Prologue

224 18 0
                                    

Darwin International Hospital-14.11.13 7.30 p.m.

"Sebaiknya kau pikirkan lagi untuk mencari penggantiku."

" yaampun, berapa kali aku harus mengatakan ini padamu, aku mencintaimu Henzel Leigh Liberty, dan kau akan sembuh. Percayalah."

"Tapi luke aku stadium 4, ini sudah dokter ke 3 yang masih berani mempertahankanku, kau tau 2 dokterku yang lainnya bahkan sudah angkat tangan, kau tau umurku tak panjang lagi aku akan segera mati luke, aku mohon, aku tak ingin menyakitimu, aku-"

Cup

Satu ciuman yang mendarat mulus di bibirnya langsung membekukan gadis itu.

"Optimis, kau pasti sembuh! Aku percaya itu! Kalaupun semua doktermu itu angkat tangan, aku selalu disini, aku selalu mendoakan mu di gereja, aku yakin tuhan tak akan diam."

"Terima kasih luke."

"Sama sama henz"

"Mohon maaf, tapi sudah waktunya nona Liberty untuk meminum obatnya dan segera ber istirahat."

"Okay, aku mengerti, aku akan kembali besok, da-ah"

"Da-ah"

Darwin International Hospital-15.11.13 08.00 a.m.

"astaga dokter detak jantung pasien melemah"

"Segera nyalakan alat pemicu detakan, CEPAT!"

Bzzt

"Detak pasien makin melemah!"

Bzzt

"Bagaimana ini dok, belum ada reaksi!"

"Ya tuhan!"

Dan seketika alat kotak yang mengeluarkan garis yang tidak beraturan itupun berubah menjadi lurus.

2 days later

Laki laki berambut pirang itupun hanya bisa menatap batu insan itu dengan putus asa.

Laki laki yang memiliki nama luke hemmings itu pun memutuskan untuk meninggalkan makam gadisnya itu agar ia tak merasa sedih berlarut larut.

****

HAII NADIA BALIK LAGI DENGAN CERITA BARUUU HEHE, emang nakal ya tbh ily dibiarkan terbengkalai tapi buat story baru, n btw ini baru prolog, 2 votes please for part 1?(:

HABITS. • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang