°2•Hisyam Ahmad Hasbullah

14.3K 909 19
                                    

Sebelum baca cerita baca basmallah dulu
Dan jangan lupa bintang di bawah dipencet
agar author semangat dan encer pikirannya

SAYANG KALIAN 😘

😇🌟😇🌟😇🌟😇🌟😇

***

Tok... Tok.. Tok...

Bu Nyai Ainun terbangun. Mendengar ketukan pintu. Dilihatnya jam dinding. Menunjukkan pukul satu fajar.

"Siapa ya.... ?"

Bu Nyai Ainun masih setengah sadar. Kakinya turun dari ranjang. Lalu mengambil kerudung di nakas. Mata Bu Nyai Ainun masih enggan untuk terbuka.

"Abah...!! "

Bu Nyai Ainun teringat suaminya. Sadar dari rasa kantuk. Segera membuka pintu. Dan saat membuka pintu depan, begitu terkejutnya Bu Nyai Ainun.

"Assalamualaikum ibu.... "

Pria jangkung yang berdiri di depan pintu. Langsung merangkul tubuh Bu Nyai Ainun. Bu Nyai Ainun menangis dalam pelukannya.

"Hisyam kengen ibu.... "

Bu Nyai Ainun hanya bisa terisak bahagia. Tidak sanggup berkata apa-apa kepada anak sulungnya.

Dari belakang Kyai Hasbullah menatap keduanya. Hati Kyai Hasbullah merasakan kebahagiaan. Melihat istri dan anaknya melepas kerinduan. Setelah tiga tahun tidak bertemu.

Jujur Hisyam belum puas memeluk ibunya. Tapi Bu Nyai Ainun melepas pelukannya.

"Ayo masuk...!! "

***

Pagi di hari Jumat ini sangat memanja mata. Semburat jingga mewarnai langit fajar. Gradasi antara biru dan jingga. Menampakkan kuasa Sang Semesta. Ciptaan tiada duga beribu rasa.

Susana yang nyaman untuk dipandang. Ngaji pagi untuk anak-anak desa ditiadakan setiap jumat. Fatimah tidak ingin menyia-nyiakan keindahan yang menawan. Dibawanya al quran warna merah jambu kesayangannya. Menaiki tangga menuju loteng. Fatimah mengulang hafalan atau biasa disebut muroja'ah.

Fatimah membuka awal juz satu. Fatimah menjadwal sendiri seminggu menyelesaikan 30 juz. Dia mengulang-ngulang agar tidak lupa. Karena hafalan yang lupa atau tidak dijaga akan mendapatkan dosa. Fatimah membaca dengan pelan dan sangat memperhatikan makhroj serta tajwid dan ghorib. Fatimah sangat teliti agar bacaan tidak salah saat dihafal. Tidak lupa melantunkan dengar suara merdu. Anjuran saat membaca al quran. Menambah ganjaran bagi yang menjalankan.

Fatimah bangga pada dirinya. Dia sudah menjadi hafidzah sejak kelas sembilan. Dan dia sudah pernah sema'an 30 juz sehari. Di ndalem Kyai Hasbullah.

Sebuah kebangga dan hadiah yang paling indah untuk kedua orang tua. Walaupun Fatimah tidak tahu siapa kedua orang tuanya. Bahkan Fatimah lupa nama serta wajah keduanya. Dalam hati Fatimah akan selalu menjaga bacaan suci ini untuk orang tuanya. Fatimah ingin memberi mahkota kebanggaan kelak di akhirat untuk ayah dan ibunya. Impian yang sangat didambakan Fatimah.

Fatimah ingat ketika dia membaca doa khotmil quran. Betapa dahsyat tangannya bergetar. Disaksikan semua santri serta keluarga ndalem. Baru membaca bismillah, air mata Fatimah mengalir deras. Air mata bahagia karena dia mendapatkan hadiah untuk orang tuanya. Hadiah istimewa. Juga air mata kesedihan karena tidak ada kehadiran orang tuanya. Yang melihat anaknya berhasil merangkul kebahagiaan dunia akhirat.

Semua santri ikut menangis terharu merasakan getaran disetiap bacaan doa Fatimah. Mereka menangis merasakan keagungan Sang Kuasa. Begitu besar sampai menggetarkan jiwa. Rasa yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata. Hanya hati yang bisa merasa.

Assalamualaikum Ya Zaujati [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang