°7•Lamaran

9.3K 633 11
                                    

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

"Tubuh dibersihkan dengan air
Jiwa dibersihkan dengan air mata
Akal dibersihkan dengan pengetahuan
Jiwa dibersihkan dengan cinta"

***¦¦~[ Ali Bin Abi Thalib ]~¦¦***

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀


Sania dan Fatimah sudah siap dengan baju rapi. Mereka sudah meracik minuman untuk tamu Kyai Hasbullah. Serta menata makanan ringan untuk disuguhkan.

Kyai Hasbullah bilang jika tamu kali ini sangat spesial. Karena beliau adalah teman dekat Kyai Hasbullah yang lama tidak bertemu. Jadi Kyai Hasbullah hendak menjamu dengan semaksimal mungkin.

"Sampon manis mbak! "(sudah manis mbak!)

Ucap Bu Nyai Ainun setelah mencicipi minuman buatan Sania. Sedangkan Fatimah sibuk menata makanan.

"Bu ,Hisyam...-",panggilan Hisyam terhenti saat pandangannya betemu dengan Fatimah. Lalu melirik Sania.

"Wah! Tumben pagi-pagi udah rapi biasanya masih ngiler", goda Bu Nyai Ainun.

"Hisyam ndak pernah tidur bu setelah subuh",Hisyam membela diri.

"Iya-iya tapi kan masih kecut"

Bu Nyai Ainun tertawa pelan. Hisyam mulai malu. Sedangkan kedua gadis ini ikut tersenyum geli.

"Hisyam mau nengok adek di pondok"

"Hati-hati! "

Hisyam meraih tangan Bu Nyai Ainun. Lalu mencium punggung tangan ibunya.

"Assalamualaikum! "

"Waalaikumsalam! "

Hisyam segera pergi. Hatinya tidak senang berlama-lama disana. Ada satu gadis yang menyakitinya. Dan ada satu gadis yang disakitinya.

***

"Aku akan pensiun "

Ucap Pak Ihsan. Sudah satu jam lebih beliau bercerita dengan Kyai Hasbullah. Ditemani istrinya masing-masing. Canda dan tawa mengiringi perbincangan mereka.

"Aku sudah tua.. Anakku yang menggatikan jabatanku. Dia punya hobi sama sepertiku. Suka mainan pistol"

"Untung dia bukan buaya sepertimu"

"Sudahlah Has... Jangan dibahas cukup simpan jadi kenangan saja"

"Hati-hati Mbak Sinta... Ihsan ini buaya"

"Dia sudah jinak lagi pula buayanya sudah tua"

Gelak tawa memenuhi ruang tamu. Ya begitulah jika kembali bertemu dengan kawan lama. Hanya cerita yang dapat mengaitkan keduanya.

"Sudah berapa cucumu? ",tanya Kyai Hasbullah.

"Anakku belum menikah", Ihsan menggeleng pelan.

"Oh.. Aku kira sudah", Kyai Hasbullah merasa sungkan.

"Sebenarnya maksut kami kesini selain silaturahmi, kami ingin mencari seseorang "

Kyai Hasbullah dan Bu Nyai Ainun terkejut dengan ucapan Sinta. Istri Ihsan. Sebelum ini mereka tidak pernah bertamu ke rumah Kyai Hasbullah.

"Siapa yang kamu cari? ",tanya Kyai Hasbullah.

"Seorang gadis bernama Fatimah Az-Zahra "

Kyai Hasbullah dan istrinya kembali terkejut lalu mereka saling menatap. Mendengar nama Fatimah yang diucapkan oleh Ihsan.

Assalamualaikum Ya Zaujati [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang