Chapter 8: Kalung Pisces (2)

259 47 1
                                    

The Kairosclerosis
💫💣💫

__________


Pagi ini, Suga dibuat bingung dengan pikirannya sendiri. Pria pucat itu terus saja memukul kepalanya menggunakan pulpen yang digunakannya untuk menulis di buku agendanya.

"Aishh, sial!"

Jujur saja, Suga terus memikirkan kejadian dan kecanggungan yang terjadi tadi malam dan pagi tadi. Dimana seorang Wendy-gadis aneh yang tidak kuat mabuk tapi suka mabuk(?)-yang ia yakini pernah ia temui dua tahun yang lalu dijembatan sungai Han itu kembali dipertemukan dengannya.

Anehnya adalah, pria yang disebutkan Wendy sebagai sahabatnya waktu itu memanggilnya Wannie. Sungguh aneh. Tapi, Suga tak mau ambil pusing. Hei, Itu bukan urusannya.

Tiba-tiba saja sebuah keanehan muncul lagi saat ia teringat kembali kejadian semalam. Saat ia melihat ke arah leher putih jenjang-aduh kenapa malah bilang begitu! Bukan begitu maksudnya! Salahkan pikiran Suga yang mulai berkeliaran ketika mengingat kejadian itu.

"Yak! Wanita aneh! Berapa password apartemenmu?" Wendy yang berada di punggung Suga tertawa kecil kemudian mulai menyebutkan beberapa digit angka.

Ketika pintu terbuka, Suga dengan cepat membawa Wendy masuk ke dalam. Hei, Wendy juga cukup berat untuk digendong kesana kemari.

"Aishh, dimana kamarmu?" Suga benar-benar merasa kesabarannya akan habis saat Wendy hanya tertawa tanpa menjawab pertanyaannya. "Cepat katakan. Kau berat."

Wendy yang masih lunglai menunjuk ke salah satu ruangan dengan daun pintu berwarna putih yang Suga yakini sebagai kamarnya. Suga memperbaiki posisi Wendy pada gendongan dipunggungnya kemudian berjalan ke arah ruangan tersebut.

Suga membaringkan tubuh Wendy di tempat tidurnya kemudian berdiri tegak di samping Wendy dan menghela nafasnya kasar. Ia meregangkan ototnya dan berjalan pelan menuju sofa di samping nakas dekat tempat tidur Wendy. Capek juga mengendong seorang wanita. Hei, ia berjalan sepanjang koridor apartemen sambil mengendong Wendy di punggungnya. Cukup berat, Man.

Suga menoleh dan menatap tajam Wendy yang kini sedang tertidur pulas. Sebenarnya, tidak terlalu pulas, terbukti dari wanita itu yang masih meracau tak jelas.

Suga makin bingung ketika ia menyadari bahwa sekarang, detik ini, ia sedang berada di apartemen seorang wanita, mengantar wanita asing, mengendongnya pula. Hey, Min Suga? Apa yang terjadi padamu?

Suga memang tidak peduli pada sikapnya pada orang lain. Tapi kata teman-temannya-yang memang ia benarkan-bahwa ia terlalu arogan, gengsian, angkuh, cuek, dan paling malas berurusan dengan seorang wanita kini hilang sudah, hanya karena ia mengendong seorang wanita di punggungnya.

Seharusnya kalian tahu, bahwa punggung seorang Min suga ini begitu mahal. Hanya orang tertentu yang bisa menaikinya apalagi tidur di atasnya.

Ia baru saja akan membuat sebuah perjanjian bisnis dengan si adik kaya raya, Park Woojin, tapi sepertinya wanita yang sedang tidur tanpa merasa bersalah itu membatalkannya karena dengan seenak jidatnya datang dan menempel padanya bagaikan benalu.

"Aduh, kepalaku." Lamunan Yoongi berhenti ketika wanita itu duduk dari baringnya dan memegang kepalanya sambil mengeluh.

𝑻𝒉𝒆 𝑲𝒂𝒊𝒓𝒐𝒔𝒄𝒍𝒆𝒓𝒐𝒔𝒊𝒔🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang