Sahutnya seraya mengecek tugasku

"Mmmm, udah bagus"
"Besok gaada jadwal, ya?" Tanya bu Prima sesekali memberi nilai kertas putih muridnya.

"Iya, bu"
"Ada juga lusa" Kataku setelah mengingat jadwal les ku.

"Yaudah..." Tuturnya dengan nada yang sangat lembut sambil terseyum manis padaku.

"Saya pamit bu,"
"Permisi" Kataku setelah menyalimi tangan kanannya lantas aku pergi menuju kakaku, Nayya.

"Nih, Nay" Ujarku sambil memberinya air mineral botol.

"Eh btw, tumben ga sama Karindra" Ujarnya sambil memundurkan mobilnya.

"Kalo gue sama Karindra, ya..., gak sama lo, Nay" Sahutku sambil menyangkutkan sabuk pengaman lalu mengambil burger yang masih dibungkus untuk ku makan.

"Tadi pacar lo kerumah, Syel" Ujar Nayya sambil mengemudikan mobilnya.

"Haykal?"
"Ngapain dia Nay?" Tanyaku cenderung kepo samnil memakan burger yang di belikan oleh Naya tadi.

"Tadi sih ngasih parsel, trus kenalan sama mama" Ujar Naya.

"Yang bener, Nay" Aku memastikan, kini bahkan aku cenderung tidak percaya perkataannya.

"Bodo, tanya aja sama mama sana" Sahutnya sambil memakan burger yang ia beli tadi.

Setelah sampai rumah, kini aku sedang duduk di sofa santay, sambil menatap beberapa foto fotoku dan Karindra yang sudah tertempel lama di tembok sebelah kanan sana.

"Kringg..., kringgg.." bunyi telepon genggamku, pertanda ada panggilan masuk,

Aku yang sedang melihat lihat foto foto lamaku dengan Karindra sambil memakan parsel yang dikasih oleh Haykal tadi, dengan sergap mengambil telepon genggamku yang sedari tadi sedang di charge di atas meja belajarku.

"Hai, Syel" Suaranya, suara yang akhir akhir ini kurindukan. Suara Haykal yang sedikit serak. Namun ku tetap suka.
"Apa kabar?"

"Fine fine,"
"Btw tadi kerumah ya?" Tanyaku seraya duduk di kursi belajarku.

"Iya, suruh ibu gue. Sorry kemarin ga kabar kabaran, Syel. Bagus tunangan kemarin" Setauku Bagus itu kakak tertuanya, aku pernah diceritakan oleh Haykal tempo hari.

"Not bad, btw makasih parselnya, Kal" Ujarku sambil tersenyum melihat parsel yang ia berikan.

"Yaudah, nanti lagi ya, ibu udah selesai belanjanya" Ujarnya.

"Yaudah, Byee" Kataku.

Setelah menerima telepon dari Haykal, aku langsung mengerjakan tugas yang diberi bu Nita kemarin, dan katanya besok akan dikumpulkan.

*****
thank you, reads!
kritik n saran di tampung di dm
@/aisyah_zul5 (on ig)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

journey KarindraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang